TRIBUNNEWS.COM - Seorang pria bernama M. Jayadi ditangkap oleh Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah diduga membunuh temannya, Fery Irawan (24), dengan mendorongnya dari tebing setinggi enam meter di Pantai Areguling, Desa Tumpak, Kecamatan Pujut.

Kejadian ini terjadi pada Selasa (22/2/2025).

Menurut informasi yang diperoleh, M. Jayadi mendorong Fery Irawan ke arah tebing setelah merasa kesal dengan tingkah laku korban.

Kasat Reskrim Polres Lombok Tengah, Iptu Luk Luk Il Makmun, menjelaskan saat itu keduanya berada di pantai dalam kondisi terpengaruh alkohol.

M. Jayadi merasa kesal karena korban sempat menghilang dan menghubunginya melalui telepon.

“Usai menemukan korban pelaku yang kesal langsung menghampirinya kemudian berkata capek saya cari kamu dari tadi disertai dorongan kearah dada korban menyebabkan korban terjatuh dari ketinggian sekitar enam meter dimana posisi di bawahnya banyak bebatuan yang tajam,” ungkap Iptu Luk Luk Il Makmun.

Fery terjatuh ke bebatuan tajam di bawahnya dan mengalami kesakitan.

Bukannya menolong, M Jayadi justru pergi meninggalkan korban yang saat itu merintih kesakitan setelah terhempas di bebatuan yang tajam. 

Setelah kejadian, M. Jayadi berusaha menutupi perbuatannya dengan berbohong kepada keluarga korban.

Kerabat korban, M. Sairi, menyatakan, saat hari kejadian, pihak keluarga belum membaca gerak gerik mencurigakan dari pelaku. Namun  karena korban belum juga pulang sekian lama, akhirnya keluarga korban menjadi panik.

“Mereka sudah berteman lama bertahun-tahun. Mereka hanya teman biasa (bukan keluarga) masih satu kampung,” jelas Sairi.

Sebelumnya Polres Lombok Tengah telah melakukan penahanan terhadap tersangka M. Jayadi sejak tanggal (19/2/2025).

Polres Lombok Tengah menjeratnya dengan Pasal 338 KUHP subside pasal 351 Ayat (3) KUHP dengan ancaman pidana penjara paling lama 15 tahun penjara. 

Keluarga korban berharap agar hukuman yang dijatuhkan kepada M. Jayadi seadil-adilnya.

Sementara itu, penemuan mayat Fery Irawan yang sempat viral di media sosial menunjukkan kondisi jasad yang membengkak dan sulit dikenali.

Proses evakuasi jasad dilakukan oleh warga setempat setelah nelayan mengalami kesulitan karena kurangnya alat.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Baca Lebih Lanjut
Fery Ditemukan Tewas di Pantai Are Guling NTB, Ternyata Didorong Temannya dari Ketinggian 6 Meter
Nanda Lusiana Saputri
UPDATE : Polisi Cium Keberadaan Imam Terduga Pelaku Pembunuhan Ibu Kandung Semarang
Catur waskito Edy
Pembunuhan Perempuan di Bandung, Sekujur Tubuh Penuh Luka, Terduga Pelaku Orang Dekat
Muslimah
PERAN 5 Pelaku Perampokan dan Pembunuhan Nenek Bimih Usia 71 Tahun di Toko Kelontongnya
AbdiTumanggor
Motif Pembunuhan Penjaga Vila di Pasuruan, Jasad Korban Ditemukan di Kandang Ayam
Pravitri Retno W
Pelaku Mutilasi di Jombang Sempat Kunjungi Rumah Korban Mayat Tanpa Kepala
Sri Wahyunik
Pelaku Pembunuhan Penjaga Vila di Pasuruan Ditangkap, Diduga Karena Salah Paham
Samsul Arifin
Detik-detik Pembunuhan Pria yang Mayatnya Ditemukan Tanpa Kepala di Jombang, Awalnya Mabuk Bareng
Adi Suhendi
Tambah 1 Pelaku, Polisi Tangkap 5 Perampok yang Bunuh Nenek Bimih Pemilik Toko Kelontong di Bekasi
Irwan Wahyu Kintoko
Viral Siswa SMP di Bandung Dikeroyok, Pelaku Diamankan
Detik