TRIBUNJATIM.COM, JAKARTA - Pemilik laundry kaget motor operasional usaha laundry miliknya dibawa kabur oleh karyawannya sendiri.

Padahal, karyawannya berinisial IR (37) baru saja bekerja selama tiga hari.

Namun, motor operasional laundry malah digadaikan oleh karyawannya sendiri.

Peristiwa itu terjadi di Jalan Alpukat 3, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

Kapolsek Grogol Petamburan, Kompol Reza Hafiz Gumilang menjelaskan bahwa kasus ini berawal dari laporan korban mengenai hilangnya satu unit sepeda motor merek Viar. 

Motor tersebut merupakan kendaraan operasional usaha laundry milik korban dan diduga dibawa kabur oleh seorang karyawannya.

"Pelaku ini baru bekerja tiga hari di usaha laundry korban di Jalan Alpukat 3, Tanjung Duren Utara, Grogol Petamburan. Ia kemudian mengambil kunci kontak yang tersimpan di laci toko, lalu membawa kabur motor tersebut," ujar Kompol Reza kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).

Setelah menerima laporan, tim Reskrim Polsek Grogol Petamburan segera melakukan penyelidikan. 

Pelaku berhasil diidentifikasi dan akhirnya ditangkap di sebuah laundry di daerah Cilandak, Jakarta Selatan.

"Jadi pelaku IR juga bekerja di tempat laundry lain, dan motor hasil curian tersebut sudah dibawa ke Karawang, Jawa Barat," tambahnya.

Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan AKP Aprino Tamara menjelaskan kendaraan hasil curian tersebut berhasil ditemukan dan diamankan di Karawang tempat tinggal dari istri pelaku. 

"Barang hasil curian tersebut digadaikan oleh pelaku sama tetangganya," ujarnya 

Dari informasi yang diperoleh dari lingkungan tinggalnya pelaku juga dikenal sering membuat masalah.

Akibat perbuatannya, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dan dijerat dengan Pasal 362 KUHP tentang pencurian.

Pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam menyimpan barang berharga, terutama di tempat usaha.

Tetap waspada, siaga karena pencurian kendaraan bermotor tidak hanya sebatas motor untuk pengangkut penumpang seperti roda 4 maupun roda 2, para pelaku juga mengincar kendaraan seperti untuk pengangkut barang juga menjadi sasaran terhadap pelaku 

Jangan terlalu cepat percaya kepada karyawan apalagi yang baru bekerja beberapa hari. 

Sementara itu, aksi penggelapan barang milik juragan lainnya juga pernah terjadi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Aksi penggelapan gerobak cilok diamankan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Diketahui, pelakunya adalah dua orang pria berinisial MM (21) dan MFAS (17).

Mereka bersekongkol untuk menjual gerobak milik juragannya secara diam-diam.

Ternyata aksi itu sudah dua kali dilakukan.

Kapolsek Cibinong, Kompol Waluyo mengatakan kejadian itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB pada Rabu (29/1/2025).

Peristiwa bermula dari pelaku MM yang melamar kerja di mess karyawan Cilok Kabahyan milik korban berinsial R di wilayah Nanggewer.

Setelah diterima bekerja, MM dikuasakan sebuah gerobak berikut cilok untuk didagangkan dan diharuskan menyetorkan hasil penjualannya.

Bukannya mengikuti aturan yang ada, MM justru gelap mata sehingga menjual gerobak tersebut kepada orang lain.

"Namun MM malah menjual gerobak tersebut kepada A sebesar Rp450 ribu dengan bantuan dari teman pelaku yang berinisial F yang meminjamkan HP untuk berkomunikasi dengan calon pembeli," ujarnya, Kamis (20/1/2025).

Setelah transaksi itu terjadi, A ingin menjual kembali gerobak tersebut melalui Facebook yang diketahui oleh R selaku pemilik.

R pun menebus gerobak tersebut sebesar Rp300 ribu dan menyelesaikannya secara musyarawah dengan A.

Namun, kejadian tersebut kembali terulang.

Pada Rabu (29/1/2025) sekitar pukul 04.00 WIB, MM mendatangi mess karyawan lalu mengambil gerobak milik R.

MM kembali menawarkannya kepada A seharga Rp700 ribu melalui rekannya yang sama untuk berkomunikasi.

Akan tetapi secara diam-diam A menghubungi R dan bersama-sama menjebak MM di dekat mushola Perum Puri Nirwana 1 Cibinong untuk melakukan COD gerobak tersebut. 

