TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Semarang Kota Lumpia, julukan tersebut diberikan sebab Semarang terkenal dengan kuliner Lumpianya, namun saat ini kondisi Lumpia di Kota Semarang tidak baik-baik saja.

Kelangkaan tabung gas melon masih terjadi di kawasan Kota Semarang, akibat dari kelangkaan tersebut para pelaku UMKM di centra kampung Lumpia mulai resah.


Di Kranggan Semarang Tengah, sebagian besar masyarakatnya memproduksi lumpia dan kulit lumpia untuk bertahan hidup, kebutuhan akan gas menjadi yang utama dalam faktor perekonomian.


Di sudut tiap rumah pada kampung tersebut, hampir 80 persen masyarakatnya memproduksi kulit lumpia dan lumpia sedari pagi hingga malam hari.


Seminimalnya, terdapat dua tabung gas melon yang digunakan untuk melakukan produksi secara langsung pada tiap rumah, entah untuk pembuatan kulit lumpia ataupun menggoreng lumpianya.


Jika untuk menggoreng lumpia biasanya tak membutuhkan gas sebanyak pembuatan kulit lumpia.


Seperti Hendro Gunawan, pembuat lumpia di Kranggan Dalam RT 3 RW 4 yang mengaku setidaknya membutuhkan empat tabung gas melon, dua untuk produksi dan dua diantaranya untuk cadangan.


Kebutuhan tersebut terhitung selama beberapa hari saja, apalagi bila pesanan mulai ramai maka kebutuhan gas bisa lebih.


Beberapa pembuat kulit lumpia di daerah itu, terkadang membutuhkan belasan tambung gas melon untuk melakukan produksi.


"Tabung gas itu masih langka kami saat ini dapatnya hanya pas pengiriman satu Minggu dua kali hari Senin dan Kamis di hari lainnya kami kesulitan," kata Hendro Gunawan, kepada Tribunjateng, Jumat (14/2/2025).


Hendro bercerita sekitar 70an pelaku UMKM pembuat kulit lumpia ataupun lumpia di kampung tersebut yang kesulitan mencari tabung gas. 


Terkadang, mereka harus mencari keluar kecamatan Semarang Tengah untuk mendapatkan tabung gas melon.


"Ada yang keluar sampai Sampangan, terus Semarang Utara, Semarang Selatan, bahkan juga ada yang sampai Banyumanik," jelasnya.


Bila tabung gas dirasa benar-benar sulit untuk didapatkan, terpaksa para pelaku UMKM menggunakan bright gas.


Namun tetap saja, penggunaan bright gas dirasa kurang menguntungkan oleh pelaku UMKM. Seperti paradoks, mereka akan kembali menggunakan tabung gas melon bila ketersediaannya ada.


"Pakai bright gas kalau benar-benar sulit. Tapi bright gas harganya lebih mahal, kalau kami beli itu otomatis mengurangi keuntungan atau pendapatan. Kalau bertahan pakai itu saya rasa tidak bisa, karena akan berdampak kepada harga otomatis akan ada kenaikan sedangkan di sini (kampung Lumpia) harganya bersaing. Kami takut kehilangan pasar," kata Hendro.


Kegelisahan yang dikatakan oleh Hendro itu juga dirasakan oleh Desi Natalia yang memproduksi kulit lumpia. 


Dia mengatakan untuk melakukan produksi kulit lumpia, setidaknya membutuhkan 15 tabung gas melon.


"Ya kalau langka itu susah buat produksi, saya biasanya sekira 15 tabung gas untuk produksi kulit lumpia. Kalau pakai gas yang pink itu mahal banget, pasti mengurangi pendapatan kami sampai 10 persen an.

Itu belum dipotong untuk bayar tenaga pembantu, bahan produksi sama lainnya," jelasnya. 


Mereka berharap, kelangkaan gas di Kota Semarang bisa teratasi sehingga pelaku UMKM bisa kembali memutar roda perekonomian. (Rad)

Baca Lebih Lanjut
Sistem QR Code Pembelian Gas 3 Kg Khusus Warga Jakarta Terus Dimatangkan Demi Tepat Sasaran
Junianto Hamonangan
Innalillahi Ibu-ibu Meninggal Saat Antri Gas di Pamulang, Ini Motor Pertama yang Pakai Bahan Bakar Gas 3 Kg
Ahmad Ridho
Aksi Heroik Polisi Menangkap Perampok di Semarang, 3 Pelaku Ditangkap 3 Aparat Masuk Rumah Sakit
Rival al manaf
Jangan Pernah Beli Tabung Gas LPG dengan Ciri-ciri Ini, Gampang Meledak
Konten Grid
Perlawanan 3 Perampok Mobil di Semarang, 3 Polisi Terluka
Nanda Lusiana Saputri
Sah! Daftar Harga LPG 3 kg Melon dan Bright Gas Pertamina Terbaru per Rabu 12 Februari 2025
Galih permadi
Hadiri Perayaan Cap Go Meh, Wamendagri Bima Arya Puji Toleransi di Kota Singkawang
Mochamad Dipa Anggara
Warga Boyolali Ikut Aksi Perampokan di Semarang, Komplotannya Bawa Golok dan Diduga Senjata Api
Ryantono Puji Santoso
Warga Sanga Desa Muba Harus Ngantre di Pangkalan Demi LPG 3 Kg, Harganya 25 Ribu, 1 KK 1 Tabung
Slamet Teguh
Jambret Bersajam di Kota Probolinggo Ditangkap Saat akan Beraksi 
Haurrohman