TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Chelsea, Enzo Maresca, berada di bawah tekanan menyusul rentetan hasil minor dalam beberapa laga terakhir. Jika The Blues tak kunjung bangkit, Maresca berpotensi menjadi pelatih ketujuh yang kehilangan pekerjaannya musim ini.
Sejauh Liga Inggris 2024/2025 berjalan, sudah ada enam pelatih yang merasakan kerasnya persaingan.
Erik ten Hag, Steve Cooper, Gary O'Neil, Russell Martin, Julen Lopetegui, dan Sean Dyche telah diberhentikan oleh klub masing-masing.
Maresca kini terancam menyusul mereka setelah performa Chelsea menurun drastis. Padahal, The Blues sempat mengawali musim dengan impresif, bahkan berada di zona Liga Champions.
Namun, cederanya sejumlah pemain kunci membuat performa tim merosot ke posisi ketujuh.
Kekalahan beruntun dari Aston Villa (2-1) dan Brighton (3-0) semakin memperburuk situasi.
Meski demikian, harapan belum sepenuhnya tertutup. Chelsea hanya terpaut satu poin dari Manchester City yang menempati posisi keempat, zona Liga Champions.
Dalam waktu dekat, Chelsea akan menghadapi dua laga yang seharusnya menguntungkan, yakni melawan Southampton dan Leicester City, dua tim yang terancam degradasi.
Namun, tekanan datang dari kursi kepelatihan Enzo Maresca.
Eks Arsenal, Paul Merson mengklaim bahwa Enzo Maresca berpotensi dipecat jika menelan dua kekalahan saat melawan Southampton dan Leicester.
"Jika mereka tidak memenangkan dua pertandingan berikutnya, manajer tidak akan ada di sana," jelas Paul Merson, dikutip dari Sportbible.
"Mereka akan bermain melawan dua tim terburuk di Liga Primer Inggris, entah sampai kapan, di Southampton dan Leicester."
"Jadi, jika Maresca tidak memenangkan kedua pertandingan itu, ia akan dipecat dari pekerjaannya," jelasnya.
Paul Merson menjelaskan bahwa Maresca dituntut finish di posisi lima empat besar alias zona Liga Champions.
Hal ini tentu menjadi tanda tannya, di mana awalnya Maresca tak dituntut pembicaraan soal gelar juara.
"Chelsea harus masuk Liga Champions. Mereka butuh Liga Champions untuk mempertahankan pemain seperti Cole Palmer karena ia ingin bermain di kompetisi itu," kata eks Arsenal itu.
"Mereka harus finis di posisi lima besar, kalau tidak, saya takut membayangkan apa yang akan terjadi. Saya tidak tahu apa rencananya. Semua kontrak tujuh tahun dan para pemain ini tidak menjadi lebih baik. Berapa banyak dari mereka yang sukses besar?" tambahnya.
Di bawah kepemilikan Todd Boehly dan Clearlake, Chelsea dikenal tegas dalam mengambil keputusan terkait manajer.
Thomas Tuchel, Graham Potter, dan Mauricio Pochettino menjadi bukti ketegasan Boehly. Ketiganya dipecat setelah gagal memenuhi ekspektasi, dan kini Maresca berpotensi menyusul jika tak segera membalikkan keadaan.
Selain fokus di Liga Inggris, Maresca juga dihadapkan pada tantangan lain, yakni menghadapi Copenhagen di babak 16 besar Liga Konferensi Eropa.
Keberhasilan Chelsea menjuarai ajang tersebut bisa menjadi penyelamat Maresca. Jika The Blues mampu meraih trofi Liga Konferensi Eropa, mereka akan otomatis lolos ke Liga Europa musim depan, tanpa harus finis di lima besar Liga Inggris.
Dengan jadwal padat dan tekanan yang semakin besar, laga-laga mendatang akan menjadi penentu nasib Maresca di kursi kepelatihan Stamford Bridge.
(Ali)