TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sebanyak 17 warga Sulawesi Utara yang diduga ditipu perusahaan online scam (penipuan berbasis daring) di Poipet, Kamboja, berhasil melarikan diri ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Phnom Penh.

Sebelum melarikan diri, mereka disiksa oleh pihak perusahaan tempat mereka bekerja.

Bahkan mereka sampai dipukul dan disetrum.

Hal ini diungkapkan oleh Relawan Kemanusiaan Kamboja, Christie Saerang, berdasarkan pengakuan para korban.

"Jadi para korban dipukul dan disetrum kalau tidak bisa menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh pihak perusahaan. Saya melihat langsung kondisi mereka, ada yang luka-luka bahkan ada yang sampai lumpuh karena mendapat siksa," ujar Christie, Kamis (27/2/2025).

Para korban berbulan-bulan dipaksa kerja dengan tidak digaji seperti yang dijanjikan.

"Bersyukur ketika ada kesempatan para korban langsung melarikan diri ke KBRI sehingga mereka selamat," ungkapnya.

KORBAN PENIPUAN - Warga Sulut yang terjebak di Kamboja diduga jadi korban perusahaan online scam (penipuan berbasis daring).
KORBAN PENIPUAN - Warga Sulut yang terjebak di Kamboja diduga jadi korban perusahaan online scam (penipuan berbasis daring). (Dok. Christie Saerang Relawan Kemanusiaan Kamboja)

Saat ini, para korban masih berada di depan KBRI.

"Sampai saat saya masih berkomunikasi dengan para korban di Kamboja," pungkasnya.

Tidur di Jalanan

Christie mengaku bertemu dengan 17 warga Sulut yang saat ini masih berada di Kamboja pada 22 Januari 2025.

"Saya diutus untuk menjemput jenazah Marco Tirayoh, warga Sulut yang tewas di Kamboja dan momen ini saya bertemu dengan 17 orang ini. Mereka di Kamboja yang masih ada uang akan ambil penginapan murah, tetapi yang tidak ada uang tidur di jalan," ujar Christie, Kamis (27/2/2025).

Kata Christie kondisi para korban sangat memprihatikan karena tidak ada biaya sehari-hari dan tempat tinggal tetap.

"Saat ini para korban scam tersebut berkumpul di depan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kamboja.

"Mereka terlantar di depan KBRI, saya ketemu dan wawacara disitu dan sangat-sangat memprihatikan kondisi mereka," ungkapnya.

Dia menambahkan, saat ini para korban telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Sulut.

"Pihak keluarga di Sulut saat ini masih mencari cara agar para korban bisa pulang ke Sulut," pungkasnya.(*)

Dia menambahkan, saat ini para korban telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Sulut.

"Pihak keluarga di Sulut saat ini masih mencari cara agar para korban bisa pulang ke Sulut," pungkasnya.(*)

Baca Lebih Lanjut
Nasib 17 Warga Sulawesi Utara Korban Penipuan Online Scam di Kamboja, Kondisinya Memprihatinkan
Frandi Piring
Kakak Beradik asal Surabaya Curi Sepeda Motor di Sampang, Berakhir di Tangan Polisi
Januar
Nasib Caca Jadi Korban Begal di Pati, Motor Mampu Dipertahankan Namun Kehilangan Dua Jari
Rival al manaf
Berita Heboh di Sulut Hari Ini: Gempa Boltim Terasa Sampai Manado dan Minut, Kecelakaan di Bolmong
Indry Panigoro
Warga Tangerang Bersimbah Darah Usai Dibacok Preman Ngamuk yang Gagal Minta Jatah
Fitriyandi Al Fajri
Korban Dilarikan ke Rumah Sakit, Geger Perkelahian di Jalan Tembus Mantuil Banjarmasin
Edi Nugroho
Gerombolan Pemotor Keroyok Tiga Remaja di Tembelang Jombang, Pelaku Masih di Bawah Umur
Titis Jati Permata
Pencuri Motor  di Bandung Tertangkap Warga Saat Beraksi, Gagal Kabur Gegara Tersenggol Motor Rekan
Hari Widodo
Batu Besar Menggelinding Hantam dan Hancurkan Rumah Warga di Ponorogo
Haurrohman
Kesaksian Korban Kecelakaan Maut di Desa Tuyat Bolmong Sulut, Sempat Istirahat dan Ganti Pengemudi
Dewangga Ardhiananta