BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Usaha membuat kue Lam sebenarnya digeluti beberapa UMKM di Kota Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan.
Rata-rata pemilik usaha, memasarkan sendiri kue mereka di toko masing-masing. Toko Farah, salah satu toko di Jalan PH M Noor, Barabai atau seberang Masjid Mujahidin, yang kini menjadi pusat oleh-oleh khas Barabai.
Menggeluti usaha kue Lam sejak 1998, kini Lailan, sang pemilik usaha kini mempekerjakan banyak orang yang menjadi karyawannya.
Khusus untuk kue Lam, ada 9 orang di bagian produksi, yang dipekrjakan secara shift.
Bagian produksi bertugas mulai bikin adonan, membakar, hingga menyajikan di toko. Sedangkan untuk jenis kue lainnya juga ada karyawan khusus.
Kemudian, untuk di toko kue yang menjadi satu dengan mini market, Lailan mepekerjakan 15 orang yang juga bekerja secara shift. Total karyawannya, 40 orang.
“Mereka bekerja di usaha kue kami ini, sejak masih muda. Ada mulai umur 15 tahun hingga lulus SMA. Sekarang mereka sudah berkeluarga dan punya anak, Alhamdulillah tidak ada yang berhenti atau di PHK,”kata Lailan.
Kue Lam dalam sejarahnya konon berasal dari negeri Arab. DI Barabai, pemilik usaha inipun banyak yang keturunan Arab, termasuk Lailan sendiri, yang mulai merintis usaha bersama adiknya Zainab.
Usaha itu dia geluti secara turun temurun, dengan resep warisan nenek, yang diturunkan ke anak cucu sehingga Kue Lam tetap Lestari. (banjarmasinpost.co.id/hanani)