TRIBUNSUMSEL.COM - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi bereaksi setelah viral postingan seorang guru melakukan praktek renang kepada siswa SD di halaman sekolah.

Diketahui, peristiwa tersebut terjadi setelah sejumlah orangtua murid disebut memprotes adanya dugaan pungutan biaya untuk kegiatan pelajaran renang.

Terkait hal ini, Dedi Mulyadi menyampaikan kritikannya dan menyebut jika guru tersebut tidak mengerti esensi pendidikan.

Ia menjelaskan, larangan yang ia sampaikan itu bukan soal renangnya.
 
Melainkan soal biaya renang yang sering dikeluhkan oleh orangtua siswa.

WAWANCARA DEDI MULYADI. Dedi Mulyadi Bicara soal premanisme di Jawa Barat, terutama pungli di tempat wisata, Senin (24/2/2025). <div class=
Denmul sampaikan kritikannya dan menyebut guru yang lakukan praktek renang kepada siswa SD di halaman sekolah tidak mengerti esensi pendidikan," loading="lazy">
WAWANCARA DEDI MULYADI. Dedi Mulyadi Bicara soal premanisme di Jawa Barat, terutama pungli di tempat wisata, Senin (24/2/2025). Denmul sampaikan kritikannya dan menyebut guru yang lakukan praktek renang kepada siswa SD di halaman sekolah tidak mengerti esensi pendidikan, (Kompas/com/ig/dedimulyadi71)

"Saya melihat postingan guru olahraga memposting kegiatan anak-anak Sedang berenang yang dilakukan di atas lantai dan di atas meja," kata Dedi Mulyadi dikutip dari Instagram @dedimulyadiofficial, Selasa (25/2/2025).

Demul pun mengaku tahu maksud dan tujuan pembuatan video tersebut.

"Tetapi justru itu adalah melambangkan bahwa guru tersebut tidak ngerti esensi pendidikan dan arah pendidikan," kata dia lagi.

Dedi Mulyadi juga menjelaskan, ada banyak pelajaran yang bisa diberikan oleh guru pelajaran olahraga selain renang.

"Ada lari bisa ditekuni, jalan kaki, voli, sepak bola, tenis meja, dan beragam olahraga lain yang bisa dilakukan termasuk senam dan sejenisnya," kata dia.

Demul pun menegaskan bahwa keluhan orangtua bukan soal renangnya, tapi soal biayanya.

"Saya sampaikan bahwa keluhan orangtua selama ini bukan mengeluhkan renangnya, tapi mengeluhkan kolektifitas pembelian tiket renang yang dikoordinatorkan oleh guru, yang bekerja sama dengan kolam renang," bebernya.

Sehingga menurut Demul, seharusnya kegiatan berenang bisa tetap dilakukan asal guru tidak ikut campur dalam pembayaran.

"Jadi guru bisa tetap melakukan kegiatan renang, tanpa harus mengurus tiket siswa. Cukup Anda tunggu saja di kolam renangnya, mereka membeli tiket sendiri dan datang dengan sendirinya penuh kesadaran," ungkap Kang Dedi.

Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

"Selanjutnya, apablia orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya," tandasnya.

Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

Ia juga menegaskan, jangan sampai kegiatan renang ini menjadi hal yang wajib apalagi jika orangtua tidak memiliki biaya.

"Selanjutnya, apablia orangtuanya tidak punya kemampuan untuk berenang, kan banyak pembelajaran lain yang dilakukan tanpa mengeluarkan biaya," tandasnya.

Sementara itu, diketahui sekolah yang memposting video anak-anak praktek renang di lapangan ternyata SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih membantah soal narasi yang beredar di media sosial.

Menurut Mimi, narasi itu tidak seperti yang terjadi di sekolah.

Sebab, kata dia, praktik renang tetap akan dilaksanakan di kolam renang, bukan di lapangan.

Sebelumnya, Sebuah video siswa tengah berlatih renang di halaman sekolah viral di media sosial. 

Dalam video yang beredar di media sosial, terdapat tulisan imbas protes dari orangtua karena pungutan kegiatan di sekolah.

"Imbas dihentikannya kegiatan renang, karena banyak orangtua protes.

Praktek renang dilaksanakan di lapangan," bunyi tulisan di video.

Kemudian disampaikan juga pada narasi bahwa seharusnya biaya renang bisa menggunakan dana BOS.

"Padahal ada Dana BOS, untuk SD minimal dapat 900rb/siswanya dan bisa digunakan untuk kegiatan pembelajaran/ekstrakurikuler," tulisnya lagi.

Penjelasan SDN Pinayungan II

Diketahui, kegiatan itu terjadi di SD Negeri Pinayungan II, Kecamatan Telukjambe Timur, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Kepala SD Negeri Pinayungan II, Mimi Martiningsih, menyebut narasi yang beredar di media sosial tidak benar.

"Itu hanya merupakan simulasi saja. Nanti praktiknya bukan di darat, di air, masa renang di darat," kata Mimi di SD Negeri Pinayungan II, Senin (24/2/2025), dilansir dari Kompas.com.

Mimi menyebut kegiatan teori tersebut berlangsung beberapa minggu lalu.

Kegiatan teori atau simulasi dilakukan sebelum praktiknya dilakukan di kolam renang.

"Pertama di sini dulu (di sekolah), nanti baru renang di tempat renang," kata Mimi.

Mimi menyebut sejauh ini tidak ada tanggapan soal kegiatan tersebut dari wali murid. 

 

(*)

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Baca Lebih Lanjut
Wali Murid Setuju Dedi Mulyadi Larang Study Tour, Sebut Biaya Mahal, Disdik Selaras: Kehati-hatian
Mujib Anwar
Tak Hanya Pecat Kepsek SMA 6 Depok, Ini Perintah Dedi Mulyadi di Hari Pertama Jadi Gubernur Jabar
Dwi Rizki
347 Siswa SMAN 6 Tetap Berangkat Study Tour ke Bali, Acuh Meski Lihat Video Dedi Mulyadi: Kami Mampu
Mujib Anwar
Dedi Mulyadi Bakal Sanksi Kepsek yang Ngotot Study Tour Jika Sudah Dilantik: Tak Semua Orangtua Kaya
Mujib Anwar
Siswi SMP Ngaku Mau Berhenti Sekolah Demi 3 Adiknya, Dedi Mulyadi: Bayar Seragam Rp300.000 Bisa?
Mujib Anwar
Kepala SMAN 6 Depok Tetap ke Sekolah Meski Dicopot Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi Imbas Study Tour
Irwan Wahyu Kintoko
Jabatan Dicopot Dedi Mulyadi, Kepsek SMAN 6 Depok Ternyata Tak Ikut Study Tour, Staf: Kami Menyatu
Mujib Anwar
ALASAN Siti Faizah Kepsek SMAN 6 Depok Masih Datang ke Sekolah Padahal Sudah Dicopot Dedi Mulyadi
Angel aginta sembiring
Siapa Siti Faizah? Kepala Sekolah SMAN 6 Depok yang Dicopot Dedi Mulyadi, Tetap Datang ke Sekolah
Amir M
Kepala Sekolahnya Langsung Dipecat Dedi Mulyadi, Ini Fakta Lengkap Study Tour SMAN 6 Depok
Muslimah