TRIBUNSUMSEL.COM -- Kasus pengoplosan pertalite menjadi pertamax tengah jadi sorotan setelah 7 tersangka ditetapkan Kejagung RI dalam korupsi tata kelola minyak mentah.
Adapun sejumlah petinggi dari PT Pertamina Niaga mulai dari Direktur Utama (Dirut) hingga VP Management ditetapkan sebagai tersangka.
Bahkan dari tindakan korupsi tersebut membuat negara merugi Rp 193.7 Triliun.
Akibat terkuak kasus korupsi tersebut timbul kecurigaan publik terkait pertamax yang beredar sekarang apakah asli atau oplosan.
Lalu bagaimana cara membedakan pertamax asli dan oplosan?
Diketahui ada langkah muda bagi masyarakat untuk cermat membedakan pertamax asli dan oplosan.
Langkah-langkah tersebut bisa disimak dibawah Ini :
Bensin Pertamax asli berwarna merah seperti sirup.
2. Perhatikan bau
Bensin Pertamax asli berbau khas bensin yang tidak menyengat.
3. Tes dengan jari
Celupkan jari ke dalam bensin, tunggu beberapa detik, dan perhatikan penguapannya.
Jika bensin cepat menguap, kemungkinan besar bensin tersebut oplosan.
4. Tes dengan koran
Celupkan atau siram koran dengan bensin. Jika tulisan pada koran luntur, kemungkinan besar bensin tersebut oplosan.
Perhatikan endapan: Bensin asli tidak akan meninggalkan banyak endapan di dasar botol.
Lalu berikut ciri-ciri Nya :
Dampak ke Kendaraan
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari mengatakan, mencampur Pertalite dan Pertamax dapat memicu sejumlah efek buruk pada kendaraan.
"Mencampurkan bahan bakar RON 90 Pertalite dengan bahan bakar RON 92 Pertamax akan berbahaya bagi mesin kendaraan," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (18/8/2024).
Pertama, menurut Heppy, mencampur dua bahan bakar ini akan menurunkan kualitas bensin yang memiliki RON lebih tinggi.
Akibatnya, performa pembakaran bahan bakar pada mesin kendaraan menjadi berkurang dari semestinya.
Kedua, Pertamax turut mengandung Pertatec yang berfungsi membersihkan endapan kotoran pada mesin kendaraan.
"Bila dicampur dengan Pertalite maka fungsinya akan menurun dan cenderung membuat hasil pembakaran jadi kotor," papar Heppy.
Dia pun berpesan agar pemilik kendaraan tidak mencampur kedua bahan bakar tersebut, serta menggunakan BBM yang direkomendasikan.
"Kami menyarankan pemilik kendaraan dapat mengisi tangki BBM-nya dengan RON BBM yang disarankan pabrikan kendaraan tersebut," ujarnya
(*)