SURYA.CO.ID - Seorang kontestan Indonesian Idol 2025 langganan mendapat lima standing ovation dari juri.
Dia adalah Anjelia Dom, kontestan asal Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Pada babak Spektakuler Show 2, Senin (3/2/2025), Anjelia Dom menjadi satu-satunya kontestan yang mendapatkan lima standing ovation.
Dengan membawakan lagu 'Satu Mimpi', Anjelia Dom menggemparkan panggung Spektakuler Show 2.
Menurut Maia Estianty, genre musik upbeat merupakan hal mudah bagi Anjelia, meskipun dia sering menyanyikan lagu ballad.
Sementara Anang Hermansyah memuji kontrol emosi Anjelia yang tetap stabil sejak awal hingga akhir lagu.
"Itu yang dibutuhkan calon superstar. Bagaimana dia menempatkan dengan baik. Terbaik penampilanmu," kata Anang.
Sependapat dengan Anang, Bunga Citra Lestari (BCL) mengagumi kehebatan Anjelia dalam mengubah aransemen lagu tersebut.
"Itu lagu jadi berubah banget. Kamu punya gaya sendiri, improvisasi kamu enak banget."
"Di balik semua kehebatan, aku kasih note ya. Body movement-nya lebih santai lagi," katanya.
Sosok Anjelia Dom
Gadis kelahiran Medan 17 November 2003 ini mencintai dunia musik sejak lama.
Kecintaan terhadap dunia musik diwariskan oleh ibunya yang mengagumi lagu-lagu Ruth Sahanaya.
Pendidikan
Saat ini, Anjelia Dom tengah menyelesaikan studi di jurusan Hukum di Universitas Pelita Harapan (UPH).
Keputusan untuk mengambil jurusan ini di tengah kecintaannya pada musik, ternyata memiliki alasan yang mendalam.
Anjelia merasa bahwa dunia hukum memberikan tantangan dan peluang yang sejalan dengan aspirasi hidupnya, meski dia juga memiliki hasrat besar untuk terus berkarya di dunia musik.
Anjelia terinspirasi oleh kakak laki-lakinya yang memiliki tekad kuat untuk menjadi Sarjana Hukum, meski kedua orangtuanya sangat sentimental terhadap profesi tersebut.
Visi dan semangat kakaknya yang begitu besar pun menular kepada Anjelia untuk menekuni bidang itu, meskipun juga memiliki kecintaan mendalam terhadap musik.
Musisi Inspirasi
Anjelia Dom yang masuk dalam kelompok Gen Z, justru mengidolakan musisi lawas seperti Ruth Sahanaya dan Broery Marantika.
Sejak kecil, dia sering mendengarkan lagu-lagu mereka yang diputar ibunya dan karya-karya legendaris mereka terus didengarkan hingga saat ini.