TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini, viral di media sosial kisah tentang Mbah Tasem, lansia yang hidup sendirian di rumah tak layak.

Rumahnya hanya berupa gubuk yang penuh sampah.

Dengan tubuh kurus dan pakaian compang-camping, ia terduduk di lantai yang berupa tanah, antusias menyambut tamu yang datang.

Nasib Mbah Tasem yang menyedihkan tersebut dibagikan oleh Ketua Yayasan Griya Lansia Khusnul Khatimah, Arief Camra, di TikTok.

Diketahui, Arief langsung bergegas menuju ke gubuk tersebut, di Desa Losari, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, setelah dapat aduan dari warga soal kondisi miris Mbah Tasem.

"Saya bersama tim Griya Lansia akan mengevakuasi nenek yang ada dalam video ini," kata Arief, melansir akun TikTok @ariefcamra.

"Jauh tapi tetap kami jemput, karena memang sangat butuh pertolongan," imbuhnya.

Sembari menahan tangis, Arief pun merekam pertemuannya dengan Mbah Tasem.

Jauh-jauh datang dari Malang, Jawa Timur, Arief seketika iba melihat kondisi Mbah Tasem yang memilukan.

Betapa tidak, Mbah Tasem ternyata tinggal di gubuk tua penuh sampah berserakan di dalamnya.

Arief juga merekam tiap sudut gubuk yang dipenuhi debu serta barang-barang usang.

Sehari-hari Mbah Tasem nyatanya tidur di kasur kapuk berdebu tersebut tanpa keluarga serta teman.

Tak cuma itu, sesekali juga Mbah Tasem kepergok tidur di kebun pisang di atas tumpukan sampah.

Usai mengecek kondisi gubuk tersebut, Arief segera mengevakuasi Mbah Tasem.

Arief menggendong Mbah Tasem untuk diangkut dengan mobilnya.

"Insya Allah, beliau yang namanya Mbah Tasem akan kami rawat di Griya Lansia sampai tutup usia."

"Insya Allah akan kami fasilitasi gratis," ujar Arief, seperti dilansir dari TribunnewsBogor.com.

"Kami evakuasi, supaya mendapatkan tempat yang lebih layak di Griya Lansia."

"Jauh-jauh saya dari Malang ke Banyumas untuk mengevakuasi beliau. Insya Allah beliau akan kami rawat lebih baik," sambungnya.

Setelah Mbah Tasem dievakuasi, pihak desa mengungkap fakta mengejutkan.

Kepala Desa Losari, Arsim, membantah Mbah Tasem adalah warganya yang terlantar.

"Warga kami di sini itu sudah membantu, dari desa juga sudah membantu."

"Jadi apa yang selama ini diviralkan bahwa Bu Tarsem lansia terlantar, itu tidak benar," ujar Arsim.

Oleh karena itu, sang Kades tidak terima saat Arief langsung mengevakuasi Mbah Tasem untuk dibawa ke panti jompo.

"Saya mau mengkonfirmasi disertai Dinsos, adanya berita di medsos, benar atau enggak sih ada lansia terlantar."

"Saya konfirmasi kepada pengunggah pertama, tidak ada maksud apapun, hanya untuk membantu."

"Tapi tercium yayasan, sehingga yayasan langsung mengeksekusi tanpa upaya untuk mencari riwayat daripada Bu Tarsem," kata Arsim.

Lebih lanjut diungkap Arsim, Mbah Tasem selama ini memang senang tinggal menyatu dengan alam.

Lantaran hal itu, Arsim cemas jika Mbah Tasem tidak akan betah tinggal di yayasan Griya Lansia milik Arief.

"Saya malah khawatir bahwa Bu Tarsem kesehatannya. Sebab Bu Tarsem yang saya alami di sini memang menyatu dengan alam," bebernya.

"Walaupun dia disuruh pindah di kamar ber-AC, dikasih kasur empuk, ya enggak betah, betahnya seperti ini," sambungnya.

Mendengar alibi dari Kades Arsim, Arief emosi.

Arief lantas menjelaskan perihal kedatangannya ke gubuk Mbah Tasem.

Diungkap Arief, momen saat ia mengevakuasi Mbah Tasem disaksikan sendiri oleh warga sekampung hingga Pak RT.

