TRIBUN-MEDAN.com - Polres Samosir mengungkapkan bahwa informasi pria penculik anak di Samosir atau tepatnya di Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir tidak benar. 

Pria bernama Hokkop Hutabalian inisial HH (22) yang dituduh sebagai penculik anak oleh akun facebook inisial FES. 

HH merupakan korban hoaks.

Bahkan FES melakukan siaran langsung.

HH mengalami luka-luka setelah dianiaya sejumlah orang.

Sebelumnya, sempat beredar informasi beserta foto dan video pria dianiaya yang dituduh sebagai penculik anak di Samosir. 

Akibat informasi yang keliru itu, pria itu babak belur dan langsung dilarikan ke rumah sakit. 

Kasi Humas Polres Samosir, Bripka Vandu P. Marpaung mengharapkan warga jangan langsung menyimpulkan sebuah peristiwa tanpa ada konfirmasi. 

Sebab, tindakan itu bisa mengancam nyawa seseorang. 

Bripa Vandu P Marpaung menjelaskan bahwa video itu bukan kasus penculikan anak tetapi tindak pidana penganiayaan.

"Dalam laporan polisi yang dibuat oleh ES, kejadian sebenarnya adalah dugaan tindak pidana penganiayaan, bukan penculikan seperti yang tersebar di media sosial," ujar Bripka Vandu, Minggu (1/2/2025).

HH saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga setelah mengalami pengeroyokan brutal di Lumban Suhi-suhi Toruan, Kamis (31/1/2025) kemarin. Insiden ini diduga dipicu siaran langsung akun Facebook FES yang menyebarkan informasi hoaks dan diduga memprovokasi warga.
HH saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga setelah mengalami pengeroyokan brutal di Lumban Suhi-suhi Toruan, Kamis (31/1/2025) kemarin.
Insiden ini diduga dipicu siaran langsung akun Facebook FES yang menyebarkan informasi hoaks dan diduga memprovokasi warga. (IST)

Berdasarkan laporan yang diterima dari Pejabat Sementara Kanit SPKT Polres Samosir, Bripka Hermanto Pardede, peristiwa dugaan tindak pidana penganiayaan tersebut terjadi pada hari Kamis (30/1/2025) sekitar pukul 15.00 WIB di Desa Lumban Suhi-suhi Dolok, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir.

ES, seorang pelajar SMA, bertemu dengan pacarnya, HH (laki-laki, 22 tahun, warga Kecamatan Onanrunggu, Kabupaten Samosir), di sebuah ladang setelah pulang sekolah.

Dalam pertemuan itu, HH meminjam ponsel ES dan mengeceknya hingga baterainya habis dan terjadi cekcok yang berujung pada dugaan tindakan kekerasan.

Mendengar teriakan ES, warga sekitar datang, sementara HH melarikan diri.

Warga kemudian berhasil mengamankan HH dan membawa ES bersama terlapor ke Polres Samosir untuk melaporkan kejadian tersebut.

Bripka Vandu P. Marpaung menambahkan bahwa HH saat dibawa ke Polres Samosir langsung diamankan oleh polisi.

Saat HH dibawa ke Polres Samosir, terpantau lemah dan terdapat luka di bagian wajah.

Piket SPKT Polres Samosir membawa HH ke Rumah Sakit Umum Hadrianus Sinaga untuk mendapatkan perawatan.

Namun, karena video penangkapannya diberi keterangan yang keliru, muncul anggapan bahwa HH adalah pelaku penculikan anak, padahal kenyataannya adalah dugaan pelaku penganiayaan.

Dalam video viral tersebut, HH diamankan di Desa Lumban Suhi-suhi Toruan, Kecamatan Pangururan, sebelum dibawa ke Polres Samosir.

Akibat Provokasi dan Lanjutan Live Akun Facebook wanita inisial FES.

