Haus validasi adalah frasa yang berkaitan dengan aktualisasi diri seseorang.
Istilah ini menjadi viral karena aktualisasi diri merupakan bagian yang tak terpisahkan dari diri setiap orang, terutama di era media sosial seperti sekarang ini.
Bagi yang belum tahu, aktualisasi diri adalah konsep yang diusung Abraham Maslow ketika memperkenalkan “hierarki kebutuhan”.
Aktualisasi diri merupakan keinginan manusia untuk mengembangkan potensinya dan menjadi versi terbaik dari dirinya sendiri.
Dari definisi sederhana itu, bisa disimpulkan bahwa aktualisasi diri sebenarnya hal yang positif. Namun, kadang kala, orang-orang jadi haus validasi atau pengakuan dari orang lain ketika mencoba mengaktualisasikan dirinya di media sosial. Namun, sebenarnya apa itu haus validasi?

Apa Itu Haus Validasi?

Ilustrasi mencari validasi di media sosial. Foto: fizkes/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mencari validasi di media sosial. Foto: fizkes/Shutterstock
Merujuk pada Oxford Dictionary, validasi adalah pengakuan atau penegasan bahwa perasaan maupun pendapat seseorang itu valid atau berharga. Dengan demikian, haus validasi bisa diartikan sebagai keinginan untuk terus mendapatkan pengakuan dari orang lain.
Dalam laman Let’s Talk about Mental Health dijelaskan bahwa pada dasarnya manusia memang memiliki kebutuhan untuk dilihat, didengar, dan dipahami. Nah, validasi memenuhi seluruh kebutuhan itu, makanya banyak yang akhirnya secara tidak sadar menjadi haus validasi.
Sebagai contoh, ketika seseorang mengunggah foto prestasinya di media sosial sebagai bentuk aktualisasi diri. Kemudian dia mendapatkan komentar positif dan likes dari followers-nya. Hal ini membuatnya senang karena merasa menerima validasi dari orang lain.
Merasa senang saat mendapatkan validasi adalah hal yang wajar. Namun, jika orang tersebut akhirnya terus-menerus mengunggah foto demi likes, lalu merasa stres apabila tidak mendapatkan “validasi” yang diinginkan, bisa jadi dia termasuk kategori orang yang haus validasi.

Kenapa Orang Butuh Validasi dari Orang Lain?

Ilustrasi mendapatkan validasi dari orang lain. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mendapatkan validasi dari orang lain. Foto: Nattakorn_Maneerat/Shutterstock
Dalam laman Psych Central, dijelaskan bahwa orang yang haus validasi biasanya disebabkan oleh dua hal. Apa saja?

1. Rendah Diri

Orang yang haus validasi biasanya karena merasa rendah diri, sehingga ingin mendapatkan pengakuan dari orang lain. Hal tersebut dijelaskan Timothy Jeider, seorang psikiater di Nevada Mental Health.
“Kita menggunakan pengakuan (orang lain) untuk mendukung nilai diri kita. Persetujuan itu memvalidasi kita,” kata Jeider. “Ketika self-esteem internal kita gagal, entah karena tidak pernah dibangun dengan baik, penyakit mental, atau hanya mengalami hari yang buruk, saat itulah kita beralih ke validasi.”
Self-esteem yang rendah dapat disebabkan oleh trauma di masa kecil, hubungan keluarga yang tidak aman dan nyaman, atau masalah eksternal lainnya yang memengaruhi kesehatan mental.

2. Pengalaman di Masa Kecil

Masa kecil kerap menjadi penyebab utama seseorang mencari validasi di usia dewasa. Menurut Jeider, “Berhasil menjalani perkembangan di masa kecil biasanya memberikan rasa kepercayaan diri dan nilai (diri) yang kuat.”
Ketika seorang anak berulang kali diberi validasi, mereka akan menganggap dirinya bernilai. Akhirnya, mereka jadi percaya diri dan tidak membutuhkan validasi dari orang lain lagi.
Shana Feibel, seorang psikiater di The Lindner Center of Hope dan University of Cincinnati, juga setuju bahwa pengalaman masa kecil dapat memengaruhi keinginan seseorang untuk mencari validasi.
Feibel menambahkan bahwa perundungan, tumbuh besar dalam keluarga yang saling mengabaikan, dan segala bentuk pelecehan di masa kecil, dapat membuat seseorang menjadi haus validasi saat dewasa.
Baca Juga: Cara Menghargai Diri Sendiri Tanpa Validasi dari Orang Lain
Baca Lebih Lanjut
Sejarah Gunung Putri dan Kisah Misteri di Baliknya
Sejarah dan Sosial
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA Kurikulum Merdeka Halaman 88 dan 89 : Diskusi Isi Teks
Rifatun Nadhiroh
Mengenal Apa Itu Low Cost Carrier dalam Industri Penerbangan
KumparanTRAVEL
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 249 dan 250, Jawab Pertanyaan Terkait Puisi
Naufal Hanif Putra Aji
Menkes Singgung Hipoglikemia di Balik Insiden Jatuh di Kamar Mandi, Kondisi Apa Itu?
Detik
Soal Berlatih Bahasa Indonesia Kelas 8 Hal 124, Kunci Jawaban Sifat Tokoh Dalam Karya Fiksi
Ika Putri Bramasti
Apa Itu Jurusan Agroteknologi dan Prospek Kerjanya
Pengertian dan Istilah
Apa Itu Rumpun Ilmu? Ini Pengertian dan Contohnya
Pengertian dan Istilah
Soal & Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 11 SMA Halaman 116 Kurikulum Merdeka, Kegiatan 3: Cerpen
Putri Kusuma Rinjani
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 8 Halaman 92 Kurikulum Merdeka, Fakta dan Opini
Junianto Hamonangan