TRIBUNMANADO.CO.ID - Tinutuan adalah makanan tradisional warga Manado Sulawesi Utara.
Tinutuan adalah makanan wajib dicoba ketika datang ke Manado.
Kedai Mama Iren di Matungkas Minut Sulawesi Utara, salah satu rekomendasi tempat makanan tinutuan yang wajib untuk dicoba.
Selain tinutuan Kedai Mama Iren tak hanya menawarkan berbagai macam menu.
Harga tinutuan pun begitu ekonomis dan tidak menguras kantong, hanya Rp 10 ribu per porsi.
Selain tinutuan ada juga midal atau tinutuan yang dicampur dengan mie, perkedel jagung (milu) Rp 2 ribu per pcs, tahu goreng Rp 5 ribu dapat 4 potong, tahu garing Rp 5 ribu dapat 3 potong dan pisang goreng Rp 10 ribu per paket.
Oklien Ambui pemilik usaha kedai Mama Iren kepada Tribun Manado mengatakan kedai buka setiap hari.
Hari Senin sampai Sabtu buka mulai pukul 08.00 Wita - 20.00 Wita dan untuk hari Minggu buka pukul 15.00 Wita - 19.00 Wita.
Usaha kedai ini sudah dirintis sejak tahun 2017 saat dirinya masih tinggal di Paniki Manado dan ketika pindah tahun 2020 di perumahan Land of Grace Matungkas perempuan asli Sangihe pun melanjutkan usaha kedai ini.
Ia menyebutkan keuntungan dari menjual tinutuan bervariatif, kalau ramai bisa sampai Rp 500 juta per hari, kalau sepi hanya Rp 300 ribu per hari.
"Usaha yang dirintis ini sangat membantu kehidupan keluarga saya, selain untuk menambah kebutuhan makan minum setiap hari. Kedai ini sangat membantu kebutuhan sekolah anak," kata Oklien kepada Tribun Manado.
Apalagi sebagai perempuan dan juga ibu rumah tangga pasti mempunyai kebutuhan tambahan yang wajib kita penuhi.
Dengan usaha ini sangant membantu, dulu hanya berharap dari gaji suami ketika punya usaha ini, kebutuhan saya pribadi bisa saya penuhi lewat hasil dari usaha ini.
Ia mengakui 3 tahun menjalankan usaha kedai tentu banyak tantangan dan kendala.
Seperti harga bahan baku pembuatan tinutuan tiba-tiba naik.
Dirinya harus memutar otak untuk tetap stok bahan baku.
"Tapi puji Tuhan, selalu diberikan kemampuan untuk mengatur serta dan mengeloah keuangan sehingga setiap hari tetap bisa jualan," katanya.
Ditanya apa yang membedakan tinutuan di kedai MamaIren dengan tempat lain, Oklien mengaku tidak ada yang beda.
Mungkin yang membedakan kualitas bahan yang harus bersih.
Ia pun mengaku ingin sekali mengembangkan usaha kedai ini, tapi modalnya belum cukup, mudah-mudahan dengan ketukanan dan semangat, usaha ini akan semakin berkembang.
"Yang terpenting kualitas rasa dari tinutuan yang dipertahankan dan yang tertutama adalah selalu berdoa dan mengandalkan Tuhan," sebutnya.
Diketahui nama Kedai Mama Iren, diambil dari nama anak pertamanya yang bernama Irene.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.
"Yang terpenting kualitas rasa dari tinutuan yang dipertahankan dan yang tertutama adalah selalu berdoa dan mengandalkan Tuhan," sebutnya.
Diketahui nama Kedai Mama Iren, diambil dari nama anak pertamanya yang bernama Irene.
Ikuti Saluran WhatsApp Tribun Manado dan Google News Tribun Manado untuk pembaharuan lebih lanjut tentang berita populer lainnya.