TRIBUNNEWS.COM - Wasit legendaris Pierluigi Collina mengusulkan aturan baru soal penalti, dengan menghapus kesempatan bola rebound atau pantulan saat mengeksekusi penalti.

Pierluigi Collina merupakan mantan wasit terhebat dalam sejarah, pernah menyandang predikat 'wasit terbaik di dunia' enam kali secara beruntun pada tahun 1998 hingga 2003.

Namun, Collina memutuskan untuk pensiun pada 2005 silam.

Meski telah pensiun, Collina terus terlibat dalam sepak bola dan telah memegang peran sebagai konsultan untuk Asosiasi Wasit Sepak Bola Italia, Kepala Wasit untuk Federasi Sepak Bola Ukraina dan dia juga merupakan anggota Komite Wasit UEFA dan Ketua komite wasit FIFA.

Terbaru, Collina ingin mengubah aturan soal penalti.

Menurut Collina, aturan saat ini terlalu memihak tim yang mengeksekusi penalti dibandingkan kiper.

Pierluigi Collina, saat berbicara dengan media di konfrensi pers, 20 April 2016, di Enghien-les-Bains, Paris Utara
MANTAN WASIT TERBAIK - Pierluigi Collina, saat berbicara dengan media di konfrensi pers, 20 April 2016, di Enghien-les-Bains, Paris Utara. (Foto Arsip, April 2016) (MARTIN BUREAU/AFP)

"Saya yakin ada kesenjangan yang berlebihan antara peluang yang tersedia bagi penyerang dan penjaga gawang," ucap Collina dalam wawancara Repubblica dikutip dari Sportbible.

"Rata-rata, 75 persen penalti sudah dicetak, dan sering kali, tendangan penalti memiliki peluang lebih besar daripada peluang yang dianulir karena pelanggaran."

"Selain itu, penyerang juga diberi kesempatan untuk memanfaatkan bola pantul dari kiper. Menurut saya, kiper seharusnya mengeluh," tambahnya.

Sebagai solusi, Collina mengusulkan penerapan aturan 'satu tembakan' seperti dalam babak adu penalti setelah perpanjangan waktu.

Bahkan Collina telah mendiskusikan usulannya ini dengan International Football Association Board (IFAB) atau badan yang mengatur peraturan sepak bola secara internasional.

"Saya sudah menyebutkan hal ini dalam diskusi yang kami lakukan di IFAB. Salah satu solusinya adalah aturan 'satu tembakan'. Sama seperti adu penalti setelah perpanjangan waktu," tegasnya.

"Tidak ada rebound. Anda bisa mencetak gol atau melanjutkan permainan dengan tendangan gawang, titik."

"Ini juga akan menghilangkan tontonan yang kita lihat sebelum penalti diambil, dengan semua orang berkerumun di sekitar area tersebut. Kelihatannya seperti kuda di gerbang awal sebelum Palio di Siena," ucap mantan wasit tersebut.

Penalti sering kali menjadi momen krusial dalam sepak bola karena memberi tim peluang emas untuk mencetak gol dari jarak dekat.

Situasi ini umumnya lebih menguntungkan bagi sang penendang.

Namun, dengan usulan dari Pierluigi Collina, diharapkan aturan penalti dapat semakin meningkatkan keseruan dan keseimbangan dalam suatu pertandingan.

Meski demikian, usulan dari Pierluigi Collina masih dalam tahap kajian dan belum bersifat final.

Artinya, aturan baru ini bisa saja diterapkan di masa depan atau justru sekadar wacana yang tidak berlanjut.

(Ali)

Baca Lebih Lanjut
Liga Spanyol - Carlo Ancelotti Kecewa Keputusan Wasit yang Buat Real Madrid Imbang Atas Atletico
Ilham Fazrir Harahap
Como Tumbang, Fabregas Murka Juventus Tak Dihukum Penalti
Detik
Bek Juventus Semprot Balik Fabregas: Jika Itu Penalti untuk Como, Saya Mogok Main!
Eko Isdiyanto
UEFA Berencana Hapus Aturan 2x15 Menit di Fase Gugur UCL
Detik
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Alasan Ze Gomes Mencadangkan Wiliam, Tavares Kesal Wasit Tak Adil
Sarah Elnyora Rumaropen
Hasil Skor Persis Solo vs Persebaya Surabaya: Diwarnai Kartu Merah, Bajul Ijo Tunduk di Menit Akhir
Abdullah Faqih
Persis Solo Bungkam Persebaya Surabaya 2-1 di Stadion Manahan, Diwarnai Kartu Merah dan Penalti
Eko Darmoko
Madrid Vs Atletico: Eks Wasit Sebut Ceballos Harusnya Dikartu Merah
Detik
Madrid Vs Atletico: Situasi Sudah Panas, Ancelotti Ogah Bahas Wasit
Detik
Pertemuan Penuh Kejutan, Wakil Ketua Komite Wasit PSSI Punya Kenangan dengan Kluivert dan Asistennya
Drajat Sugiri