TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA – Sejumlah bangunan era kolonial di Klampok, Banjarnegara, tengah dikaji oleh Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banjarnegara. Kajian ini mengungkap bahwa bangunan-bangunan tersebut memiliki nilai historis dan arsitektural yang unik.

Pada Kamis (13/02/2025), TACB Banjarnegara melakukan penelitian terhadap tiga Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), yaitu aula SDN 1 Klampok, gedung BLKT Klampok, dan Polsek Klampok. Ketiga bangunan ini memiliki keterkaitan erat dengan sejarah Pabrik Gula Klampok yang dibangun pada tahun 1918.

Ketua TACB Banjarnegara, Heni Purwono, dalam keterangannya pada Sabtu (15/02/2025) menjelaskan bahwa bangunan-bangunan ini merupakan bagian dari warisan sejarah yang saling melengkapi.

"Pusatnya tentu berada di Pabrik Gula Klampok, yang sayangnya kini hanya tersisa sekitar 20 persen.

Namun, kantor dan rumah dinas pabrik gula masih sangat terawat, seperti kantor BLK dan bangunan di sebelah selatan lapangan," ujar Heni.

Heni juga mengungkap bahwa SDN 1 Klampok kemungkinan dulunya adalah Europesche School Klampok, sekolah khusus bagi anak-anak pegawai pabrik gula. Sementara itu, Polsek Klampok diduga merupakan bekas Holland Inlandsche School yang diperuntukkan bagi anak-anak pribumi.

Dari segi arsitektur, anggota TACB Banjarnegara, Siti Nurlela, menyoroti keunikan aula SDN 1 Klampok yang menggunakan rangka kayu jati, suatu material yang kini sudah langka di Banjarnegara.

“Bangunan ini memiliki luas lebih dari 12 meter persegi dan berdiri tanpa satu pun tiang di tengahnya. Ini membuktikan kehebatan konstruksi zaman kolonial,” ungkap Siti.

Selain itu, gedung BLKT Klampok memiliki bentuk oval yang tidak biasa, sementara Polsek Klampok memiliki struktur berbentuk huruf U. Ketiga bangunan ini dinilai layak ditetapkan sebagai cagar budaya.

Para penanggung jawab ketiga bangunan tersebut juga mendukung penuh langkah TACB Banjarnegara. Kepala SDN 1 Klampok Dewi Yeni, Kepala BLKT Klampok Asih Suciati, dan Kapolsek Klampok Iptu Imam Sanyoto menyatakan komitmennya dalam melestarikan bangunan bersejarah ini.

“Kami bangga bahwa Banjarnegara memiliki warisan sejarah yang penting. Banyak pihak datang ke sini dan ingin mengetahui narasi sejarah Pabrik Gula Klampok. Kami akan terus merawat bangunan ini agar tetap utuh,” ujar Asih Suciati.

Langkah kajian ini diharapkan dapat mempercepat proses penetapan status cagar budaya bagi ketiga bangunan tersebut, sehingga dapat dijaga dan dimanfaatkan sebagai aset sejarah bagi masyarakat Banjarnegara.

Baca Lebih Lanjut
Duh.. Cagar Budaya di Kediri Dicorat-coret Orang Tak Bertanggungjawab
Detik
Siap-Siap! Pendaftaran Mudik Gratis bagi Warga Banjarnegara Segera Dibuka Bulan Ini
M Syofri Kurniawan
Bertemu Penggiat Budaya Banjarbaru hingga Misbach Tamrin, Begini Kata Menteri Kebudayaan Fadli Zon
Rahmadhani
Sore Ini, Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Wilayah Kabupaten Merauke
Lidya Salmah
Tersetrum Listrik, Tukang Bangunan Meregang Nyawa Saat Betulkan Atap Bangunan di Rawa Bugel Bekasi 
Wahyu Septiana
Alhamdulillah, Tak Ada Kerusakan Pasca Gempa Banjar 3,9 SR di Cilacap Selasa Pagi Tadi
Deni setiawan
Cerah Berawan Sepanjang Hari, Prakiraan Cuaca BMKG Kabupaten Banjarnegara Rabu 12 Februari 2025
M Syofri Kurniawan
Supplier Ternama hingga Kontraktor Pameran Meriahkan Gathering Bahan Bangunan Renotop
Junianto Hamonangan
Apa yang Terlintas di Pikiranmu ketika Mendengar Kata Kearifan Lokal?
Moh. Habib Asyhad
Potret Kerukunan dan Keragaman Budaya Saat Festival Cap Go Meh di Manado
Manado Bacirita