TRIBUN-MEDAN.com - Baru-baru ini seorang wanita curhat tentang rumah tangganya.

Suaminya marah besar ketika mengetahui bahwa wanita itu telah membuat tato baru.

Dilansir dari mirror.co.uk, Jumat (31/1/2025) tato adalah bentuk ekspresi diri yang hebat.

Namun, tidak semua orang menyukai tato.

Beberapa orang mungkin ingin menambahkan beberapa karya seni pada kulit mereka.

Tato dapat menjadi cara yang fantastis untuk memamerkan kepribadian dan mengekspresikan diri.

Sama seperti berpakaian atau mewarnai rambut dengan cara tertentu, tato dapat membantu merasa lebih nyaman dengan kulit sendiri.

Wanita tersebut mengatakan bahwa saat ini dia telah memiliki tujuh tato di tubuhnya.

Suatu hari, dia memutuskan untuk membuat tato yang kedelapan.

Namun, dia kaget bukan main melihat reaksi suaminya mengetahui tentang tato barunya.

Sang suami memarahinya karena tidak meminta izin sebelum dia membuat janji untuk tato kedelapan.

Saat itu, wanita tersebut berusia sudah berusia 53 tahun.

Dia telah menikah dengan suaminya selama lebih dari 25 tahun.

Ketika mereka pertama kali menikah, dia tidak memiliki tato.

Namun, dia mulai membuatnya tiga tahun lalu.

Dia menyukai bagaimana tato tersebut membuatnya merasa menjadi diri sendiri.

Namun, suaminya kurang terkesan dengan bentuk ekspresi dirinya yang baru.

Bahkan, pria itu sangat marah ketika mengetahui bahwa wanita itu membuat tato baru lagi.

Dia menuduh istrinya telah mengubah dirinya secara drastis.

Sang suami juga mengklaim bahwa wanita itu telah melewati batasannya dalam rumah tangga.

Pria itu mengaku tidak lagi menganggap istrinya menarik.

Dalam sebuah unggahan di Reddit, wanita tersebut membagikan kisahnya.

"Kemarin, saya mengatakan kepadanya bahwa saya telah membuat janji untuk membuat tato lagi," ungkap wanita itu.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa saya perlu mempertimbangkan suatu hal."

"Dia mengatakan bahwa dia menikahi saya ketika saya tidak memiliki tato."

"Suami saya juga mengklaim bahwa saya telah mengubah diri saya secara drastis."

"Dia merasa bahwa saya telah mencapai batas di mana dia tidak lagi menganggap saya menarik."

"Untuk memperjelas, saya juga bekerja untuk mencari uang."

"Uang yang saya habiskan untuk tato tidak berasal dari dana bersama atau uang yang dibutuhkan untuk membayar tagihan," tambahnya.

Wanita itu juga mencatat bahwa suaminya tidak suka jika dia memotong rambutnya menjadi pendek.

Perdebatan-perdebatan itu telah membuatnya melihat suaminya sebagai orang yang suka mengatur.

Ibu dua anak itu juga mengaku bahwa beberapa tatonya dibuat untuk menutupi bekas luka yang membuatnya malu.

Dia merasa tato-tato tersebut benar-benar membantunya merasa lebih nyaman dengan tubuhnya sendiri.

Dia tidak percaya bahwa suaminya harus mendikte apa yang dia lakukan dengan tubuhnya.

Namun, reaksi dari para warganet berbeda-beda, komentar di unggahan tersebut terpecah.

Banyak orang yang setuju bahwa wanita tersebut dapat melakukan apa pun yang dia inginkan dengan tubuhnya.

Namun, beberapa bahkan mengatakan bahwa jika suaminya mengakhiri pernikahan mereka karena perubahan penampilannya, dia berhak melakukannya.

"Anda bebas membuat tato dan dia bebas untuk tidak menyukainya atau meninggalkan Anda," ungkap seorang warganet.

"Anda tidak perlu berkonsultasi dengannya untuk melakukan sesuatu pada tubuh Anda. Itu hak Anda," tambah warganet lain.

(mag/vania elisha/tribun-medan.com)