TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Persija Jakarta berpotensi dibuat gigit jari, usai terdapat satu bintang berlabel Timnas Indonesia yang kans dibajak tim promosi.
Adapun tim promosi yang berpotensi membuat Persija Jakarta gigit jari karena manuvernya itu adalah Bhayangkara FC.
Diketahui, manuver transfer Bhayangkara FC mulai terendus usai dipastikan promosi ke Liga 1.
Tak tanggung-tanggung, dua aset Persib dan Persija langsung dikaitkan dengan The Guardians pada bursa transfer awal musim nanti.
Akan tetapi, hanya aset Persija Jakarta yang kini lebih cenderung bisa didatangkan Bhayangkara FC pada awal musim nanti.
Kabar itu diungkap oleh akun Instagram @liga_dagelann, Sabtu (22/2/2025).
Pemain Persija Jakarta yang dimaksud tak lain adalah bek milik Persija Jakarta berlabel Rp 3,91 M, Muhammad Ferarri.
Di mana, kontrak Muhammad Ferarri bersama Persija Jakarta bakal segera usai pada 30 Juni 2025 mendatang.
Dengan kata lain, Bhayangkara FC bisa mendatangkan Muhammad Ferarri secara gratis atau bebas transfer pada awal musim nanti.
Meski begitu, Bhayangkara FC dikabarkan tak mau memaksa Muhammad Ferarri untuk menerima pinangannya.
Sedangkan untuk bek Persib Bandung, Kakang Rudianto, masih terganjal kontrak sampai dengan 2026 mendatang.
Sehingga kans untuk mendatangkannya bakal lebih sulit ketimbang menggaet Muhammad Ferarri dari Persija Jakarta.
"Liga 1
Bhayangkara FC akan mendatangkan anggotanya yang habis kontrak musim ini dengan mekanisme yang profesional
Ferrari kontraknya berakhir bersama Persija pada 30 Juni 2025, Bhayangkara akan mencoba mendatangkan sang pemain tanpa paksaan.
Menarik dinantikan, akankah Bhayangkara FC berhasil realisasikan transfer kedatangan Muhammad Ferarri awal musim nanti atau justru sebaliknya.
Sinyal Witan Sulaeman Tinggalkan Persija, 3 Indikasi Jadi Sebab, 3 Tim Kans Curi Kesempatan
Witan Sulaeman terindikasi hengkang dari Persija Jakarta. Tiga indikasi berikut jadi sebab. Tiga tim kans curi kesempatan.
Belakangan ini, masa depan Witan Sulaeman di Persija Jakarta jadi sorotan.
Pasalnya, pilar andalan Timnas Indonesia itu justru kesulitan mendapat menit bermain di Macan Kemayoran.
Contohnya, saat lawan Persib Bandung, winger Persija itu tak dimainkan sama sekali oleh Carlos Pena.
Apabila hal ini terus terjadi, maka peluang Witan Sulaeman membela Timnas Indonesia semakin sulit di era kepelatihan baru Patrick Kluivert.
Berikut tiga indikasi Witan Sulaeman kans angkat kaki dari Persija Jakarta awal musim 2025/2026 mendatang, dilansir dari TribunWow.com:
1. Demi Menit Bermain di Timnas Indonesia
Indikasi pertama terkait menit bermain di Timnas Indonesia.
Seperti diketahui, Witan Sulaeman bakal semakin sulit mendapatkan menit bermain di Timnas Indonesia sepeninggal Shin Tae-yong.
Terlebih, pengganti Shin Tae-yong, Patrick Kluivert mengatakan jika syarat utama pemain masuk Timnas Indonesia era kepelatihannya adalah menit bermain di klub.
“Pemain mungkin bisa bilang bahwa dia fit. Akan tetapi, apa artinya bugar jika Anda tidak mendapatkan menit bermain di klub. Kalau begitu, maka Anda tidak cukup fit untuk bertanding,” ujar Patrick Kluivert kepada awak media termasuk BolaSport.com.
“Untuk itu, menit bermain adalah hal yang penting,” ucapnya.
Menilik menit bermain Witan Sulaeman di musim ini bersama Persija Jakarta, maka kansnya untuk kembali ke Timnas Indonesia era Patrick Kluivert semakin sulit.
Pasalnya, dari 20 caps yang dicatatkan bersama Persija Jakarta, Witan Sulaeman hanya catatkan 7 caps sebagai pemain inti atau starting eleven.
Sedangkan 13 laga lainnya turun dari bangku cadangan.
Itu pun hanya 1 laga Witan Sulaeman dimainkan sampai 90 menit bermain penuh.
Apesnya, di laga penting kontra Persib Bandung, Witan Sulaeman sama sekali tak diberikan menit bermain oleh Carlos Pena.
Jika tak kunjung mendapatkan menit bermain reguler, bukan menutup kemungkinan Witan Sulaeman bakal angkat kaki dari Persija Jakarta.
2. Sulit Dapat Tempat di Skema Carlos Pena
Kedua yakni sulitnya Witan Sulaeman mendapatkan tempat di skema main Carlos Pena.
Sebagaimana diketahui, Carlos Pena memainkan skema 3-5-2 di musim ini bersama Persija Jakarta.
Dua menara kembar dipasang Carlos Pena di lini serang yakni Gustavo Almeida dan Marko Simic.
Dengan skema itu, praktis, winger murni sekaliber Witan Sulaeman mau tidak mau harus menyesuaikan dengan turun lebih ke bawah sebagai gelandang kanan.
Sayangnya, Witan Sulaeman tak memiliki kemampuan defence menawan.
Sehingga, posisinya sulit untuk tertampung pada skema Carlos Pena.
Bahkan, skema itu membuat Riko Simanjuntak juga harus dipinjamkan ke PSS Sleman di paruh musim lalu.
Begitu pun dengan Witan Sulaeman yang terdampar dari skema Carlos Pena.
Padahal di musim lalu, Witan Sulaeman memiliki chemistry apik dengan Ryo Matsumura.
3. Manuver Persib Bandung, Dewa United dan PSIM Yogyakarta
Ketiga, tak menutup kemungkinan kondisi Witan Sulaeman di Persija Jakarta saat ini bakal menarik atensi beberapa klub besar di Liga 1 untuk menggodanya.
Persib Bandung, Bhayangkara FC, Dewa United dan PSIM Yogyakarta berpeluang besar membajak Witan Sulaeman dari Persija Jakarta musim depan.
Persib Bandung bisa mengakomodir sisi kanan penyerangan untuk Witan Sulaeman dan bergantian dengan sosok Beckham Putra.
Sementara Bhayangkara FC yang musim lalu meminjam Witan Sulaeman bisa saja kembali menggodanya untuk dipermanenkan musim depan setelah mereka comeback ke Liga 1.
Sedangkan Dewa United dengan kekuatan finansialnya tak menutup kemungkinan bakal coba menggoda Witan Sulaeman untuk diduetkan kembali dengan Egy Maulana Vikri.
Begitu pun dengan PSIM Yogyakarta yang juga belum lama sukses kembali ke Liga 1 bisa saja ajak balikan Witan Sulaeman seperti musim 2019/2020 lalu.
Akan tetapi, tim-tim yang meminati tanda tangan Witan Sulaeman wajib merogoh kantong lebih dalam untuk bisa amankan sang winger andalan Timnas Indonesia itu musim depan.
(TribunJatimTimur.com)