"Setelah R dan A bertemu dengan MM, kedua pelaku langsung diamankan beserta barang bukti satu unit gerobak dorong," terangnya.

Setelah diamankan, kedua pelaku diserahkan kepada pihak kepolisian.

Kendati demikian, persoalan ini telah diselesaikan secara kekeluargaan di mana R selaku korban mengurungkan niatnya untuk memprosesnya secara hukum.

"Telah dilakukan mediasi antara pelaku dengan korban, dan dalam hal ini korban R memutuskan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di ditingkat Polsek," pungkasnya.

Sementara itu, kisah soal gerobak lainnya juga pernah viral.

Aksi pedagang pentol dicekoki miras oleh pembeli viral di media sosial.

Penjual pun berjalan sempoyongan sambil mendorong gerobaknya.

Warga yang melihatnya lantas meneriaki.

Nasib penjual kini dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan perawatan.

Mirisnya lagi kejadian yang dialami pedagang pentol itu direkam dan dijadikan bahan guyonan oleh pelaku pencekokan miras.

Peristiwa pencekokan miras terhadap pedagang pentol itu kemudian viral di media sosial usai diunggah akun X @bacottetangga__ Sabtu (7/12/2024), dikutip dari Tribun Cirebon.

Mulanya dalam video tersebut tampak seorang pedagang pentol yang sedang melayani pembeli.

Tiba-tiba pembeli tersebut menyuguhkan beberapa gelas berisi minuman keras dan memaksa pedagang pentol untuk meminumnya.

Setelah menenggak miras yang diberikan, pedagang pentol itu pun kembali mendorong gerobak miliknya untuk melanjutkan berjualan.

Namun pedagang pentol itu tampak berjalan sepoyongan hingga menyebabkan gerobaknya tak terkendali.

Beberapa kali ia bahkan tampak berjalan ke arah tengah jalan lantaran kesulitan mengendalikan diri.

Terdengat suara gelak tawa dari para pelaku saat melihat pedagang pentol itu kesulitan berjalan.

Tangkapan layar video viral pedagang pentol dicekoki pembelinya miras.
Tangkapan layar video viral pedagang pentol dicekoki pembelinya miras. (X via Tribun Cirebon)

Peristiwa itu pun kian berbahaya saat pedagang pentol harus melewati jalan raya sembari mendorong gerobak.

Ia tampak kesulitan mengendalikan diri dan beberapa kali hampir tertabrak kendaraan lantaran salah jalur.

Dengan sempoyongan ia mendorong gerobak ke tengah jalan hingga menyebabkan jalan macet dan semrawut.

Para warga di sekitar lokasi sempat meneriaki dan mengingatkan pedagang pentol itu untuk berhati-hati atau menepi.

Berutung salah satu pengendara sepeda motor segera membantu dan membawanya ke pinggir jalan agar aman.

Menurut pesan WhatsApp yang beredar, pedagang pentol itu kini dilarikan ke rumah sakit untuk menerima perawatan.

“Selamat pagi dong samua. Sekedar info Mas penjualan pentolan itu sementara lagi di rawat di RS,” tulis pesan yang beredar.

Atas peristiwa itu ramai warga yang meminta pihak kepolisian untuk mengambil sikap dan menindak pelaku lantaran bahaya yang ditimbulkan.

Kasus lainnya, pembeli minyak goreng di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), apes ditipu penjual keliling.

Pasalnya ia sudah membayar senilai Rp6 juta, namun ternyata ditipu oleh penjual keliling.

Bagaimana tidak, 15 jeriken yang dibelinya ternyata isi air sumur.

Adapun kasus ini dialami warga sekaligus pedagang berinisial SH (56).

SH membeli 15 jeriken minyak goreng yang ternyata isinya adalah air sumur. 

Penipuan minyak goreng isi air sumur ini terjadi di wilayah Plumbon, Banguntapan, Bantul, Yogyakarta.

Kasus ini diungkap oleh Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widnyana.

"Kasus penipuan minyak goreng masih lidik," katanya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (18/11/2024).

Dikatakannya, kejadian bermula saat SH warga Plumbon membeli minyak goreng curah seharga Rp6 juta.

Ia membelinya dari pedagang keliling pada Kamis (17/10/2024), sekitar pukul 12.00 WIB. 

"Korban membeli 15 jeriken dengan kapasitas 25 kg," ucap Jeffry.

Keesokan harinya, SH akan mengemas minyak goreng ke dalam plastik. 

Namun saat dibuka isinya bukan minyak goreng melainkan hanya air sumur.

