TRIBUNJATIMTIMUR.COM - Manajer Inter Milan Simone Inzaghi bekerja keras untuk memperbaiki dua posisi krusial di tengah krisis kecil di Liga Italia 2024/2025.
Ya, dua posisi Inter Milan jadi sorotan utama pada Liga Italia 2024/2025 ini.
Dua posisi tersebut adalah lini tengah dan depan.
Sebagai permulaan, Inter telah menjadi tergantung pada Hakan Calhanoglu.
Sejak pindah ke San Siro, Hakan Calhanoglu telah memantapkan dirinya sebagai jantung lini tengah Inzaghi.
Namun, performa pemain Turki itu anjlok musim ini akibat masalah cedera yang mengganggu.
Oleh karena itu, menghidupkan kembali pemain berusia 31 tahun itu menjadi salah satu prioritas Inzaghi.
Selain masalah Hakan Calhanoglu, lini depan Inter baru-baru ini juga tersendat.
Marcus Thuram tampil lambat pada tahun 2025, hanya mencetak satu gol tahun ini.
Di sisi lain, Lautaro Martinez mengawali tahun 2025 dengan sangat baik.
Namun, setelah mencetak delapan gol dalam delapan pertandingan, El Toro tidak mencetak gol dalam empat penampilan liga terakhirnya.
Sementara itu, Mehdi Taremi hanyalah bayangan penyerang yang biasa mengoyak pertahanan Porto.
Oleh karena itu, menurut Tuttosport melalui FCInterNews, Inzaghi ingin meningkatkan dua posisi krusial Inter Milan itu.
Simone Inzaghi Harus Atasi Masalah Lini Belakang untuk Perkuat Peluang Inter Milan Raih Scudetto
Inter Milan harus mengatasi masalah pertahanan yang muncul untuk meningkatkan peluang mereka merebut kembali Scudetto musim ini.
Menurut Corriere dello Sport melalui FCInterNews, kurangnya konsentrasi Inter di akhir pertandingan mengancam akan merusak aspirasi luhur mereka.
Simone Inzaghi membimbing Nerazzurri meraih gelar Serie A ke-20 musim lalu, mendominasi liga dalam setiap aspek.
Secara defensif, Inter tampak sangat solid.
Memang, mereka hanya kebobolan 22 gol dalam perjalanan meninggalkan runner-up AC Milan dengan selisih 19 poin.
Namun, mereka cenderung kebobolan gol mudah musim ini.
Inter telah kebobolan 24 gol di Serie A.
Jika kompetisi lain ikut dihitung, jumlah itu meningkat menjadi 28.
Namun, 50 persen dari gol tersebut terjadi setelah menit ke-70, dan uang secara langsung membuat Inter kehilangan poin.
Misalnya, gol Francisco Conceicao pada menit ke-70 membuat Inter kalah 1-0 dalam Derby d'Italia hari Minggu.
Selain itu, satu-satunya kekalahan Inter di Liga Champions terjadi saat Bayer Leverkusen mencetak gol kemenangan pada menit ke-90.
Oleh karena itu, Inzaghi harus menemukan obat untuk keruntuhan timnya di akhir pertandingan agar tidak terpuruk.
(TribunJatimTimur.com)