TRIBUNNEWS.COM - Calon pemain Timnas Indonesia, Jairo Riedewald mendapatkan hukuman setelah aksi brutalnya pada lanjutan Liga Belgia, Sabtu (25/1/2025).
Sanksi tersebut diberikan kepada Jairo setelah menonjok lawan pada laga STVV vs Royal Antwerp yang berkesudahan dengan skor imbang 1-1.
Akibatnya, kini Jairo Riedewald langsung mendapat kartu merah dari wasit dan kini terancam sanksi yang berat.
Pada laga tersebut, Jairo tampil starter bersama Royal Antwerp saat bertandang ke markas STVV.
Calon pemain naturalisasi Timnas Indonesia itu mengisi posisi bek tengah dalam skema empat bek Royal Antwerp.
Namun sayangnya Jairo gagal membawa Royal Antwerp meraih kemenangan.
Alih-alih menang, Jairo justru mendapat kartu merah dari wasit pada menit ke-90+1 buntut aksi brutal memukul wajah STVV.
Berdasarkan laporan dari GVA, semua berawal ketika tim tuan rumah mendapat hadiah tendangan bebas seusai aksi pelanggaran dari pemain Royal Antwerp.
Kemudian, Jairo berniat menahan bola guna memperlambat tempo permainan.
Namun bola yang ditahan Jairo langsung direbut pemain STVV, yakni Joel Chima Fujita.
Kemudian Jairo langsung membalasnya dengan pukulan ke arah wajak pemain jepang tersebut.
Alhasil wasit langsung memberi kartu merah kepada Jairo dan mengusirnya dari lapangan.
Kini setelah insiden tersebut, Jairo Riedewald pun terancam mendapat sanksi yang berat.
Dilansir dari GVA, Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB) menjatuhkan skorsing tiga laga kepada Jairo Riedewald.
Selain itu, pemain 28 tahun itu juga harus membayar denda uang sebesar 3.500 Euro atau setara dengan Rp 59,9 juta rupiah.
"Kantor Kejaksaan Asosiasi Sepak Bola Belgia (KBVB) menjatuhkan skorsing tiga pertandingan kepada Jairo Riedewald (Antwerp) setelah melakukan pukulah ke wajah lawannya Fujita (STVV)," tulis laporan GVA.
"Selain hukuman larangan 3 pertandingan, ada juga tambahan denda sebesar 3.500 Euro," lanjutnya.
Kondisi ini membuat Jairo diapstikan absen membela Royal Antwerp hingga awal Februari 2025 mendatang.
Jairo bakal absen saat Royal Antwerp bertanding melawan Club Brugge di Liga Belgia (2/2), kemudian versus Anderlecht di semifinal Piala Belgia (7/2), kemudian absen lawan Anderlecht di Liga Belgia (9/2).
Meski begitu, absennya Jairo Riedewald ini bisa dapat menguntungkan Timnas Indonesia.
Sebab, dengan waktu yang ia miliki ini membuat ia dapat mempercepat proses naturalisasinya.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI, Erick Thohir mengatakan bahwa proses naturalisasi Jairo Riedewald.
"Kalau Jairo masih proses," kata Erick Thohir.
Menurut Erick Thohir, Jairo Riedewald memberikan respons positif setelah Patrick Kluivert ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Senada dengan ucapan Erick Thohir, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo juga mengkonfirmasi soal kabar proses naturalisasi Jairo.
Namun hingga saat ini pihaknya belum menerima berkasnya.
"Saat ini kami belum terima berkasnya (Jairo Riedewald)," kata Dito Ariotedjo.
"Tapi dokumen yang diperlukan PSSI sudah lengkap."
"Prinsipnya kami hanya menunggu dan bagaimana caranya bisa membela timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026," tegasnya.
Diketahui, Timnas Indonesia akan menjalani dua laga penting kontra Australia (20 Maret) dan Bahrain (25 Maret).
Dua laga tersebut bakal turut menemukan nasib tim besutan Patrick Kluivert menuju Piala Dunia 2026 sebelum menghadapi dua laga penutup pada edisi Juni.
(Hafidh Rizky Pratama)