TRIBUNNEWS.COM - Insiden ricuh antar pemain mewarnai hari pertama Proliga 2025 seri Pontianak yang mempertemukan Jakarta Bhayangkara Presisi melawan Surabaya Samator.

Laga yang berlangsung di GOR Terpadu Pangsuma, Pontianak, Jumat (14/2/2025) malam WIB ini layak berlangsung panas.

Mengingat Bhayangkara Presisi dan Surabaya Samator pernah menjadi satu tim, sebelum akhirnya berpisah sejak Proliga 2023. Sebelumnya, tim tersebut bernama Surabaya Bhayangkara Samator.

Di sisi lain, mayoritas pemain binaan Samator yang eksis di Proliga dan menjadi tulang punggung Timnas voli putra Indonesia, menyeberang ke Bhayangkara Presisi seperti Yuda Mardiansyah, Agil Angga Anggara, hingga Rendy Febriant Tamamilang.

FOTO: Tim bola voli Jakarta Bhayangkara Presisi merayakan gelar juara Proliga 2024, usai mengalahkan Jakarta LavAni di Indonesia
Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2024). (Tribunnews/Alfarizy)
SELEBRASI BHAYANGKARA PRESISI - Tim bola voli Jakarta Bhayangkara Presisi merayakan gelar juara Proliga 2024, usai mengalahkan Jakarta LavAni di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Minggu (21/7/2024). (Tribunnews/Alfarizy) ((Tribunnews/Alfarizy))

Samator yang kembali ke Proliga tahun ini di mana sempat vakum pada musim 2024, memprioritaskan skuad muda, yang dikombinasikan dengan dua pemain asing asal Kuba, Yaisel Punales dan Lyvan Taboada Diaz.

Insiden ricuh terjadi pada set keempat. Dimulai dari jump serve yang dilakukan Rama Fazza Fauzan, bola berhasil direceived dengan sangat baik oleh Farhan Halim yang berada di rotasi belakang.

Passing sempurna dari Farhan tertuju kepada setter Alfin Daniel, yang kemudian memilih untuk melakukan quick set. Bola kemudian ditujukan kepada Yuda.

Suami dari Legisya itu menyambut bola secara tepat dengan pukulan sempurna. Tapi di kubu seberang, Lyvan Taboada Diaz sudah menunggu.

Setter berpostur 199cm ini berhasil melakukan monster block menghentikan spike dari Yuda. Dari sinilah tensi meninggi.

Lyvan Taboada Diaz menunjukkan gesture provokasi dengan menatap tajam Yuda Mardiansyah yang jatuh terduduk setelah melakukan spike.

Sontak reaksi tak kalah panas diperlihatkan middle blocker Timnas voli putra Indonesia itu. Dia langsung bediri dan mempertanyakan apa maksud dari tatapan tajam dari Lyvan Taboada Diaz.

Sangking emosinya, Yuda sampai menyeberang ke area lawan sembari membusungkan dada. 

Diaz yang tak kalah panas juga meladeni tantangan dari Yuda. Tensi yang semakin meninggi membuat pemain dari Samator dan Bhayangkara Presisi mencoba melerai keduanya.

Bahkan asisten pelatih Samator, Sigit Ari Widodo sampai turun tangan menenangkan Yuda, yang notabene-nya pernah sama-sama berada di tim asal Jawa Timur tersebut.

Tak berhenti sampai di situ, Yuda melakukan aksi balasan dengan melakukan selebrasi merentangkan kedua tangan setelah melakukan quick spike

Dalam aturan pertandingan resmi FIVB, memang tidak tertulis larangan berselebrasi langsung menghadap ke pemain lawan. Namun hal ini dipandang tabu karena bisa merusak sportivitas dan memicu ketegangan dalam sebuah pertandingan.

Laga Bhayangkara Presisi vs Samator berkesudahan dengan skor 3-1 untuk kemenangan tim juara bertahan.

Pasca-laga, outside hitter Bhayangkara Presisi, Agil Angga Anggara memberikan sedikit penjelasan mengapa insiden antara Yuda dan Lyvan Diaz terjadi.

"Ya biasalah yang namanya pertandingan tidak ada yang mau kalah," buka pevoli yang akrab dengan panggilan Kasino, dikutip dari tayangan yang diunggah oleh platform Vidio.

"Jadi memanas mungkin ya, emosinya terungkapkan, terus ya gitulah," sambung hitter yang juga menjadi andalan skuad Merah Putih.

Agil Angga Anggara yang tak lupa dari mana namanya besar di pervolian Indonesia, mendoakan mantan klubnya untuk terus tumbuh dan kembali merajai gelaran Proliga.

"Cukup bagus, semoga bisa berjaya lagi, "pungkas Agil mendoakan.

(Giri)

Baca Lebih Lanjut
Pertandingan Everton Vs Liverpool Ricuh Selesai Laga, Doucoure dan Jones Ribut,Arne Slot Kartu Merah
Ilham Fazrir Harahap
Kejutan Transfer Proliga 2025: Livin Mandiri Ganti Liu Yanhan dengan Pemain AS, Tidak Lebih Baik? 
Drajat Sugiri
Jadwal Voli Proliga 2025 Hari Ini: Super Big Match Popsivo vs Electric PLN, Final Four Semakin Dekat
Muhammad Nursina Rasyidin
Bursa Transfer Proliga 2025: Palembang BSB Lengkapi Kuota Asing asal Kanada, JBP Awet Simpan Misteri
Muhammad Nursina Rasyidin
Update Top Skor Proliga 2025: Rama Fazza Makin Gacor, Persaingan Sektor Putri Ketat
Sri Juliati
Kalahkan Gresik Petrokimia, Jakarta Electric PLN Berpeluang Masuk Final Four PLN Mobile Proliga 2025
Sri Hidayatun
Tak Pernah Menang di 3 Laga Terakhir, Mental Pemain Persija Malah Bagus jelang Lawan Persib
Ravianto
Arne Slot Soal Kartu Merah di Markas Everton: Saya Dikalahkan Emosi
Detik
Indra Sjafri Sudah Punya Gambaran Kekuatan Uzbekistan di Laga Kedua Piala Asia U20 2025
Hasiolan Eko P Gultom
Kapten Liverpool Pasang Badang untuk Curtin Jones: Mereka Lakukan Provokasi
Muhammad Nursina Rasyidin