Penjabat sementara (Ps) Pamin 4 Renmin Ditbinmas Polda NTT Bripka Ever Gusriyanto Tinenti merupakan pendiri Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Timor. Sekolah yang berdiri hampir enam tahun lalu ini berhasil mengirimkan anak-anak desa menjadi pemain sepak bola Liga 4.
Bripka Ever dinilai sebagai sosok polisi membawa nama Desa Nekbaun menjadi harum di Kota Kupang, bahkan Provinsi NTT, lewat olahraga sepak bola. Desa Nekbaun terletak pelosok Kabupaten Kupang, tepatnya di Kecamatan Amarasi Barat.
"Alasan saya mengajukan Bripka Ever Gusriyanto Tinenti adalah sosok beliau yang sangat baik dan merangkul orang muda dalam hal pemuda dan olahraga. Sehingga membuat kami tim SSB Putra Timor Nekbaun bangga dan salut kepadanya," tulis Ketua RT Desa Nekbaun, Andri Sanu (32), dalam formulir digital Hoegeng Awards 2025 melalui tautan , Selasa (4/2/2025).
detikcom kemudian mewawancarai Andri Sanu untuk menggali lebih dalam sosok Bripka Ever di mata masyarakat Nekbaun. Andri mengatakan dia saat ini bergabung menjadi asisten pelatih di SSB Putra Timor.
Dia mengatakan Bripka Ever mengarahkan anak-anak dan remaja Desa Nekbaun untuk berprestasi di bidang sepak bola. Bripka Ever juga mengajarkan warga kampung soal bagaimana berorganisasi, mengelola SSB Putra Timor.
"SSB Putra Timor ini memprioritaskan adik-adik di kampung untuk punya karier sepakbola jangka Panjang, untuk diorbitkan, mengenal lebih jauh bagaimana tentang sepakbola. Ini gratis tanpa biaya. Saya RT dan juga salah satu pengurus Putra Timor, saya asisten pelatih.
"Terbukti sampai saat ini ada beberapa anak-anak kampung kami yang main ke luar. Masyarakat sangat mendukung SSB ini mulai dari kepala desa, kepala dusun, tokoh pemuda sangat mendukung," imbuh Andri Sanu.
Andri Sanu mengatakan SSB Putra Timor diawaki pengurus yang bergabung secara sukarela alias tak dibayar. Dia mengaku puas dengan bibit-bibit pesepakbola jebolan SSB yang mampu bermain di liga tingkat provinsi.
"Saya tidak menilai materinya, tapi bagaimana saya bisa membawa adik-adik yang suka bola bisa bermain, hingga tidak terganggu pergaulan bebas," ungkap Andri Sanu.
"Walaupun di kampung, setidaknya punya inspirasi yang kuat sehingga dia bisa melangkah, membawa nama kampung, itu buat saya bangga," tambah dia.
![]() |
Kini, lanjut Andri, Desa Nekbaun terkenal sebagai penghasil bibit pemain sepakbola. "Pemkab Kupang sekarang sudah perhatikan kami, karena kami sudah dikenal," tambah dia dengan bangga.
Karena sekolah sepak bola ini gratis, Ever harus merogoh kocek sendiri untuk peralatan latihan murid-muridnya.
Selain mengasah talenta sepak bola generasi muda Nekbaun, kehadiran SSB Putra Timor juga menjadikan anak-anak tidak ketergantungan ponsel, serta para remaja terhindar dari kebiasaan nongkrong lalu pesta minuman keras.
"Dari usia anak-anak 9 ke 12 tahun itu kan sekarang zamannya HP, ke mana-mana harus main hp. Dengan adanya SSB, dengan sendirinya mereka terhindar dari HP, tahunya sekarang main bola, tahunya olahraga. Kalau dari pemuda, mereka senang karena mereka lebih terarah, karena di sini hobinya banyakan bola, mereka senang ikut-ikut turnamen antarkampung," terang Andri.
Dihubungi terpisah, Bripka Ever membenarkan dirinya menerima umpan balik yang baik dari para orang tua siswa SSB Putra Timor. Bripka Ever menuturkan anak remaja dan pemuda kini memilih istirahat di rumah untuk menyiapkan stamina jelang Latihan jika sudah selesai beraktivitas.
