TRIBUN-MEDAN.com - Perjuangan hidup Bojes, pemuda yang viral dilarang pacar merantau.
Bojes ternyata menghidupi kakek nenek dan 4 adiknya.
Diketahui Bojes pergi merantau untuk mengumpulkan uang panai.
Ia berniat untuk menikahi kekasihnya, Lia.
Namun niatan Bojes gagal setelah tak mendapat izin dari Lia untuk merantau ke Kalimantan.
Lia tantrum mengamuk di dermaga Pelabuhan Passarang, Mejane, Sulawesi Barat pada Sabtu (8/2/2025).
Ia tak mengizinkan Bojes untuk pergi merantau.
Padahal hari itu dia dan iparnya sudah membeli tiket kapal.
Saking ramainya Lia mengamuk, kapten kapal sampai menunda keberangkatan selama 25 menit lamanya.
Bojes tinggal bersama kakeknya, Labai (60) dan neneknya, Nasiah.
Sedangkan Lia juga berasal dari Tanjung Batu, Majene, usianya masih 19 tahun.
Ayah Bojes diketahui sedang merantau. Sedangkan ibunya sudah lama wafat.
Sejak bayi Bojes dan adik-adiknya dirawat sang nenek dan kakek.
Bojes hanya sekolah MTs, ia tak melanjutkan ke jenjang pendidikan SMA karena keterbatasan biaya.
Sehari-hari Bojes bekerja sebagai tukang antar galon, buruh lepas sampai menjadi karyawan peternakan ayam petelur.
Semua itu ia lakukan demi bisa menghidupi kakek nenek dan empat adiknya.
Setelah viral di media sosial, kini banyak sekali bantuan yang datang untuk Bojes.
Mulai dari uang, jasa prawedding, pernikahan sampai pekerjaan.
Kini pernikahan Bojes dan Lia bukan lagi hanya angan-angan belaka.
Ardiansyah alias Bojes semakin optimis bisa membawakan uang panai dan menikahi Lia.
"Kalau sudah cukup akan menikah secepatnya mohon doanya," kata Bojes dikutip dari Tribun Sulbar.
Lia Minta Maaf
Wanita asal Majene,Sulaesi Barat itu mengaku aksinya sudah menghambat keberangkatan kapal yang harusnya dinaiki kekasihnya.
Dalam video yang beredar, tampak Lia saat itu histeris.
Kekasihnya yang bernama Ardiansyah atau Bojes, pemuda asal Kelurahan Binanga, Kabupaten Majene hendak ke Kalimantan.
Saat itu Bojes pun sudah berada di atas kapal, Sabtu (8/2/2025) lalu.
Bojes rencananya akan merantau ke Kalimantan dengan tugas mulia, mencari uang untuk mahar pernikahan dengan Lia, sang kekasih.
Lia memang berada di Pelabuhan untuk mengantar kepergian Bojes.
Awalnya, Bojes masih bisa menenangkan Lia agar tetap tenang dan merelakan kepergiannya, tetapi situasi semakin memanas ketika sirine kapal berbunyi.
Bukannya mereda, perempuan yang berasal dari Tanjung Batu, Majene, itu justru semakin ngotot ingin ikut, hingga membuat kegaduhan di pelabuhan.
Tangis dan teriakan histerisnya menarik perhatian banyak orang, bahkan kapten kapal sempat menunda keberangkatan.
Melihat situasi yang semakin tak terkendali, petugas Syahbandar pun turun tangan dan menyarankan agar Bojes membatalkan keberangkatannya untuk menghindari insiden yang lebih besar.
Akhirnya, Bojes memilih pulang bersama sang kekasih, dan keduanya kemudian didamaikan oleh keluarga masing-masing.
Videonya viral, Lia memohon maaf arena sudah membuat gaduh.
Video permintaan maafnya kepada otoritas pelabuhan dan warga Majene disampaikannya melalui sebuah video yang kemudian diunggah dan ramai di media sosial.
"Saya ingin meminta maaf. Mohon maaf kepada penumpang dan awak kapal karena telah mengambat keberangkatan," ujar Lia.
"Saya juga memohon maaf kepada keluarga saya dan keluarga Bojes beserta warga Majene. Beribu maaf karena ini viral. Sungguh di luar kendali saya," ujar Lia.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com
(*/tribun-medan.com)