Laporan Wartawan Tribunnews.com, M Alivio Mubarak Junior

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menikah adalah keputusan besar yang tidak hanya melibatkan perasaan, tetapi juga kesiapan mental dan fisik. 

Salah satu aspek yang kini mulai dipertimbangkan adalah tes DNA sebelum menikah. 

Tes ini dapat memberikan wawasan lebih dalam tentang kompatibilitas pasangan, potensi risiko kesehatan, hingga pola interaksi emosional mereka di masa depan.

"Layaknya kebiasaan merokok yang diketahui memiliki dampak negatif terhadap kesehatan, faktor genetika juga bisa memengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang, termasuk dalam hubungan pernikahan," kata CEO Regene Genomics, Vichi Lestari di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2025).

Misalnya, kecenderungan terhadap stres, kecemasan, atau bahkan gaya komunikasi dalam hubungan bisa memiliki dasar genetika yang berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga. 

"Melalui test DNA EMO-Q yang dikembangkan oleh Regene Genomics dengan memahami faktor ini lebih awal, pasangan dapat mengantisipasi dan menemukan cara terbaik untuk menjaga hubungan tetap harmonis," ujarnya.

Selain aspek emosional dan kepribadian, tes DNA ini juga dapat mengungkap predisposisi terhadap kondisi kesehatan tertentu. 

"Tes ini tidak hanya memberikan wawasan tentang kondisi fisik, tetapi juga analisis kepribadian, sosial, dan emosional seseorang dalam hubungan," tutur Vichi Lestari.

Beberapa penyakit kronis, seperti diabetes atau tekanan darah tinggi, memiliki komponen genetik yang dapat diwariskan. 

Mengetahui informasi ini lebih awal memungkinkan pasangan untuk mengambil langkah pencegahan sejak dini, baik melalui pola hidup sehat maupun konsultasi medis.

"Tes ini bertujuan sebagai acuan dalam melakukan tindakan preventif terhadap kemungkinan terciptanya hubungan yang kurang baik," ungkapnya.

Dengan semakin berkembangnya ilmu genetika, tes DNA sebelum menikah bisa menjadi langkah penting untuk membangun hubungan yang lebih sehat, harmonis, dan bebas dari konflik yang tidak perlu.