"Dampak kamtibmas sangat terasa. Pertama kebiasaan kami orang NTT rata-rata beternak sapi. Jadi positifnya setelah potong daun, menggembala sapi sudah tidak nongkrong-nongkrong miras setelah sore-sore pulang. Mereka istirahat untuk persiapan fisik Latihan," terang Ever.
Bripka Ever mengaku sejak dulu cita-citanya menjadi pesepakbola. Oleh sebab itu dirinya ingin mendirikan sekolah sepak bola usai berprofesi sebagai polisi.
"Sebelum menikah saya sudah komunikasikan dengan istri, salah satu harapan atau cita-cita saya membangun sekolah sepak bola. Saya ingin ilmu saya dalam bermain sepak bola dapat saya bagikan. SSB Putra Timor kami bangun cukup lama, sekitar 2019. Motivasinya karena saya liat rata-rata sekolah sepak bola di tengah kota, tapi ini saya bangun di desa," jelas Bripka Ever.
![]() |
Ever mengatakan Desa Nekbaun memiliki lapangan bola yang mumpuni. Semangat anak-anak bermain sepak bola semakin membulatkan tekadnya mendirikan SSB Putra Timor.
"Saya melihat anak-anak desa ini punya potensi, tapi mungkin belum ada yang menyentuh mereka untuk poles skill. Saya sempat komunikasi dengan dua, tiga orang tokoh pemuda, mereka sangat merepons yang ingin saya buat. Saya sampaikan untuk bisa menginfokan ke anak-anak akan ada sekolah sepak bola. Anak-anak senang," ungkap Ever.
Dia lalu berkoordinasi dengan pihak Asprov NTT perihal niatnya. Akhirnya Ever mendapat bantyuan berupa bola, rompi dan sarana bermain sepak bola lainnya.
"Saya juga koordinasi dengan Asprov untuk bantuan bola, rompi, dan lain-lain. Setelah itu kami otomatis memulai kegiatan ini. Berjalan satu sampai dua bulan, orang tua melihat perkembangan anak-anak," ucap Ever.
Dia pun mengatakan kepada para orang tua, harapannya siswa-siswa di SSB Putra Timor dapat menjadi atlet sepak bola sesungguhnya, minimal tingkat provinsi.
"Lalu kemudian berkomunikasi dengan orang tua untuk harapan saya mengobritkan anak-anak mereka ke liga 4 NTT. Kami bagi murid menjadi empat kelompok usia (yaitu) U10, U-13, U14-16 dan senior yang usianya 17 tahun ke atas," ujar Ever.
Pertama dibuka, SSB Putra Timor menerima sekitar 70-an murid dari segala usia. Dia menuturkan hasil latihan mulai terlihat signifikan usai pandemic COVID-19.
"Pelatih dan wasit awalnya saya dan saudara saya yang kebetulan guru olahraga. (Perkembangan kemampuan murid-murid) terlihat sangat signifikan selesai COVID. Saya coba komunikasi dengan tim sepak bola di kupang Kristal Bali United yang dulu pernah kerja sama dengan Bali United," kata Ever.
"Itu saya coba konunikasikan dengan pelatih mereka (soal kemampuan murid-murid SSB Putra Timor). Sehingga waktu mau seleksi pemain U17-U23 untuk bermain di Eltari Memorial Cup Liga 4 NTT, anak-anak kami bisa ikut," imbuh dia mantan pemain klub Persesba ini.
![]() |
Dia menyebut sejak saat itu pelatih klub Kristal melatih-tandingkan murid-murid SSB Putra Timor. Hingga salah satu anak akhirnya lolos seleksi berlaga di Liga 4 NTT.
"Dari situ pelatih Kristal latih tanding dan seleksi bibit-bibit di SSB Putra Timor. Ada salah satu anak SSB ikut seleksi Kristal United dan masuk di posisi starting line up di pertandingan Eltari Memorial Cup. Terupdate anak didik 1 orang namanya Noven Tirot Zakarias sudah lolos seleksi di Kristal, satu lagi Donald lolos seleksi sementara di Klub Persekota Koepang," tutur Bripka Ever.