WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pengurus Pusat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), melalui Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Lemdiklat), menggelar Training of Trainers (TOT) bagi 81 pendekar silat PSHT. 

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelatihan dan kompetensi pelatih di seluruh Indonesia, dan berlangsung dari 25 hingga 27 Januari 2025 di Aula Gedung Diklat Praja Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi dengan pengurus Cabang Cilacap ini dibuka oleh Anggota Majelis Luhur PSHT, Adi Prajitno. 

Dengan tema 'Menuju Keselarasan Ajaran dan Pembentukan Pribadi Berbudi Pekerti Luhur', acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua Lemdiklat PSHT, Maulana Cholid, serta perwakilan dari pengurus pusat PSHT, Toto Sri Harjanto, dan Ketua PSHT Cabang Cilacap, Sari Tomo, beserta jajaran pengurus cabang dan pelatih utama di Cabang Cilacap. 

Tak ketinggalan, Kapolsek Cilacap Tengah, AKP Suratman, juga hadir dalam kesempatan ini.

Dalam sambutannya, Adi Prajitno menjelaskan bahwa pencak silat adalah salah satu ajaran utama dalam Persaudaraan Setia Hati Terate. 

Oleh karena itu, penting bagi warga PSHT untuk terus mengembangkan kemampuan mereka dalam silat. 

Dengan tekun, sabar, dan mengikuti metode yang benar, diharapkan mereka dapat membentuk karakter yang pemberani, ulet, pantang menyerah, kreatif, sportif, serta memiliki karakter positif lainnya.

“Untuk mewujudkan hal itu, Pengurus Pusat PSHT melalui Lemdiklat menyelenggarakan TOT Pencak Silat Ajaran ini untuk Pelatih Tingkat Pratama di seluruh Indonesia,” ujar Adi, Selasa (28/1/2025).

Persiapan Menjadi Pelatih Profesional

Ketua PSHT Cabang Cilacap, Sari Tomo menambahkan TOT ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar bagi para peserta agar mereka dapat menjadi pelatih profesional. 

Pelatihan ini juga bertujuan mempersiapkan para pelatih yang kompeten dan bersertifikasi. 

Peserta TOT berasal dari sejumlah rayon dan ranting di Cabang Cilacap, Cabang Semarang, serta perwakilan dari Dompu, Nusa Tenggara Barat. 

Mereka semua telah melewati seleksi ketat dan memenuhi kriteria untuk menjadi pelatih PSHT.

“TOT ini dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas pelatih di PSHT. Setelah mengikuti TOT, para peserta akan mendapatkan sertifikat pelatih pratama,” kata Tomo.

Selain sertifikat, peserta juga akan mendapatkan buku panduan pelatih pratama, kartu pelatih pratama, serta buku saku pelatih dan buku saku siswa. 

Pemateri dalam kegiatan ini adalah Sutopan Basuki, Abdul Hamid, Anggit Andrianto, dan Wanto. 

Panitia juga menyiapkan sesi tanya jawab, latihan fisik, serta mental untuk para pelatih.

Menyamakan Gerakan dan Meningkatkan Kualitas Pelatihan

Wakil Ketua Lemdiklat PSHT, Maulana Cholid, menjelaskan bahwa TOT tingkat pratama ini sangat penting untuk menyamakan gerakan senam dan jurus PSHT di seluruh nusantara, bahkan di luar negeri. 

Selama ini, masih terdapat perbedaan dalam penerapan gerakan senam dan jurus di beberapa tempat latihan.

“TOT ini juga bagian dari program Pengurus Pusat PSHT untuk memperkaya wawasan kepelatihan dan memastikan bahwa latihan yang dilaksanakan sesuai dengan petunjuk Majelis Ajar dan Majelis Luhur PSHT,” jelas Maulana.

Dengan adanya TOT, diharapkan para pelatih bisa lebih memaknai ajaran PSHT dan menyampaikannya dengan cara yang benar kepada para siswa. 

Ini juga untuk menghindari praktik latihan yang tidak prosedural atau tidak sesuai dengan ketentuan yang ada.

Menjadi Pribadi yang Arif dan Bijaksana

Melalui pelatihan ini, PSHT berharap para pelatih bisa membina siswa dengan lebih baik, serta menanamkan nilai-nilai luhur dalam diri mereka. 

Pelatih yang memiliki pemahaman yang mendalam tentang ajaran PSHT diharapkan dapat membantu menciptakan warga PSHT yang arif, bijaksana, matang, dan dewasa dalam mengambil keputusan. 

Lebih dari itu, mereka juga diharapkan menjadi pribadi yang baik dan membanggakan di masyarakat.

“Dengan perbaikan-perbaikan internal ini, mulai dari akhlak, adab, hingga sopan santun warga PSHT, kami ingin menepis citra buruk yang mungkin ada dan menunjukkan bahwa PSHT adalah organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan dan filosofi kehidupan yang terkandung dalam jurus-jurus kami,” tambah Maulana.

Meningkatkan Standarisasi Pelatihan di Seluruh Indonesia

Pengurus Pusat PSHT, Toto Sri Harjanto, berharap melalui TOT ini, terdapat standarisasi dalam pelatihan yang diterapkan kepada seluruh siswa PSHT, mulai dari sabuk polos hingga sabuk putih kecil. 

Hal ini untuk memastikan bahwa senam dan jurus yang diajarkan di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri, memiliki keseragaman.

“TOT ini merupakan program untuk meningkatkan kompetensi dan kapabilitas para pelatih dalam menyampaikan ajaran, teknik, dan nilai-nilai luhur PSHT. Dengan demikian, diharapkan para pelatih akan semakin siap dan memiliki pemahaman yang mendalam tentang PSHT,” pungkas Sri.

Baca Lebih Lanjut
3 Fakta Pengeroyokan Pemuda Berkaus Perguruan Silat di Sragen, Pelaku juga Beraksi di 2 Lokasi Lain
Vincentius Jyestha Candraditya
Pagar Nusa Trenggalek Kecam Perusakan Polsek Watulimo, Tak Mencerminkan Pendekar
Iksan fauzi
Terungkapnya Sosok Rohmad, Ketua Pencak Silat Pemutilasi Uswatun
KumparanNEWS
Ingin Anggotanya Dilepaskan, Perguruan Silat di Trenggalek Geruduk-Rusak Polsek
KumparanNEWS
Viral Polisi di Jambi Main-mainkan Sirene 'Tot-tot' Tanpa Keadaan Darurat
KumparanNEWS
Lawan Mantan Tim Persita Tangerang, Ini Strategi yang Disiapkan Pelatih Madura United Alfredo Vera
Titis Jati Permata
Bripda MHBI, Polisi Cengar-cengir Mainkan Sirine 'Tot-tot' Dipatsus, Video Dibuat Mei 2024
Whiesa Daniswara
Iko Uwais Ingin Kenalkan Pencak Silat Lewat Film Action ke Pasar Global
Ulfa Lutfia Hidayati
VIDEO Kronologi Kasus Mutilasi di Ngawi: Pelaku Ternyata Ketua Perguruan Silat
Srihandriatmo Malau
Staf Pelatih: Shin Tae-yong Belum Dapat Kompensasi Pemecatan dari PSSI
KumparanBOLA