JUARA.NET - Jagoan paling sangar UFC, Max Holloway, melakukan debutnya di oktagon pada sejarah hari ini 13 tahun yang lalu.
Saat ini Holloway dikenal sebagai salah satu petarung elite UFC.
Pernah menjadi juara kelas bulu pada selang 2017-2019, karier jagoan berjulukan Blessed ini di UFC dipenuhi rekor.
Dengan perjalanan kariernya yang panjang, Holloway adalah petarung dengan jumlah waktu berlaga terbanyak yaitu total 8 jam 2 menit 43 detik.
Dia juga memegang rekor memasukkan serangan terbanyak di antara semua petarung UFC dengan total 3.706.
Saat ini atlet kelahiran 4 Desember 1991 itu memegang sabuk BMF yang merupakan titel simbolis untuk jagoan paling sangar di UFC.
Karier Max Holloway di UFC dimulai pada sejarah hari ini, 4 Februari 2012.
Masih berusia 20 tahun, Holloway ketika itu merupakan petarung termuda dalam roster UFC.
Tampil dalam gelaran UFC 143 di Las Vegas, dia ditunjuk dadakan.
Holloway menjadi pengganti Ricardo Lamas yang mengalami cedera.
Lamas seharusnya menjadi lawan buat Dustin Poirier.
Sang rival yang lebih tua 3 tahun juga lebih berpengalaman ketimbang Holloway.
Sebelum UFC 143, Poirier menang terus dalam 3 laga pertamanya di oktagon.
Alhasil, Holloway menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk laga debutnya.
Dia cuma memiliki waktu persiapan kurang dari sebulan buat menghadapi salah satu prospek terbaik di kelas bulu.
Namun, sejak awal kemunculannya, Holloway langsung memperlihatkan kemampuan striking yang kelak mengantar dia menjadi juara UFC dan kini jagoan paling sangar di organisasi.
Dia meladeni Poirier beradu striking.
Dalam beberapa kesempatan, Holloway bahkan memaksa Poirier mundur dengan kombinasi pukulan dan tendangan.
Holloway juga berkali-kali mencoba melancarkan serangan lutut terbang.
Dustin Poirier kemudian memutuskan untuk menghentikan adu striking itu.
Di menit ke-2 pertarungan ronde pertama, jagoan berjulukan The Diamond itu membanting Holloway lalu menindih sang debutan.
Holloway masih bisa selamat dari percobaan armbar tetapi upayanya itu malah membuat dia masuk dalam triangle Poirier.
Dengan pundaknya terkait kaki lawan, kali ini Holloway tidak bisa lepas dari kuncian armbar Poirier.
Holloway dipaksa melakukan tap tanda menyerah.
Sang jagoan muda mengalami kekalahan cepat dalam laga debutnya di UFC tetapi dia memberikan kesan yang bagus dengan meninggalkan luka di bawah mata kanan Poirier.
Holloway masih bisa selamat dari percobaan armbar tetapi upayanya itu malah membuat dia masuk dalam triangle Poirier.Dengan pundaknya terkait kaki lawan, kali ini Holloway tidak bisa lepas dari kuncian armbar Poirier.
Holloway dipaksa melakukan tap tanda menyerah.
Sang jagoan muda mengalami kekalahan cepat dalam laga debutnya di UFC tetapi dia memberikan kesan yang bagus dengan meninggalkan luka di bawah mata kanan Poirier.