SURYA.CO.ID, PASURUAN - Kuliner bukan kadang bukan satu-satunya alasan seseorang datang ke suatu objek wisata, bisa jadi karena suasananya. Konsep makan outdoor saat ini masih laku, seperti yang diwujudkan menjadi Kopi Wangan Tengah Sawah (KWTS) di Kabupaten Pasuruan.
KWTS merupakan hasil ide kreatif para pemuda Dusun Kabunan, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol dalam membuat warung kuliner dengan konsep berbeda.
Mereka menghadirkan sebuah warung di tengah sawah yang berbeda dengan warung lainnya. Di sini, siapa pun yang datang akan merasakan sensasi menikmati kuliner dengan pemandangan alam menakjubkan, yakni Gunung Penanggungan dan Arjuna.
Dinamai KWTS. Alasannya, karena warung mewah (mepet sawah) ini didirikan di pinggir sawah dan sungai yang ada di Dusun Kabunan.
Pengunjung bisa menikmati aneka makanan serta minuman ringan khas dari Jawa dengan harga relatif sangat murah dibandingkan warung lainnya
Pemilik KWTS, Ardi mengaku ingin mengajak pecinta kuliner untuk menikmati keindahan alam yang memikat di Dusun Kabunan. Karena memang ada view sawah, sungai, dan warung kulinernya.
"Saya ingin menghadirkan tempat yang nyaman untuk santai, melepas penat, serta menikmati makanan dan minuman harga murah,” kata Adi, Selasa (11/2/2025).
Apalagi, kata Adi, wisatawan juga bisa menikmati hijaunya persawahan di Desa Kepulungan yang sangat indah dan terpenting terbebas dari polusi.
Fahrudin, salah satu wisatawan mengakui, lokasi KWTS yang strategis dan lahan parkir yang luas menjadikan tempat ini tempat ideal untuk liburan bersama keluarga.
“Ini tempat yang cocok untuk berkumpul dan bersantai bersama keluarga. Apalagi makanan dan minumannya dijual dengan harga murah,” papar Fahrudin.
Disampaikan, menu yang ditawarkan di KWTS juga menarik. Mulai berbagai makanan ringan dan minuman tradisional dan modern dengan harga yang terjangkau.
Ia juga menyebut kualitas dan rasa dari makanan yang dihidangkan sangat pas dengan pemandangan alam di depan Gunung Arjuna dan Penanggungan.
Kepala Desa Kepulungan, Didik Hartono mengatakan, KWTS berdiri di lahan Tanah Kas Desa (TKD). Menurutnya, ini juga peluang pemberdayaan warga Dusun Kabunan.
Artinya, pihak desa memperbolehkan warga Kabunan atau warga Desa Kepulungan yang ingin membuka peluang usaha dengan berjualan di lahan ini.
"Saya melibatkan warga sekitar dalam pengelolaan warung ini, sehingga dapat memberikan sumbangan positif bagi ekonomi wilayah,” kata Didik.
Rencananya, kata Didik, pihaknya ingin membuat tempat wisata terintegrasi untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PAD), karena lahan tersebut milik desa.
“Dengan keindahan alam sawah yang tenanh, lokasi yang strategis, menu yang menarik, dan harga yang terjangkau, KWTS ini berpotensi jadi jujukan wisatawan,” urainya.
Ia berharap, keberadaan KWTS ini dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di Kabunan dan menggerakkan ekonomi masyarakat. ****
"Saya melibatkan warga sekitar dalam pengelolaan warung ini, sehingga dapat memberikan sumbangan positif bagi ekonomi wilayah,” kata Didik.Rencananya, kata Didik, pihaknya ingin membuat tempat wisata terintegrasi untuk menambah Pendapatan Asli Desa (PAD), karena lahan tersebut milik desa.
“Dengan keindahan alam sawah yang tenanh, lokasi yang strategis, menu yang menarik, dan harga yang terjangkau, KWTS ini berpotensi jadi jujukan wisatawan,” urainya.
Ia berharap, keberadaan KWTS ini dapat menarik wisatawan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di Kabunan dan menggerakkan ekonomi masyarakat. ****