SURYA.CO.ID, SURABAYA - Jacksen F Tiago mengaku bersyukur bisa hadir langsung di kediaman duka Bejo Sugiantoro yang ada di Sidoarjo untuk menyampaikan duka.

Kebetulan pelatih 56 tahun itu sedang di Surabaya, singgah sebentar setelah dari Jakarta mendampingi tim junior Borneo FC dalam laga Final EPA (U-16), selanjutnya akan melanjutkan perjalan ke Samarinda.

"Saya bersyukur sekali bisa datang ke sini. Sampaikan satu-dua kata pada istrinya juga keluarga," kata Jacksen F Tiago saat ditemui di kediaman almarhum Bejo Sugiantoro.

Jacksen menyebut ia sengaja meluangkan waktu karena memiliki kedekatan dengan keluarga Bejo Sugiantoro.

Jacksen F Tiago merupakan mentan pemain dan pelatih Persebaya. Sosok pertama yang sukses persembahkan gelar juara saat menjadi pemain maupun pelatih.

"Dulu masa kami jadi pemain, istri kami sangat akrab. Rachmat (Rian) waktu itu masih sangat kecil sekali. Dia suka makanan Brasil sampai istri dulu sempat masak untuk Wati (istri Bejo) dan Bejo ke rumah," ucapnya.

"Salah satu pemain yang sangat dekat sekali, dan keluarga juga sangat dekat bukan sekedar saya dan Bejo tapi hubungan keluarga," tambah Jacksen.

Untuk itu, hadir langsung ke kediaman duka Bejo Sugiantoro menurutnya hal penting. Terutama memberi kekuatan pada kelurga yang ditinggal.

"Kita tidak tahu hari esok mungkin kita akan mengalami hal yang sama. Kalau orang pergi gak ada masalah, tapi kalau orang yang ditinggal itu yang menjadi persoalan," katanya.

"Makanya saya sempatkan hadir ke sini untuk menyampaikan satu-dua kata pada Wati. Ya seandainya mereka membutuhkan sesuatu, jangan sungkan menghubungi saya," tambah Jacksen.

Dia mengenang sosok mendiang Bejo Sugiantoro, dinilainya sosok luar biasa. Salah satu mantan rekan yang cukup intens komunikasi dengannya.

"Terakhir kami komunikasi mungkin 4-5 hari lalu, dia punya postingan fotonya di Masjid, saya bilang jangan lupa air zam-zam yaa. Terus dia balas saya, itu kalimat terakhir kami berdua," kata Jacksen.

"Pasti banyak orang yang akan merindukannya. Kita bisa lihat. Saya beberapa tahun di Indonesia, beberapa legenda-legenda sepak bola yang pergi, tidak pernah ada satu yang ramai di medsos seperti Bejo," tambahnya.

Kabar duka tentang meninggalnya Bejo Sugiantoro memang ramai di media sosial, semua tim sepak bola menyampaikan kabar duka tidak hanya di Jawa Timur.

Itu tidak lepas dari perjalanan Bejo Sugiantoro yang juga merupakan legenda Persebaya dan Timnas Indonesia.

Bahkan postingan tentang meninggalnya Bejo Sugiantoro sempat trending di twitter (X).

"Hampir semua akun-akun sepak bola itu sempatkan waktu untuk bisa posting tentang perginya dia, makanya dari situ bisa kita lihat sebaik apa Bejo," kata Jacksen.

Dia terlihat cukup emosional saat menceritakan tentang Bejo dan keluarganya, karena memang Bejo merupakan sosok yang selalu hadir saat Jacksen menjalani karier di Surabaya.

"Masa saya di Persebaya cukup lama. Dan selama saya di Persebaya, Bejo selalu ada di sana," kata Jacksen.

"Keluarga kami juga sangat akrab sekali, makanya pasti kami merasakan kehilangan," pungkasnya.

Baca Lebih Lanjut
Jacksen F. Tiago Kenang Kedekatan dengan Bejo Sugiantoro: "Kami Seperti Keluarga"
Haurrohman
Legenda Persebaya Antar Bejo Sugiantoro ke Peristirahatan Terakhir
Fatkhul Alami
Kenangan Agus Bimbim Tessy Terhadap Bejo Sugiantoro : Bapak Kedua bagi Bonek
Eko Darmoko
Cak Tessy Sebut Legenda Persebaya Surabaya Bejo Sugiantoro sebagai Bapak Kedua bagi Bonek Mania
Irwan sy
Mendiang Bejo Sugiantoro di Mata Bonek, Sebut Sebagai Bapak Kedua Bagi Suporter
Samsul Arifin
Dimakamkan Rabu Pagi, PT SIER Ungkap Kronologi Meninggalnya Bejo Sugiantoro
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Kesedihan Kurniawan Dwi Yulianto Tahu Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia, Almarhum Orang Baik
Moch Krisna
Kabar Duka: Bejo Sugiantoro, Legenda Persebaya dan Mantan Pemain Timnas Indonesia Meninggal Dunia
Glery Lazuardi
Sosok Bejo Sugiantoro, Pemain Ikonik Persebaya yang Beralih Jadi Pelatih dan Mencetak Pemain Muda
Glery Lazuardi
Bejo Sugiantoro Meninggal Dunia Diduga Mengalami Serangan Jantung saat Bermain Sepak Bola
Musahadah