"Jerikennya berwarna biru, jadi tidak terlihat. Ketika pelapor akan mengemas minyak goreng, ternyata berisi air sumur," ungkap Jeffry.

Jeffry mengatakan, korban yang merasa dirugikan langsung melaporkan ke Polsek Banguntapan.

Dari keterangan saksi, penjual tersebut sering berkeliling pasar tiap sebulan sekali.

"Pelaku dan pelapor tidak saling kenal. Saat ini masih lidik dengan meminta keterangan saksi."

"Nanti jika ada perkembangan kami sampaikan," tutur Jeffry, dikutip dari Kompas.com

Penipuan serupa juga dialami warga Dusun Krajan, Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Hasanuddin (44). 

Niat membeli minyak goreng, Hasanaddin malah ditipu oleh seseorang yang mengaku sebagai penjual. 

Minyak goreng yang dia pesan tidak ada wujudnya. 

Hasanuddin mengatakan, dia memesan minyak goreng tersebut ke seseorang bernama Agus Triadi yang berdomisili di Jawa Tengah melalui media sosial Facebook, Minggu (5/3/2023). 

Percakapan pemesanan minyak goreng lalu berlanjut ke WhatsApp.

"Disepakati harga minyak goreng sebanyak 300 slop yang akan saya dibeli sekitar Rp50 juta."

"Pembelian dilakukan pakai sistem COD (Cash On Delivery) alias barang dikirim ke rumah baru saya bayar," katanya, Kamis (9/3/2023).

Setelah Hasanuddin dan penjual tersebut menyepakati harga, pengiriman minyak goreng dilakukan di hari yang sama.

Yakni pada Minggu, menggunakan mobil boks Nopol W 9567 UD.

Sebelum mobil boks berangkat, penjual mengirimkan video yang menampilkan adanya ratusan botol minyak goreng yang diangkut ke dalam kendaraan roda empat.

Video berdurasi 12 detik tersebut membuat Hasanuddin percaya, meski saat itu dia belum mentransfer uang pembelian.

"Mobil tersebut tiba di rumah sekira pukul 20.00 WIB. Setibanya mobil pikap datang, penjual mengirimkan pesan singkat kepada saya."

"Isi pesan singkatnya, saya diminta mentransfer uang 50 persen dari total harga minyak, atau Rp25 juta. Penjual tak turut dalam pengiriman minyak goreng," terangnya.

Hasanuddin menambahkan, dia sempat meminta sopir membuka pintu boks pada mobil untuk melihat kondisi minyak goreng yang dipesan.

Namun sopir meminta Hasanuddin mentransfer uang terlebih dahulu kalau mau menilik isi boks.

Sopir mengantar minyak goreng ditemani seorang kernet.

"Saya pun menurutinya. Saya mentransfer uang Rp25 juta menggunakan uang mitra kerja saya ke rekening atas nama Agus Triadi, asal Jawa Tengah," paparnya.

Uang rampung dikirim, Hasanuddin akhirnya dapat melihat isi boks mobil.

Seketika itu pula, dia dibuat terkejut.

Betapa tidak, kondisi bak kosong melompong, tidak tampak wujud minyak goreng satupun. 

Baca Lebih Lanjut
Karyawan Laundry di Jakarta Barat Nekat Gadaikan Motor Operasional, Pelaku Kini Mendekam di Sel
Erik S
Jelang Ramadan, Satpol PP Lamongan Intens Gelar Razia Pengemis di Traffic Light dan Tertiban PKL
Samsul Arifin
Jelang Ramadhan 2025, Satpol PP Lamongan Intens Razia Pengemis dan Tertibkan PKL
Titis Jati Permata
Begal Bersajam Bawa Kabur Motor Emak-emak di Bekasi
Detik
VinFast Bawa Mobil Baru VF 3 dan Tebar Beragam Promo Menarik di IIMS 2025
KumparanOTO
Pencari Kerja Siap-siap, PT Food Packaging Jaya di Indramayu Akan Rekrut 3 Ribu Karyawan
Mutiara Suci Erlanti
Kabur Saat Dirawat di RS, Pencuri Motor di Banjarbaru Ini Diringkus di Halaman Rumah Mertua
Hari Widodo
Viral Pria di Jaksel Dituduh Maling gara-gara Salah Bawa Motor
Detik
Ngeri! Maskapai Ini PHK 1.750 Karyawan Mulai April Besok
Detik
Baru Awal Tahun 2025, Kasus DBD di Puskesmas Wungu Kabupaten Madiun Sudah Capai Belasan
Samsul Arifin