-

Sebuah video beredar di media sosial, bagaimana sekelompok pendaki membuat mata air suci menjadi kotor. Mereka cuci sepatu di sana!

Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @mr_dk86, seperti dilihat detikTravel pada Rabu (12/2). Dalam video itu terlihat sekelompok pendaki yang terdiri dari 8 orang berdiri di (mata air tujuh) di jalur pendakian Gunung Lawu via Cheto kira-kira 100 meter setelah melewati Candi Kethek.

Pendaki-pendaki itu terlihat menggunakan jas hujan ponco, situasi memperlihatkan cuaca mendung dengan rintikan hujan. Mereka duduk di samping mata air sambil membasuh kaki.

Namun yang membuat netizen geram, pendaki-pendaki ini tanpa segan menceburkan sepatu yang penuh dengan tanah ke dalam kolam pemandian. Mata air yang biasa digunakan oleh warga, bahkan pendaki bisa langsung minum air itu karena kualitasnya yang masih terjaga.

Kolam yang biasanya jernih berubah jadi coklat susu. Sepatu-sepatu mereka bersih, usai sudah kegiatan cuci-cuci.

Si perekam menjelaskan bahwa video diambil pada tanggal 28 Januari, kebetulan dirinya sedang turun dan berada di tempat yang sama. Ia mengaku tidak satu kelompok dengan orang-orang tersebut.

"Btw ini bukan rombongan saya ya saya mendaki cuma 2 orang bersama teman saya. sedikit cerita sebelumnya saya mencuci kaki dan sepatu bersama teman saya menggunakan paralon yang ada di samping bak itu saya gak tau itu juga milik siapa aku ambil tanpa izin (tapi saya kembalikan) dan tiba" ada rombongan pendaki yang datang bersama langsung mencuci kaki dan sepatu dgn cara langsung di celup ke dalam bak," tulisnya dalam caption.

Video tersebut diunggah berulang kali oleh akun-akun lain untuk mengingatkan bahwa perilaku ini tidak boleh ditiru. Sampai berita ini tayang, video asli telah disukai oleh 2.295 akun.

Soal pemandian Patirtan Sapta Resi itu sendiri, terkenal sebagai kolam suci. Dalam Bahasa Jawa, patirtan memiliki arti sumber mata air, muncul dari bawah tanah ke permukaan.

Nama Sapta memiliki arti tujuh dalam Bahasa Indonesia. Sedangkan dalam Bahasa Jawa, angka tujuh atau pitu bisa bermakna sebagai pitulungan atau pertolongan. Sementara Resi sendiri bermakna seseorang yang dianggap suci, memiliki banyak pengikut atau murid.

Seperti namanya, pemandian ini memiliki tujuh mata air pancur yang digunakan untuk berendam langsung atau 'kumkum'. Menurut kepercayaan lokal, Patirtan Sapto Resi dulunya menjadi tempat singgah Prabu Brawijaya.



Baca Lebih Lanjut
8 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Detik
Masih Ada Maling di Gunung Slamet, Pendaki Bandung Di-blacklist
Detik
Pendaki Maling Gunung Slamet, Ngakunya Bawa Sampah
Detik
Daftar 6 Pendaki yang Tersesat di Gunung Soputan, Diselamatkan Tim SAR Manado
Isvara Savitri
Viral di Medsos Bayi Dikerok Sampai Punggung Gosong, Begini Kata Dokter
BASRA (Berita Anak Surabaya)
Kondisi Para Pendaki Gunung Soputan yang Ditemukan Basarnas Manado Usai Tersesat
Isvara Savitri
Mengenal Tradisi Susuk Wangan di Kabupaten Semarang, Pengambilan Air Suci untuk Jamasan Pusaka
Raka f pujangga
Bayu Kena Blacklist Seumur Hidup Usai Maling Tas Pendaki Gunung Slamet
Detik
Rekomendasi 7 Wisata Dekat Kemuning Karanganyar Jateng untuk Refreshing, Tak Sekadar Kebun Teh
Hanang Yuwono
Abu Vulkanik Gunung Semeru Tersebar Oleh Embusan Angin, BPBD Lumajang Minta Waspadai Iritasi Mata
Eko Darmoko