TRIBUNNEWS.COM - Carlo Ancelotti melihat pandangan berbeda dari hasil Liga Champions tadi malam antara Man City vs Real Madrid di Etihad Stadium, Rabu (12/2/2025).
Real Madrid sukses membungkam tuan rumah Man City dengan skor 2-3, namun kemenangan itu bisa menjadi jebakan untuk tim asuhannya.
Untuk diketahui, leg kedua play-off babak 16 besar Liga Champions antara Real Madrid vs Man City akan berlangsung di Santiago Bernabeu pada 20 Februari 2025.
"Hasil ini adalah hasil jebakan," kata Ancelotti usai laga, dikutip dari Managing Madrid.
"Anda menang, itu bisa membuat Anda menyerah, karena Anda tidak harus bangkit, tetapi Anda harus mempersiapkan diri dengan baik, seperti apa yang kami lakukan hari ini," sambungnya.
"Dengan kualitas dan pengorbanan yang sama. Sama seperti malam ini," tegasnya.
Real Madrid datang ke Etihad dengan segudang permasalahan, terutama di lini pertahanan karena banyaknya pemain yang mengalami cedera.
Untuk pertama kalinya Mendy, Asencio, Tchouameni, dan Valverde main secara bersamaan dalam skema 4 pemain bertahan.
Parahnya, keempat pemain tersebut tidak pernah dalam sesi latihan Bersama, tetapi mampu menunjukkan kelas bertahan yang solid pada malam ini.
Itu berarti, masalahnya bukan terhadap pemain, melainkan terhadap tim karena hasil pertandingan merupakan kerja sama tim.
"Mereka belum pernah berlatih bersama. Mereka memainkan permainan yang luar biasa, Valverde, bek tengah Mendy dan Asencio yang mengejutkan kami.
"Ini adalah permainan yang lengkap dari tim, secara ofensif, kami ragu apakah kami bisa memiliki keseimbangan dan kami telah melihat bahwa kami bisa," bebernya.
"Jika ada pengorbanan yang cukup, hari ini semua orang telah berkorban dan kualitasnya tidak perlu diragukan lagi," jelas Don Carlo soal penampilan timnya hari ini.
Sosok Ancelotti yang kaya akan pengalaman begitu mengerti dengan kondisi timnya, sekalipun memiliki masalah yang cukup kompleks di lini pertahanan.
Namun tetap memasang tujuan untuk membuat tim asuhan Pep Guardiola bermain dengan penuh tekanan karena pressing yang dilakukan oleh pemain lini tengah maupun depan.
"Rencananya adalah untuk menekan mereka di depan, Ketika Ederson menguasai bola, dan kemudian berada di blok lini tengah yang kompak. dengan penyerang yang rapat di dalam, sehingga para gelandang tetap berada jauh di belakang," beber Ancelotti.
"Dan dengan bola, melebar, dan tidak frustasi dengan umpan-umpan Panjang," jelasnya.
Sama seperti apa yang dilakukan Arsenal saat menang 5-1 beberapa Waktu lalu, pressing tinggi, blok tinggi, dan memberikan ruang seakan kosong namun itu hanya jebakan.
Harapannya agar pemain belakang Man City melakukan kesalahan dalam mengumpan atau mengandalkan direct ball ke lini depan.
Tim asuhan Pep kerap kehilangan momentum dalam hal tersebut, sekaligus meminimalisir tekanan untuk lini pertahanan Madrid.
Menarik dinantikan, leg kedua akan berlangsung di Santiago Bernabeu, kendang Madrid, akankah Man City mampu memberikan perlawanan hingga membalikkan keadaan untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions?
(Sina)