Terkait dengan kejadian ini, keluarga HH mengecam keras provokasi yang dilakukan oleh Friska Evalina Simanihuruk melalui siaran langsung di akun Facebook-nya.

Dalam siaran tersebut, FES menyebarkan informasi yang tidak terverifikasi, yang kemudian menyebabkan spekulasi bahwa HH adalah pelaku penculikan anak.

Siaran langsung tersebut memicu reaksi berlebihan dari warga, yang akhirnya berujung pada tindakan kekerasan terhadap HH.

“Kami ingin keadilan! Ini semua terjadi karena hoaks yang disebarkan secara sengaja. Jika saja tidak ada siaran langsung itu, adik kami tidak akan dikeroyok sampai hampir mati!” ujar Nasib Rumapea, sepupu HH.

Keluarga HH secara resmi akan menempuh jalur hukum atas insiden pengeroyokan yang terjadi di Lumban Suhi-suhi Toruan, yang dipicu oleh siaran langsung akun Facebook Friska Evalina Simanihuruk.

Mereka melaporkan tiga dugaan tindak pidana: (1) penganiayaan di Lumban Suhi-suhi Dolok, (2) penganiayaan di Lumban Suhi-suhi Toruan, dan (3) pelanggaran UU ITE terkait penyebaran hoaks.

Sementara itu, keluarga HH meminta agar pemilik akun Facebook FES diproses secara hukum atas tindakannya yang telah menyebabkan luka serius. 

Mereka menilai bahwa penyebaran informasi yang tidak benar bisa berbahaya dan merugikan pihak yang tidak bersalah.

Kasus ini menjadi bukti nyata betapa berbahayanya penyebaran hoaks di media sosial.

"Sebuah siaran langsung tanpa dasar yang dilakukan oleh Friska Evalina Simanihuruk telah memicu kekerasan brutal yang hampir merenggut nyawa seseorang,"ujarnya.

Pihak kepolisian kini tengah mendalami kasus ini, dan masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyebarkan informasi, serta tidak mudah terprovokasi oleh berita yang belum jelas kebenarannya.

"Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. Klarifikasi dari kepolisian sangat penting agar tidak menimbulkan keresahan di tengah masyarakat," tutup Bripka Vandu.

Saat ini, Polres Samosir masih memproses laporan tersebut sesuai hukum yang berlaku.

(*/tribun-medan.com).

 

 

Baca Lebih Lanjut
KORBAN HOAKS, Pria di Samosir Dikeroyok, Perutnya Ditusuk Bambu, Nyaris Ditenggelamkan ke Danau Toba
AbdiTumanggor
Akibat Provokasi dan Siaran Live Hoaks FES, HH Dikeroyok di Lumban Suhi Toruan, Ditusuk Pakai Bambu
Arjuna Bakkara
Dituduh Bebaskan Suami yang Sekap Istrinya Hingga Tewas, Polisi Bantah, Keluarga Takut Wahyu Kabur
Septrina Ayu Simanjorang
Nasib Tragis Istri di Palembang Tewas Diduga Usai Disekap Sampai Kurus Kering, Suaminya Malah Bebas
Hilda Rubiah
Nasib Pilu Bocah Perempuan di Nias Kaki Patah Diduga Disiksa Keluarga, Polisi Prihatin Turun Tangan
Hilda Rubiah
NASIB Korban Banjir di Jakbar, Makan Satu Nasi Kotak untuk Berenam, Nyaris tak Ada Bantuan
Liska Rahayu
Nasib Anak Korban Mutilasi yang Mayatnya Dimasukkan Koper dan Dibuang di Ngawi, Dapat Pendampingan
Musahadah
Pria Ini Sigap Menolong Bocah yang Nyaris Tenggelam saat Banjir di Samarinda
Edi Nugroho
Kedubes China Laporkan Langsung Pungli di Bandara Soetta ke Kemenimipas
KumparanNEWS
Angelina Jolie Nyaris Tewas Tertembak di Lokasi Syuting Film Lara Croft
Sindonews