Kualitas sperma sangat berkaitan dengan kesuburan pria dan peluang keberhasilan kehamilan. Oleh karena itu, para suami harus memahami beberapa faktor yang dapat meningkatkan kualitas sperma lebih baik.
Dikutip dari Healthline, berikut ini sederet langkah yang bisa dilakukan oleh suami untuk bisa meningkatkan kualitas sperma tanpa obat:
Penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar testosteron dan memperbaiki kualitas sperma. Sebuah tinjauan penelitian tahun 2017 menemukan bahwa olahraga dengan intensitas tinggi mungkin memiliki efek lebih besar terhadap kualitas sperma.
Meski begitu, perlu diingat olahraga sebaiknya juga tidak dilakukan secara berlebihan. Tinjauan penelitian tahun 2023 menunjukkan bahwa olahraga berlebihan justru dapat berdampak negatif pada kesuburan pria.
Penelitian menunjukkan stres oksidatif dapat mempengaruhi kualitas dan jumlah sperma yang berpotensi menyebabkan infertilitas pada pria. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah hal ini adalah dengan pemenuhan asupan vitamin C harian melalui makanan alami, seperti sayur dan buah, maupun suplemen.
Stres oksidatif terjadi ketika kadar reactive oxygen species (ROS) dalam tubuh mencapai tingkat berbahaya. Kondisi ini dapat disebabkan oleh penyakit, penuaan, polusi lingkungan, atau gaya hidup yang tidak sehat.
Sebuah studi tahun 2020 menunjukkan bahwa stres dan kelelahan berhubungan dengan disfungsi ereksi serta penurunan kepuasan seksual. Stres juga dikaitkan dengan menurunnya kualitas sperma.
Hal ini mungkin disebabkan oleh kadar kortisol, yang sering disebut sebagai hormon stres. Stres berkepanjangan dapat meningkatkan kadar kortisol, yang berpotensi berdampak negatif pada kadar testosteron.
Beberapa cara yang dapat membantu mengurangi stres meliputi jalan santai, meditasi, olahraga, menulis jurnal, hingga berbicara dengan teman, keluarga, serta profesional kesehatan.
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kadar vitamin D yang rendah dan kadar testosteron yang rendah. Kondisi tersebut yang dapat membuat kualitas sperma menurun.
Sebuah tinjauan penelitian pada tahun 2020 menemukan vitamin D memiliki peran yang baik untuk fungsi testis dan prostat. Vitamin D bisa didapatkan melalui suplementasi hingga makanan seperti ikan berlemak, produk susu, hingga kuning telur.
Seng merupakan mineral yang penting untuk kesehatan kesuburan pria. Kandungan seng ini bisa didapatkan dari makanan hewani seperti daging, ikan, telur dan kerang.
Studi observasional menunjukkan bahwa kadar seng tubuh yang rendah dikaitkan dengan kadar testosteron yang lebih rendah. Kondisi ini memperburuk kualitas sperma dan meningkatkan risiko masalah infertilitas.
Dalam beberapa penelitian lain, asupan seng juga dapat membantu meningkatkan kadar testosteron dan jumlah sperma apabila kadar seng tubuh rendah.