TRIBUNNEWS.COM - Keputusan Claudi Ranieri untuk turun gunung setelah sempat memutuskan pensiun demi bisa menukangi AS Roma kini terbayar lunas.
Pelatih yang pernah menciptakan dongeng indah bersama Leicester City dengan menjuarai Liga Inggris itu bak seperti juru selamat bagi AS Roma.
Sejak dipercaya menangani AS Roma per tanggal 14 November 2024 lalu, Claudio Ranieri perlahan membuat tim Ibukota Italia kembali menggigit performanya.
AS Roma yang awal musim ini sempat tampil buruk hingga berujung rentetan hasil jeblok khususnya di kompetisi Liga Italia.
Kini telah kembali menemukan performa terbaiknya terutama sejak kursi kepelatihan AS Roma diambil alih Claudio Ranieri.
Sebelum bergabungnya Claudio Ranieri di kursi jabatan pelatih AS Roma, tim berjuluk Giallorossi tampil mengecewakan.
Di bawah komando pelatih Ivan Juric, AS Roma seperti kehilangan sentuhan terbaiknya untuk berada di jalur kemenangan.
Pelatih Kroasia itu tidak mampu mengangkat derajat AS Roma yang sudah terpuruk sejak awal musim ketika dilatih Danielle De Rossi.
Hingga pada akhirnya, manajemen AS Roma sampai berani untuk membujuk Claudio Ranieri kembali dari masa pensiunnya.
Keputusan AS Roma untuk kembali mempekerjakan Claudio Ranieri sebagai pelatih dari masa pensiunnya pun terbayar lunas.
Kehadiran Claudio Ranieri selayaknya juru selamat yang kini telah mengembalikan harga diri AS Roma ke jalur yang semestinya.
Teranyar, pelatih asal Italia itu sukses membantu AS Roma menang telak atas Monza dengan skor 4-0 pada giornata 26, Selasa (25/2/2025) dinihari tadi.
Kemenangan telak atas Monza pun membuat AS Roma kembali meramaikan persaingan untuk memperebutkan tiket Eropa.
AS Roma kini berhak menempati peringkat kesembilan dengan 40 poin, terpaut dua angka saja dari posisi keenam yang menjadi batas perebutan tiket Eropa.
Tak cukup sampai disitu saja, hasil impresif melawan Monza juga kian mempertegas performa apik AS Roma di bawah komando pelatih Claudio Ranieri.
Sejak melatih AS Roma mulai pekan 13, berbagai hasil impresif mampu ditorehkan Claudio Ranieri bersama timnya tersebut.
Dari 14 laga melatih AS Roma di Liga Italia, Claudio Ranieri mampu mempersembahkan delapan kemenangan dan tiga hasil imbang alias 27 poin.
Tiga laga sisa lainnya berakhir dengan kekalahan masing-masing melawan Napoli, Atalanta dan Como.
Jika dirinci, Claudio Ranieri mampu membawa AS Roma tak terkalahkan dalam 10 laga terakhir di kompetisi Liga Italia.
Catatan mentereng tersebut menjadi bukti instan sentuhan ajaib Claudio Ranieri yang menyulap AS Roma menjadi tim disegani lagi.
Seandainya mampu konsisten membawa AS Roma meraih hasil positif dalam 12 laga sisa Liga Italia, bukan hal mustahil Claudio Ranieri bakal membuat timnya terbang semakin tinggi di akhir musim.
AS Roma yang awalnya berada di papan bawah klasemen punya peluang untuk mengamankan tiket Eropa musim depan entah Liga Champions atau Liga Eropa.
Menariknya lagi, AS Roma juga masih aktif bermain di fase gugur Liga Eropa, yang bisa jadi panggung Claudio Ranieri mengeluarkan sentuhan ajaib lainnya.
Sekali lagi, jika AS Roma mampu konsisten mempertahankan performa terbaiknya saat ini, tim Ibukota Italia itu berpeluang terbang semakin tinggi pada akhir musim nanti.
(Dwi Setiawan)