TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kuliner di Kota Semarang semakin beragam. Satu di antara yang terbaru adalah Empal Gentong Ini Budi, yang berada di jalan Erlangga Raya, Peleburan.
Tempat makan dengan sajian empal gentong ini merupakan kedua, setelah pertama buka di jalan Bibis, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mengenai cita rasa empal gentong satu ini, hadir dengan perpaduan manis dan gurih pada kuah yang kaya rempah.
Kuah panas tersebut dituangkan di atas daging empuk, meresap dan menggugah selera.
"Empal gentong ini sudah kami modifikasi, disesuaikan lidah orang Jawa. Jadi untuk rasanya itu sedikit manis dan ada gurih. Manisnya dari gula jawa dan untuk resep, ini harus benar-benar matang agar tidak enek di kuahnya," kata Owner Empal Gentong Ini Budi Yogyakarta, Ema Kusmawati di gerai Semarang, Sabtu (22/2/2025).
Menurut Ema, kualitas rasa inilah yang membuat banyak pelanggan di tempat kulinernya selalu ingin kembali untuk menikmati sajian empal gentong; di samping juga bumbu rahasia yang semakin menambah cita rasa.
Untuk mempertahankan cita rasa tetap sama di gerai cabang, kata dia, beberapa bahan baku didatangkan langsung dari Jogja.
"Bahan baku kami kirim dari Jogja yaitu daging dan bumbu, agar bumbu sama dengan yang di pusat," jelasnya.
Sedangkan lontong, ia mendapat pasokan dari UMKM di Semarang yang telah ia pilih dari lima produsen lontong.
"Ini kami pilih yang benar-benar memiliki ciri sama dengan pusat, yaitu tekstur lembut dan tampilan segar," imbuhnya.
Ema menyebutkan, di Jogja, usaha kuliner ini sudah berjalan selama tiga tahun.
Menurutnya, semua menu dihidangkan menjadi favorit konsumen; bergantung pada selera masing-masing untuk memilih menu daging, jeroan, atau kikil.
Menu yang ditawarkan dirancang dengan nama-nama unik, seperti Ini Budi (daging);
Teman Budi (campur); Bapak Budi (daging); Ibu Budi (campur); Kakak Budi (daging); dan Kakak Budi (campur). Ada pula menu Spesial Eyang Budi yang menyajikan empal gentong kikil.
"Menu-menu ini memang kami buat unik agar mudah diingat. Harganya, variatif yaitu Rp 25.000; Rp 20.000; dan Rp 16.000, sehingga semua kalangan bisa mencoba," imbuhnya.
Ia menambahkan, saat mulai merintis di Jogja, ia mampu menjual hingga 400 lontong pada akhir pekan.
"Respon customer di Semarang saya lihat juga baik dan banyak kuah yang dipesan habis, karena biasanya cocok atau tidaknya di lidah customer, itu terlihat dari kuah yang dihabiskan," bebernya.
Owner Empal Gentong Ini Budi Semarang, Erwin Lilik Hartanto mengatakan, ia membawa kuliner favorit tersebut ke Semarang melihat dari potensi pasar yang ada.
Ia melihat, saat ini masih sedikit tempat makan yang menyajikan empal gentong, terutama dengan cita rasa yang membuat pelanggan ingin kembali untuk mencicipi hidangan tersebut.
"Kebetulan saya memang senang empal gentong ini. Ketika ke Jogja, saya mampir.
Dan sebagai pelaku usaha kuliner, saya juga senang bawa kuliner yang ada di Jogja ke sini, karena dari segi harga tidak jauh beda dan karakter rasa pun masih sesuai kesukaan masyarakat Semarang," jelas Erwin, yang juga memiliki beberapa gerai kuliner di Semarang seperti Geprek Sai, Ikan Bakar Sulawesi, dan Lesehan Aldan.
Erwin menjelaskan, Empal Gentong Ini Budi di Semarang sudah mulai beroperasi sejak resmi dibuka, Sabtu (22/2).
"Kapasitas di sini bisa untuk 80 orang dan kami kedepan menerima pesanan serta free delivery ongkir di area tertentu," jelasnya. (idy)