SURYAMALANG.COM, MALANG - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang mengingatkan Lembaga Kursus Keterampilan (KLP) bahasa Inggris untuk bisa memberi manfaat pada lingkungannya lewat tanggung jawab sosial.
Pesan untuk kolaborasi ini disampaikan Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang, Tri Oki Rudianto dalam Kegiatan talk show bertema "Peran Penggunaan Bahasa Inggris dalam Memajukan Kota Malang" mewarnai peresmian brand new look English First (EF) Malang di jl Merbabu, Kamis (6/2/2025).
Oki menyebut, tidak semua guru dan siswa di sekolah negeri dan swasta bisa berbahasa Inggris.
Begitu juga di OPD lain seperti Satpol PP, Dishub.
"Kalau mengingatkan turis asing pakai bahasa Indonesia mungkin tidak mengerti. Tanggungjawab sosial perusahaan bisa memberikan kursus-kursus singkat sehingga bisa dimanfaatkan," tandasnya.
Begitu juga terkait pembelajaran di sekolah apa sudah update atau belum.
"Mungkin pembelajaran di EF bisa ditularkan pada sekolah sebagai CSR. Tujuannya ya buat semua. Jika terwujud, jika bagus, akan menarik warga ke EF," pesan Oki.
"Tribina cita Kota Malang adalah Malang sebagai kota pariwisata, pendidikan dan industri. Dalam pendidikan, keberadaan LKP untuk meningkatkan skill warga Kota Malang," kata Oki.
Pada satuan pendididikan, bahasa Inggris sudah masuk Mapel (mata pelajaran).
Bahkan di perubahan kurikulum, Mapel bahasa Inggris masuk dalam muatan lokal.
Muatan lokal Mapel lainnya adalah bahasa daerah.
"Kedua bahasa itu penting. Namun di SD, bahasa Inggris belum masuk pelajaran. Tapi ada beberapa sekolah yang mengajarkan secara dasar untuk komunikasi. Kalau di jenjang SMP dan SMA sudah ada Mapelnya," kata dia.
Meski bahasa Inggris penting, tapi ia berpesan jangan an sampai melepaskan bahasa daerah.
Ia melihat tantangan dalam berkomunikasi berbahasa Inggris adalah anak malu berkomunikasi bahasa Inggris misalkan karena saat salah ucap tidak dibenarkan, malah dicemooh.
Padahal yang penting adalah keberanian berkomunikasi. Kalau ada yang salah, bisa dibenarkan agar tepat.
Regional Sales & Service Manager EF, Ms Alieffira Raizha menyatakan sudah ada lebih dari 100 sekolah EF di Indonesia dan berkualitas sama.
"Kita juga ingin selalu punya inovasi dalam pembelajaran. Anak-anak harus aktif. Di kita ada learn dan apply. Kayak di rumah main games. Masak memasak dan dekorasi sambil memakai bahasa Inggris. Sejak dini anak-anak harus dididik. Harus berani berbicara. Selain inovasi belajarnya juga materinya," kata Ms Rai, panggilan Raizha.
Tantangan EF adalah memeratakan pendidikan. Maka SDMnya harus sama untuk membantu siswa.
Sedang Senior Teaching Manager EF Sawojajar Malang, Mr Darren Aiton, sepakat jika belajar bahasa Inggris dimulai sejak anak-anak.
"Maka penting berkolaborasi dengan sekolah-sekolah karena EF juga sama di bidang pendidikan dengan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris untuk masa depan," kata Darren