Di mana pun, dedikasi dan reputasi sama pentingnya.
Dedikasi soal pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu untuk mencapai tujuan tertentu. Dari situ terbentuk reputasi, yang menjadi penilaian atau kesan yang dimiliki orang-orang terhadap diri kita.
Tentu saja, tidak ada dedikasi yang bersifat instan. Maka tidak ada pula reputasi tanpa kiprah yang panjang.
Siapapun yang berdedikasi bisa dilihat dari komitmen, kesetiaan, dan loyalitas yang kuat terhadap suatu pekerjaan, organisasi, atau prinsip. Sementara reputasi dengan sendirinya melekat pada seseorang atas citra atau kesan yang dimiliki publik terhadap diri kita. Maka, jangan pernah anggap sepele soal dedikasi dan reputasi seseorang. Karena tidak ada dedikasi atau reputasi tanpa proses. Tidak ada dedikasi dan reputasi yang datangnya instan tanpa ikhtiar. Sementara di organisasi, bisa saja anggotanya salah pilih orang yang tidak punya dedikasi dan reputasi. Karena "tertipu" oleh citra yang direkayasa. Saking instan-nya.
Seperti yang terjadi sore ini. Sebagai adviser, saya bersama tim Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) suatu dana pensiun terus berkolaborasi untuk mewujudkan tujuan PPIP. Berbekal dedikasi bersama, hingga larut malam pun masih membahas PDP (Peraturan Dana Pensiun). Dedikasi untuk menjalankan tugas, yang pada akhirnya bisa menjadi nilai tambah dan membentuk reputasi tersendiri. Sebagai cerminan kerja keras dan sikap profesional dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan. Semuanya memang butuh proses.
Berdiskusi dan membahas isi demi isi PDP, pasal demi pasal menjadi bukti dedikasi yang diperkuat dengan tradisi komunikasi yang efektif. Membahas dan memikirkan implikasinya. Selalu ikhtiar dan bekerja keras melebihi ekspektasi. Memberi lebih dari apa yang dibayar, toh pada akhirnya akan menerima lebih dari yang dibayangkan. Berkat dedikasi dan reputasi.
Dedikasi dan reputasi sama pentingnya. Karena keberhasilan sejati bukan hanya tentang imbalan instan. Tiak bisa dikebut dalam semalam. Tapi tentang membangun dedikasi, menyajikan nilai-nilai, kepercayaan, hingga terbentuk reputasi baik pada diri, pada organisasi.
Siapapun, ketika bekerja dengan sepenuh hati, punya dedikasi maka akan tercipta reputasi yang baik. Sebuah momen penting untuk membangun etos kerja dan budaya organisasi. Dan pada akhirnya penghargaan pun akan datang dengan sendirinya. Justru, sering kali dalam bentuk yang lebih besar dari yang pernah dibayangkan. Karena dedikasi dan reputasi dibangun atas dasar kinerja dan etika, atas dasar prinsip sinergitas yang optimal di organisasi.
Siapapun ketika bersikap subjektif dan arogan di organisasi, maka reputasi akan memburuk. Dan publik akan mengabaikan dedikasi atau apapun yang pernah diperbuat. Salam kompeten!
Baca Lebih Lanjut
Gelar Pertemuan Pengurus, TP PKK HSS Lakukan Evaluasi Program dan Perpisahan Pj Ketua 
Hari Widodo
Edukasi Tentang Peran Brimob Polda Sumut: Menjaga Keamanan dan Menginspirasi Generasi Muda
Arjuna Bakkara
Mahasiswa KKN Undip Kenalkan Pentingnya Investasi untuk Ibu-Ibu PKK
Mhd Fajar Pratama
Pentingnya Perencanaan Teknologi Informasi Jangka Panjang buat manusia
Muhammad Farhan Apandi
Mahasiswa KKN UNDIP Berikan Penyuluhan Pentingnya K3 Untuk Kelompok Wanita Tani
Heo Ronin Khanugara
Prediksi Skor Arema FC vs PSM Makassar di Liga 1, Singo Edan dan Juku Eja Sama-sama Pincang
Amiruddin
Ketum IADO Gatot S Dewa Broto Sebut Pentingnya Edukasi Anti-Doping Bagi Atlet Usia Muda
Hasiolan Eko P Gultom
Review OmKirim, Jadi Ekspedisi Cargo Antar Pulau Tercepat di Indonesia
Sponsored Content
Tidak Dapat Dilakukan Sendiri, Pemberdayaan Masyarakat Prasejahtera Perlu Kolaborasi
Junianto Hamonangan
Bulan K3 2025, PLN UID Jatim Gelar Aksi Tanam Pohon dan Sosialisasi Keselamatan Kerja di Surabaya
Irwan sy