TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bisnis jasa antaran  kini tumbuh tajam seiring dengan maraknya bisnis e-commerce dan bisnis makanan minuman (F&B) yang diperdagangan di platform online.

Sebagian diantara pemain di bisnis ini menyediakan layanan antaran barang dengan sistem COD atau cash on delivery.

Founder & CEO KiriminAja, Fariz GTJ bilang, salah satu tantangan terbesar dalam industri ini adalah tingginya transaksi dengan metode Cash on Delivery (COD).

Pada 2022, pengiriman sistem COD ini mencapai 84 persen dari total transaksi e-commerce nasional senilai Rp200 triliun.

"Pengiriman barang dengan sistem COD masih menjadi pilihan utama masyarakat karena banyak pelanggan yang ingin memastikan barang sampai sebelum melakukan pembayaran," Fariz GTJ di acara Kopdar dengan Online Seller dan pebisnis UMKM di Jakarta, baru-baru ini.

Dia mengatakan, layanan antaran dengan sistem COD memiliki sejumlajh tantangan.

Seperti misalnya pembeli atau penerima barang di alamat tujuan yang tidak merasa memesan atau membatalkan pesanan saat barang tiba.

"Ini menjadi perhatian utama kami untuk meningkatkan efisiensi dan kepercayaan dalam proses pengiriman,” kata Fariz.

Selain itu, kondisi ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat juga berdampak pada bisnis UMKM dan industri logistik.

“Ketika daya beli menurun, volume pengiriman juga ikut berkurang. Kami berharap pertumbuhan ekonomi ke depan semakin membaik agar bisnis UMKM dan logistik bisa kembali meningkat,” tambah Fariz.

Dalam menghadapi persaingan agregator logistik, kata Fariz GTJ, KiriminAja lebih fokus pada inovasi dan peningkatan kualitas layanan daripada perang harga.

“Kami ingin membangun nilai tambah, bukan hanya sekadar menawarkan harga murah. Keberhasilan pengiriman dan kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama,” katanya.

Untuk itu, Fariz GTJ mendorong para UMKM dan online seller untuk segera memanfaatkan kemudahan yang ada pada platform KiriminAja, seperti Integrasi Multi Ekspedisi,

Rilis Dana COD lebih cepat, Fitur Undelivery untuk mengawasi kendala pengiriman, Customer support 24 jam, dan Laporan pengiriman yang akurat dan transparan, serta memanfaatkan penawaran spesial KiriminAja untuk membantu online seller menekan biaya operasional dengan ongkos kirim yang lebih kompetitif.

Dia mengatakan, beberapa brand telah bergabung bersama platformnya, antara lain Aerostreet, Benings, Cover Super, Natasha, Paragon hingga Plugo.

Sementara itu penyelenggaraan kopdar dengan online seller dan pebisnis UMKM diharapkan dapat terus menjadi mitra andalan para UMKM dan online seller dalam mengembangkan bisnis mereka.

“Kita senantiasa menghadirkan beberapa program dan penawaran menarik sebagai perwujudan perusahaan jasa agregator pengiriman yang lebih dinamis dan responsi serta untuk memberikan kualitas layanan dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jasa pengiriman barang,” kata dia.

Chief Commercial Officer KiriminAja, Harry Syarif, bilang perusahaannya berkomitmen membantu UMKM agar bisa berkembang lebih besar.

“Kami ingin UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga naik level.

Banyak pelaku usaha merasa cukup dengan kondisi mereka saat ini, padahal ada potensi besar untuk berkembang,” kata Harry.

Sebagai bentuk dukungan bagi UMKM, pihaknya akan menyelenggarakankan serangkaian after event setelah Lebaran di beberapa kota, seperti Malang, Purbalingga, dan Surabaya.

Acara ini akan dikemas secara lebih intim, dengan konsep KiriminAja sebagai konsultan bisnis yang memberikan solusi optimasi pengiriman bagi pelaku usaha.

Pihaknya juga menyiapkan sistem teknologi untuk menghadapi lonjakan permintaan selama Ramadan dan Lebaran.

“Kami ingin memastikan pengiriman tetap lancar, sehingga pelanggan bisa menerima barang tepat waktu untuk kebutuhan Lebaran,” tambah Harry.

Dengan strategi inovatif dan fokus pada efisiensi logistik, KiriminAja optimistis dapat terus berkembang sebagai solusi utama dalam industri logistik Indonesia.

Kegiatan "Kopdar Akbar bareng Dimensi" melibatkan komunitas pebisnis online dari berbagai kota dan daerah di Indonesia. Saat ini komuniter online seller ini memiliki lebih dari 8000 member seluruh Indonesia.

Acara ini diselenggarakan sebagai bentuk dukungan bagi para pelaku usaha dalam menghadapi persaingan dengan memberikan informasi mengenai bisnis digital, memberikan insight terhadap produk-produk yang winning di online market, dan strategi efektif untuk pengiriman barang dan manajemen order dengan memanfaatkan platform KiriminAja.

Konsep kegiatan ini berupa seminar sehari dengan 5 narasumber ahli di dunia digital marketing dengan sesi inspiratif, networking, serta strategi operasional yang lebih efisien dengan peserta 500 orang member seller DIMENSI se-Indonesia.(tribunnews/fin)

 

Baca Lebih Lanjut
Thomas Lili Surjadinata Kembangkan Bisnis Properti dengan Teknologi Canggih di Indonesia
Putra Dewangga Candra Seta
Optimalkan Hobi Jadi Sumber Penghasilan, Pemuda Kota Semarang Dilatih Bisnis Digital
Muh radlis
Tencent Cloud Day Pamerkan Inovasi Mutakhir Teknologi Cloud dan AI
Adam Rizal
OJK Mau Dorong Bank Manfaatkan AI, Begini Caranya
Detik
RI, Malaysia, dan Thailand Perkuat Transaksi Dagang Tanpa Dolar AS
Detik
Akibat COD 2 Kg Bahan Peledak, Pemuda Pucanglaban Tulungagung Dibekuk Polisi
Cak Sur
Jual Beli Bubuk Petasan, Pemuda Pucanglaban Tulungagung Diringkus, Tertangkap Basah COD  2 Kg
Dyan Rekohadi
NIQ Menavigasi pertumbuhan bisnis Klien Dengan Solusi Strategic Analytics & Insights
Antaranews
Persaingan Industri Bank Makin Sengit, BRI Gunakan Data untuk Berinovasi
Dodi Esvandi
Mau Buka Usaha saat Bulan Puasa? Simak Dulu Nih Tantangannya
Detik