Bahkan diakui Arief, warga sekitar sangat menyambut niat baik Arief untuk menyelamatkan Mbah Tasem.

"Yang menggugah video pertama ya saya ini. Karena informan pertama Mbak Nia itu dia enggak berani unggah."

"Saya dibilang tidak koordinasi? Saya sudah koordinasi dengan RT setempat, silakan tanya sama Pak RT yang ada di situ."

"Saya ngambil itu dikepung orang sekampung dan mereka welcome," tegas Arief Camra.

"Saya mengambil Mbah Tarsem itu disaksikan warga banyak, enggak diam-diam."

"Kok ndak koordinasi gimana? Njenengan jangan berkelit lah, jadilah kades yang tanggung jawab, siap salah," sambungnya.

Tak terima dengan pernyataan sang kades, Arief mengurai sindiran menohok.

Bahwa Kades seolah tak mau disalahkan jika ada warganya yang hidup terlantar.

"Pak Kades masak enggak bisa membedakan orang yang dibantu sama yang tidak dibantu?"

"Masak kondisi kayak gitu dibilang membantu. Kamu itu kalau salah, ya minta maaf sudah. Pak Kades kok berkelit aja," imbuh Arief.

"Yang dikhawatirkan itu apa? Di sini insya Allah terawat dengan baik, jangan mengada-ada."

"Kalau misalnya beliau ditakdirkan meninggal di sini, itu berarti beliau minta dirawat."

"'Menyatu dengan alam'? Logika berpikir sampeyan seperti apa? Lurah yaopo iki," pungkasnya.

Arief menegaskan hidup Mbah Tasem dijamin akan bahagia hingga akhir hayat.

"Sumpah lucu lurah situ ini, Mbah Tarsem itu hidup dengan sampah, kotoran seperti itu."

"Kamu mau enggak tidur di tempat seperti itu? Kamu sendiri mungkin kamarnya ber-AC, empuk, rakyatnya begitu?" sindir Arief.

Sementara dalam unggahan terbarunya, tampak Mbah Tarsem telah dirawat Arief di Griya Lansia Khusnul Khatimah.

Mbah Tarsem sendiri dibawa dari Banyumas ke panti jompo yang ada di Malang tersebut menggunakan ambulans dari relawan di Solo.

Saat berada di panti jompo, rambut Mbah Tarsem dicukur dan badannya dibersihkan.

Ia juga diberikan kursi roda dengan perawatannya dibayar 100 persen oleh pihak Griya Lansia.

Kondisi Mbah Tarsem pun kini tampak lebih cerah dan bahagia.

Netizen pun bersyukur nasib Mbah Tarsem lebih membaik.

(*/tribun-medan.com)

Ikuti juga informasi lainnya di FacebookInstagram dan Twitter dan WA Channel

 

Baca Lebih Lanjut
Sempat Disebut Tak Dapat Bansos, Lansia di Gresik Ternyata Sudah Terima Bantuan
Timesindonesia
PEDAS Teguran Dedi Mulyadi ke Wiwin Komalasari, Disebut Ngartis Hingga Hedon, Sang Kades Menjawab
Septrina Ayu Simanjorang
Wabup Bogor Vidcall Kades Viral Tertawakan Bingkisan: Jangan Sampai Terulang
Detik
Nasib Wiwin Kades Viral Geli Nasi Kotak, Akhirnya Buat Klarifikasi: Geli Bukan Berarti Jijik
Azis Husein Hasibuan
Reaksi Kades Gunung Menyan Wiwin Komalasari saat Disebut Ngartis oleh Gubernur Jabar Dedi Mulyadi
Febriana Nur Insani
Kades Viral Tertawakan Bingkisan Bupati Bogor Buka Suara: Saya Humoris
Detik
Viral Jemaah Umrah Terlantar di Bandara YIA, Begini Penjelasannya
Detik
Diminta Tandatangan saat Bangun Tidur, Mbah Prenjak Jadi Tersangka Penggelapan di Karanganyar
Vincentius Jyestha Candraditya
Kisah Mahasiswa Salah Naik Pesawat: Mau ke Oakland, eh Malah ke Auckland
Detik
Viral Kades Asal Pamijahan Tertawakan Bingkisan Acara Bupati Bogor
Detik