TRIBUNSOLO.COM - Seorang pria bernama Damas Adi Prasetyo (22) warga Sukolilo, Pati menjadi korban pembunuhan.
Disebut ada total 11 pelaku yang terlibat.
Kini 2 orang pelaku sudah tertangkap.
Ini dibenarkan Kasatreskrim Polresta Pati AKP Heri Dwi Utomo.
Dia mengatakan, polisi telah menangkap dua tersangka.
Mereka ialah pria berinisial IW (20) yang ditangkap di Jakarta dan AS (23) yang ditangkap di Palembang.
"Keduanya warga Sukolilo, mereka ditangkap sekitar satu bulan yang lalu," kata dia.
Heri berjanji secara serius memburu pelaku lain yang belum tertangkap.
Menurut dia, ada dua pelaku yang saat ini dikabarkan melarikan diri ke luar Pulau Jawa.
Warga Gelar Unjuk Rasa
Warga Pati melakukan demonstrasi di Mapolresta Pati Senin (24/2/2025) kemarin.
Para pengunjuk rasa ini menuntut menangkap pembunuh Damas Adi Prasetyo (22) warga Sukolilo, Pati.
Sebab, dari 11 pelaku, kini baru ditangkap 2 orang.
Padahal kasus ini sudah terjadi sejak September 2024 lalu.
Kasus ini berdampak besar pada kehidupan keluarga Damas.
Kini, istri Damas harus merantau ke Jakarta menjadi Asisten Rumah Tangga (ART).
Sementara, anaknya diasuh keluarga di Pati.
Ini dibenarkan Kakak Perempuan Damas, Sela Dewi.
Istri Damas harus mencari nafkah, ini juga untuk menghidupi anaknya.
Sebab, Damas yang jadi tulang punggung keluarga dibunuh.
Kisah ini diungkap Dewi saat dirinya berunjuk rasa di Mapolresta Pati, Senin (24/2/2025).
Dewi berunjuk rasa bersama anggota Forum Komunikasi Masyarakat Sukolilo (Forkomas).
Mereka menuntut semua pelaku pembunuhan ditangkap.
Kasus pembunuhan Damas ini terjadi di lapangan Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.
Damas dan rekannya Helmi Saputra (23) ditemukan terkapar bersimbah darah.
Keduanya diduga menjadi korban pengeroyokan.
Damas pada akhirnya tewas meski sempat dilarikan ke Puskesmas Sukolilo.
Adapun nyawa Helmi terselamatkan meski mengalami luka bacok.
Ada total 11 pelaku dari kejadian ini.
Namun, polisi baru menangkap dua pelaku utama dan menetapkan mereka sebagai tersangka.
Keluarga menuntut agar 11 orang ini ditangkap semua.
Hingga kini kasus ini belum ada penambahan tersangka.
Ratusan warga datang untuk berunjuk rasa di depan Mapolresta Pati dengan menaiki armada bus dan juga truk.
"Kasihan anaknya masih kecil. Nanti siapa yang menghidupi? Uang sekolahnya nanti bagaimana? Ini istri adik saya sampai merantau ke Jakarta untuk membiayai anaknya. Gajinya cuma 1,5 juta. Anaknya sekarang kami keluarga di Sukolilo yang merawat," ujar Sela sambil terisak. (*)