TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Di tengah aktivitasnya berlibur di Bondowoso, Dua bule asal Skotlandia, Emely dan Wren, menyempatkan diri belajar membuat batik tulis, 

Dua bule yang sama-sama berusia 18 tahun itu membuat motif batik khas Bondowoso, seperti motif daun Singkong. 

Saat datang bersama tour guide Sulek Geo Village, Emely dan Wren langsung belajar mempertebal sketsa batik di kain putih berukuran panjang 1,5 meter dan lebar 30 cm.

"Saya agak kesusahan mempertebal sketsa," kata Emely dalam bahasa Inggris sembari tersenyum.

Berbeda dengan Wren yang tampak lebih mudah mempertebal sketsa. Karena gambar batik miliknya memiliki sketsa dengan gambar lebih besar.

Sesekali mereka berhenti menikmati hidangan makanan singkong goreng "Cakar Ayam" dan tahu goreng dengan Cabai yang disediakan oleh pemilik Sanggar Tegar.

Usai itu, Emely dan Wren langsung diajak mencanting batik. Mereka berbaur bersama belasan penyandang disabilitas lainnya yang juga belajar membatik dan membuat odeng di sanggar milik Halifah itu.

Sebelum mencanting sketsa buatannya tadi, Wren dan Emely terlebih dahulu diajarkan mencanting di kain putih. Untuk diajari dasar membuat garisan dan bintik-bintik menggunakan canting.

Wren terlihat antusias, meski mengaku kesulitan saat mencanting dengan cairan Malan. Lebih-lebih bagi Wren, ini adalah pertama kalinya dirinya belajar membuat batik.

"Iya ini pertama kalinya buat saya. Walaupun ibu saya sebenarnya di Skotlandia bisa menjahit," ujarnya.

Ia mengaku senang bisa belajar membatik, dan berencana akan membawa pulang batik yang dibuatnya di Bondowoso ini.

"Ya akan saya bawa pulang nanti," ujarnya.

Diakhir belajar batik, Emely dan Wren belajar mewarnai batik buatannya yang sudah dicanting.

Mereka memilih warna merah muda dan biru untuk warna dasar batik buatannya.

"Ini sangat menyenangkan, bisa belajar batik," terang Wren.

Holifah, pemilik sanggar batik Tegar mengatakan, ini memang pertama kalinya bule belajar batik di sanggarnya. 

Ia sangat senang karena ini sekaligus bisa memperkenalkan batik lebih luas lagi, khususnya batik Bondowoso.

(Sinca Ari Pangistu/TribunJatimTimur.com)

Baca Lebih Lanjut
Serunya Belajar Membatik di Kampung Wisata Batik Kauman Solo, Wisatawan Tak Hanya Bisa Beli
Rival al manaf
Wisata Alternatif Mengisi Liburan di Solo, Pengunjung Belajar Membatik di Kampung Batik Kauman
Deni setiawan
Bule Ukraina Dirampok Geng Rusia di Bali, Disiksa di Vila
Detik
Ngeri, Viral Geng Rusia Rampok Bule Ukraina di Bali
Detik
Akibat Angin Kencang, Pohon Usia Puluhan Tahun Tumbang Kenai Rumah Warga di Gubrih Bondowoso
Sri Wahyunik
1.000 KK di Desa Sumbercanting Bondowoso Krisis Air Bersih, Saluran Rusak Terdampak Longsor
Sri Wahyunik
1.000 KK di 7 Dusun Sumber Canting Bondowoso Krisis Air Bersih Akibat Longsor
Titis Jati Permata
Bubarkan Aksi Balap Liar, Polsek Grujugan Bondowoso Amankan Sejumlah Motor dan Remaja
Sri Wahyunik
Pipa Rusak Karena Longsor, 1.000 KK di 7 Dusun di Bondowoso Krisis Air Bersih, BPBD Beri Bantuan
Samsul Arifin
Hasil Liga 4 Jatim 2025 Inter Kediri vs Persibo Bondowoso 1-1, Laskar Panji Gugup di Laga Perdana
Dwi Prastika