BOLANAS.COM - Para pemain PSM Makassar menunjukkan performa membanggakan walau pihak manajemen terus mengulangi masalah gaji.
Jika ada skuad yang patut diberi penghargaan kesabaran tertinggi, itu akan jatuh pada skuad PSM Makassar.
Juku Eja berulang kali mengalami permasalahan gaji setiap musimnya, termasuk beberapa bulan belakangan musim ini.
Bulan lalu, pelatih Bernardo Tavares mengungkap anak asuhnya belum menerima gaji meski berkinerja baik di Liga 1 2024/25.
Bulan ini, Tavares menyuarakan hal yang sama sebelum laga penting membawa nama Indonesia di ASEAN Club Championship 2024/25.
PSM baru saja menjamu Thanh Hoa pada laga pamungkas fase grup ASEAN Club Championship, Rabu (5/2/2025) malam.
Nermin Haljeta dkk memerlukan kemenangan untuk memastikan tiket semifinal mendampingi BG Pathum United.
Di Stadion Wayan Dipta, para pemain menunjukkan seolah-olah tak ada permasalahan nonteknis.
Mereka menang telak 3-0, menandaskan perlawanan Thanh Hoa yang berasal dari liga lebih baik.
Gol Daisuke Sakai pada ujung babak pertama mengawali pesta bagi Pasukan Ramang.
Pada babak kedua, Nermin Haljeta memborong dua gol untuk mempermalukan utusan Vietnam.
"Kami tidak ada gaji, tidak ada bonus, padahal kami akan bermain pertandingan penting besok," ucap Tavares sebelum laga.
"Tentu saya sendiri dan banyak dari pemain sudah lelah dengan situasi ini," sesalnya.
Upah pekerja sebaiknya diberikan sebelum keringatnya kering, sedangkan para pemain PSM sudah berkeringat kuyup selama setengah musim lebih.
Manajemen PSM semestinya mengapresiasi kinerja baik pemain dan pelatih dengan (minimal) tepat waktu menunaikan kewajiban.
Jika keadaan ini terus berlanjut, bukan tak mungkin akan terdapat eksodus pemain dan pelatih pada akhir musim nanti.
PSM akan melakoni semifinal ASEAN Club Championship pada 2 dan 30 April mendatang.
Pada babak tersebut, klub Vietnam lainnya sudah menanti, yaitu Cong An Hanoi FC.
Adapun di Liga 1, PSM duduk nyaman di peringkat 10 dengan 31 poin, jauh dari zona degradasi.