TRIBUNSOLO.COM - Alfin, tersangka pembunuhan anak di Desa Garahan Kecamatan Silo Jember, Jawa Timur sempat dimassa.
Dia diamankan warga pada Kamis malam (13/2/2025).
Alfin jadi bulan-bulanan warga lantaran diduga membunuh dan mengubur, F (6).
Warga terpaksa menghadiahkan bogem mentah lantaran pelaku selalu membantah soal keberadaan F.
Saksi yang enggan disebut namanya mengatakan, awal mula kejadian ini dari foto pelaku yang tersebar di media sosial.
Dia disebut menculik anak umur 6 tahun, putra kandung dari pacarnya sendiri.
"Korban dikabarkan diculik oleh Alfin yang tidak lain kekasih ibu kandung korban. Kebetulan pagi tadi ada warga mengetahui keberadaan pelaku di dalam kebunnya di Desa Garahan yang ada di sekitar eks pabrik rokok," ujarnya.
Keberadaan korban ini menyebar diantara warga, hingga akhirnya massa berkumpul di luar kebun.
Mereka menunggu pelaku keluar.
"Disanggong sambil menunggu warga lainnya, setelah beberapa warga berkumpul, pelaku diamankan," ucapnya.
Pelaku dimassa di lokasi lantaran tidak mengakui perbuatannya.
"Pelaku sempat gak mau mengakui, tapi setelah didesak, pelaku mengakui kalau korban dikubur di kebunnya," ulasnya.
Kasus ini kemudian dilaporkan ke polisi.
"Kami melaporkan ke polisi dan tempat mengubur korban ditutupi dengan dedaunan kering," bebernya.
Dikabarkan Diculik
Khumaidi, tetangga korban menceritakan, awalnya bocah tersebut dikabarkan hilang diculik oleh seseorang, ketika ibunya sedang membantu tetangga yang sedang menggelar pesta pernikahan.
"Kabar hilangnya korban sempat diunggah di media sosial facebook, "terangnya.
Kumaidi mengatakan setelah kasus penculikan tersebut diselidiki polisi.
Usut punya usut, korban tidak diculik melainkan dibunuh pria kekasih ibu bocah ini.
"Usai dibunuh, korban dikubur di kebun dan malam ini polisi dibantu warga menggali tanah lokasi korban dikubur, " jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Jember AKP Angga Riatma membenarkan kejadian tersebut. Dia mengaku sedang mengevakuasi jenazah korban.
"Kami masih di lokasi kejadian dan saat ini proses evakuasi korban," tanggapnya.