BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sukses merintis usaha kue lam sejak 1998, Lailan (54) membuka toko kue sekitar 25 tahun yang lalu.
DIberi nama Toko Farah, letaknya yang strategis di Jalan utama akses ke Pasar Barabai, yaitu Jalan PH M Noor.
DItambah kue Lamnya yang rasanya begitu legit membuat usahanya kini berkembang pesat.
Pembelinya, tak lagi hanya dari masyarakat Hulu Sungai Tengah (HST). Tapi juga dari Banua Anam. Bahkan, Lailan sudah punya toko cabang di Banjarmasin, yaitu di Jalan Pramuka.
Diakui hampir tak ada kendala, dalam memasarkan Kue Lam, karena 50 sampai 80 kue lam yang dibuat terjual.
Penjualan meningkat, pada moment tertentu, seperti bulan Maulid, Ramadan hingga Idul Fitri.
“Kebanyakan orang membeli buat oleh-oleh ke Banjarmasin, ke Jakarta atau ke Pulau Jawa,”kata Lailan, Kamis (20/22025) di rumah produksinya.
Selain memproduksi kue lam, Lailan mengembangkan usaha dengan membuat banyak varian kue.
Seperti bingka kentang dan bingka Tapai, yang menurutnya juga best seller di Toko Farah.
Ada pula kue sarikaya, kue keraton, kue caramel, bolu hingga apam Barabai. Namun, untuk apam, dipasok dari perajin apam.
Karena kebanyakan kue basah, Lailan merasa cukup dengan memasarkan sendiri kue-kue itu di tokonya.
“Kalau Kerjasama dengan ritel modern, kan harus kue yang tahan lama. Sedangkan kue kami tanpa bahan pengawet tak tahan lama di suhu ruang,”ujarnya.
Kecuali bingka, bisa tahan lama jika dimasukkan dalam fresher, dan kue lam di lemari es bisa sampai 2 minggu,”katanya.
Selain menjual kue, Lailan juga membuka mini market yang tempatnya jadi satu dengan sejumlah etalase kue. (banjarmasinpost.co.id/hanani)