TRIBUNNEWS.COM, JOMBANG - PRA, wanita remaja yang masih duduk di bangku SMA ditemukan tewas mengapung di Sungai Kanal Turi-Tunggorno, Dusun Peluk, Desa Pacar Peluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa (11/2/2025).
Siswi asal Desa Sebani, Kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang ditemukan tak bernyawa setelah pamit untuk COD barang kepada keluarganya.
Saat ini pihak kepolisian pun sudah memastikan bila korban tewas setelah mengalami tindak kekerasan.
Bukan hanya itu, sepeda motor dan handphone milik korban pun raib.
Kini pihak kepolisian masih berupaya memburu pelaku di balik kematian gadis yang masih berusia 19 tahun tersebut.
Suwari (70), paman korban mengungkap kronologis korban hilang hingga ditemukan
mengungkapkan sehari sebelum korban ditemukan meninggal, korban sempat pamit untuk COD barang.
Namun korban tidak memberitahu ingin COD barang apa dan di daerah mana.
"Jadi korban ini sekitar hari Senin (10/2/2024) sekitar pukul 16.00 WIB sore korban keluar rumah dengan alasan ingin COD barang," kata Suwari saat ditemui di RSUD Jombang, Selasa (11/2/2025).
Sebelum keluar rumah, korban sebelumnya sudah diingatkan ayahnya agar tidak pulang larut malam.
Meskipun ayahnya sempat mewanti-wanti korban agar tidak pulang larut, korban tetap berangkat menggunakan sepeda motor Honda Vario miliknya dan tidak memberitahu akan COD barang di daerah mana.
Lama berselang setelah korban keluar dari rumah, keluarga mulai cemas karena sampai matahari terbenam, korban tak kunjung pulang ke rumah.
Kemudian pukul 20.00 WIB ayah korban mencoba menelpon korban karena anak perempuannya tidak kunjung pulang.
Ayah korban pun terus mencoba menelpon, hingga akhirnya handphone korban tidak aktif.
Pihak keluarga pun bingung dan terus menerus menelepon korban namun tidak membuahkan hasil.
Sampai pukul 01.00 WIB masuk hari Selasa (11/2/2025) dini hari, keluarga korban kembali menelpon dan handphone korban aktif namun hanya berdering, dan tidak diangkat korban.
"Sampai pihak keluarga mencoba menelpon korban pada pukul 01.00 WIB malam itulah menjadi komunikasi terakhir keluarga dengan korban," kata Suwari.
Lalu pada pagi harinya, keluarga korban terkejut jika korban dikabarkan sudah tidak bernyawa dalam kondisi mengapung di sungai.
Pihak keluarga mengetahui kabar tersebut dari media sosial.
"Di pagi hari setelah bangun tidur, pihak keluarga terkejut mendengar kabar dari media sosial (Facebook) jika anaknya ditemukan tidak bernyawa mengapung di dalam Sungai Kanal Turi-Tunggorno, Dusun Peluk, Desa Pacar Peluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang," ungkapnya.
Sebelumnya, tidak ada rasa curiga dari keluarga korban sehari sebelum korban ditemukan meninggal dunia.
Suwari juga tidak bisa memastikan apakah keponakannya tersebut meninggal karena jadi korban pembunuhan atau korban kriminalitas lainnya.
"Kami belum tau dan kami tidak ini ingin suudzon dulu," ujarnya.
Hasil autopsi menunjukkan korban mengalami tindak kekerasan sebelum tewas.
Hal tersebut diperkuat dengan ditemukannya luka di kening korban yang disebabkan hantaman benda tumpul.
Selain itu, juga terdapat luka lebam di bagian perut seperti bekas pukulan.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra mengatakan meskipun terdapat luka di kepala dan lebam di bagian perut, korban meninggal dipastikan karena tenggelam.
Sehingga, indikasinya korban masih hidup saat berada di sungai.
"Penyebab korban meninggal karena tenggelam. Jadi indikasinya korban ini masih hidup saat berada di sungai, diduga korban ini lemas setelah mendapatkan hantaman benda tumpul. Saat di sungai masih hidup namun lemas dan akhirnya meninggal tenggelam," ucapnya saat dikonfirmasi pada Selasa (11/2/2025).
Pihak kepolisian kini masih terus bekerja untuk mengungkap kematian gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 SMA ini.
Pihak kepolisian juga telah memeriksa keterangan dari pihak keluarga, saksi yang menemukan di tempat kejadian perkara (TKP) serta teman-teman sekolah korban.
Di lokasi kejadian, pihak kepolisian hanya menemukan barang bukti pakaian yang digunakan korban.
Sementara sepeda motor dan handphone milik korban tidak ditemukan di lokasi kejadian.
"Barang bukti di lokasi, ada pakaian yang dikenakan korban. Korban juga masih menggunakan kalung dan cincin. Sepeda motor dan handphone dibawa lari oleh terduga pelaku," ujarnya.
(Tribunjatim.com/ Anggit Puji Widodo)