Laporan Wartawan Grid.ID, Devi Agustiana

Grid.ID - Aktris Erika Carlina didapuk menjadi salah satu pemeran utama dalam film horor baru, Pabrik Gula.

Diangkat dari utas viral karya Simpleman, syuting film Pabrik Gula memberikan kesan tersendiri bagi aktris 31 tahun tersebut.

"Untuk karakter aku, Ningsih namanya susah susah gampang ya. Ya, ini juga sama susah susah gampang nih jawabnya," kata Erika dalam jumpa pers film Pabrik Gula di Gandaria City Mall, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Saat menjalani proses reading, Erika mengaku menjalani pendekatan cukup mendalam untuk memerankan karakternya, begitu pun dengan para cast lain.

"Sebenarnya di film ini untuk pendekatan ke karakternya nggak gampang, makanya kita butuh waktu reading lumayan lama untuk memecahkan dari sekian banyaknya cast di sini, untuk punya satu assamble yang bagus itu enggak gampang," jelas Erika.

Kendati demikian, Erika menyebut bahwa karakter Ningsih berbeda jauh dengan sifat aslinya.

Itulah salah satu hal yang membuatnya harus ekstra dalam menyelami karakter yang diperankan.

"Sebenarnya jauh banget, cuma memang di sini lebih ke pertemanan, nanti akan kelihatan kok perbedaan-perbedaan," pungkasnya.

Adapun film horor Pabrik Gula resmi meluncurkan poster dan trailer resminya pada Kamis (30/1/2025).

Film karya MD Pictures dan sineas Awi Suryadi ini akan tayang dalam format IMAX pada libur Lebaran 2025.

Film Pabrik Gula dibintangi oleh Erika Carlina, Arbani Yasiz, Ersya Aurelia, Bukie B. Mansyur, Wavi Zihan, dan yang lainnya.

Pabrik Gula sendiri menceritakan orang-orang dari sebuah desa yang bekerja di pabrik gula untuk mempercepat proses penggilingan tebu saat musim panen tiba.

Awalnya tidak ada yang aneh dengan tugas dan pekerjaan yang dilakukan orang-orang desa.

Sampai sauatu malam, seorang buruh keluar dan berjalan membuntuti sosok misterius.

Sejak malam itu, para buruh mulai mengalami teror misterius, termasuk kecelakaan kerja hingga tewasnya salah satu buruh secara mengenaskan.

Akhirnya terungkap bahwa pabrik tersebut berdampingan dengan kerajaan demit, hingga membuat para penghuninya marah karena sebuah kejadian yang mengancam nyawa para buruh.