Polres Metro Jakarta Selatan mengungkap praktik curang ayam gelonggongan oleh pedagang di Pasar Kebayoran Lama. Polisi mengatakan pedagang berinisial SY (30) itu berlaku curang untuk mendapatkan keuntungan lebih banyak.
"Untuk motif di sini pelaku yang pasti mencari keuntungan dari penjualan ayam tersebut yang di mana ayam tersebut dari keterangan pelaku SY bobot awal atau sebelum dilakukan gelonggong berbeda sekitar 1 sampai 2 ons, yang di mana harga pasar disini kisaran Rp 30 sampai 50 ribu," kata Kanit Resmob Satreskrim Polres Jakarta Selatan, AKP Bima Sakti, usai sidak tempat gelonggongan ayam di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Jumat (28/2/2025).
Dia menjelaskan SY bisa meraih keuntungan hingga 30% setelah ayamnya disuntik. Dia mengatakan timbangan ayam menjadi lebih berat sehingga konsumen membayar lebih.
"Yang dikejar di sini oleh pelaku yaitu mencari keuntungan yang lebih dari berat normal atau net dan dijadikan tambahan tadi sekitar 20 sampai 30%," ungkapnya.
SY diduga menggelonggong hingga 200 ekor ayam dalam sehari. Semua ayam itu diedarkan di sekitar Pasar Kebayoran Lama.
"Omzet variatif namun untuk pemotongan yang bisa dilakukan oleh saudara SY dalam satu hari bisa sampai 100 sampai 200 ayam potong yang dijual mulai harga Rp 30 sampai Rp 50 ribu," jelasnya.
Alat-alat yang digunakan tersangka untuk melakukan kecurangannya antara lain kompresor, selang, galon air, jarum suntik, dan air. Tersangka mengaku alat-alat itu sudah tersedia sejak dirinya masuk bekerja pada 2021.
"Untuk pelaku sendiri, di sini dia memang sudah lama mengetahui hal ini, dia melihat dari teman-temannya yang dahulu sudah di sini.