TRIBUNNEWS.COM - Situasi roller coaster tengah dihadapi Sergio Conceicao setelah AC Milan kembali menderita kekalahan, Jumat (28/2/2025) dinihari tadi.
AC Milan selaku tim tamu kalah dengan cara comeback saat bertandang ke markas Bologna.
Unggul terlebih dahulu lewat gol Rafael Leao tepat dua menit sebelum laga babak pertama selesai, AC Milan berbalik tertinggal di paruh kedua.
Dua gol yang dicetak Bologna lewat Santiago Castro (48') dan Dan Ndoye (82') membalikkan skor menjadi 2-1 untuk keunggulan tuan rumah.
Skor 2-1 akhirnya bertahan hingga wasit meniup peluit panjang tanda selesainya laga Bologna vs AC Milan yang berlangsung di Stadion Renato Dall'Ara.
Khusus bagi AC Milan, kekalahan dalam tajuk laga tunda giornata kesembilan ini menjadi pukulan telak khususnya bagi Sergio Conceicao sebagai pelatih.
Setelah sempat mampu mencetak awal yang manis dan menjanjikan dengan membawa AC Milan langsung menjadi juara di Piala Super Italia, bulan lalu.
Situasi seakan berbalik arah menjadi seperti neraka bagi Sergio Conceicao lantaran hasil jeblok AC Milan akhir-akhir ini.
Rapor Sergio Conceicao pun mendadak berwarna merah setelah mendampingi AC Milan dalam 16 laga di semua kompetisi.
Dari 16 laga, Conceicao hanya mampu mempersembahkan delapan kemenangan bagi AC Milan.
Apesnya, kemenangan yang diperoleh Conceicao bersama AC Milan tidak banyak membantu nasib timnya musim ini.
Khusus di Liga Italia, Conceicao hanya bisa mempersembahkan empat kemenangan saja dari sembilan laga yang dimainkan.
Di Liga Champions, Conceicao juga hanya bisa meraih satu kemenangan dari empat laga yang dilakoni.
Jika dihitung, rata-rata poin yang dipersembahkan Conceicao dalam setiap laga AC Milan hanya 1,69 poin saja.
AC Milan pun akhirnya harus menerima fakta bahwa mereka sudah tersingkir dari ajang Liga Champions dan kini makin jauh berada di zona empat besar klasemen Liga Italia.
Keberadaan Conceicao yang awalnya diharapkan bisa mengangat derajat AC Milan pada paruh kedua musim ini, justru mendadak oleng.
Alarm pemecatan pun perlahan mulai dibunyikan dan mengintai eks pelatih Porto tersebut, jika tidak segera mengembalikan AC Milan ke jalur kemenangan.
Menyikapi kondisi rumit yang tengah dihadapi di AC Milan, Conceicao menolak untuk menyerah.
Dengan segala pengalaman dan capaian prestasi yang ia raih dalam kapasitasnya sebagai pelatih.
Conceicao tidak ingin mengibarkan bendera putih sebagai tanda menyerah sebagai pelatih AC Milan.
"Saya sadar bahwa orang-orang membicarakan situasi saya dan masa depan saya disini setiap hari, seolah-olah saya baru datang di AC Milan," geram Conceicao dilansir Football Italia.
"Tapi ingat, saya tidak datang kesini begitu saja tanpa sebuah tujuan, saya telah memenangkan 13 trofi dalam karier saya,"
"Saya juga telah mendampingi klub saya lebih dari 100 laga Liga Champions, tetapi orang-orang tetap saja mengatakan hal buruk tentang saya,"
"Saya melihat orang-orang membicarakan situasi saja dan menyuruh saya pergi, tapi saya justru saya akan menyakinkan mereka (bahwa saya layak pantas disini)," tegasnya.
Kini, target yang bisa dicapai Conceicao bersama AC Milan akhir musim ini hanya ada dua saja.
Yakni mengamankan posisi empat besar di Liga Italia, serta menjaga asa menjuarai Coppa Italia.
Dengan menyisakan 12 laga sisa di Liga Italia, Concecaio harus bisa membawa AC Milan tampil lebih konsisten agar bisa menembus zona Liga Champions yang kian jauh jaraknya.
Di Coppa Italia, Conceicao harus menjaga mentalitas anak asuhnya agar bisa tampil sebagai juara, setelah menjadi salah satu semifinalis dan akan melawan Inter Milan memperebutkan tiket final.
(Dwi Setiawan)