TRIBUNNEWS.com - Rohmad Tri Hartanto alias Antok (33) diduga kuat telah merencanakan pembunuhan terhadap Uswatun Khasanah (29) sejak jauh hari, sebelum akhirnya mengeksekusi korban di sebuah kamar hotel di Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (19/1/2025).

Menurut keterangan Dirreskrimum Polda Jatim, Kombes Farman, Antok sengaja mengajak bertemu Uswatun dengan iming-iming uang Rp1 juta.

Uang itu sengaja disiapkan Antok, sebab menurut dia, selama ini Uswatun sering meminta uang kepadanya,

Setelah menyiapkan uang Rp1 juta, Antok meminta Uswatun menjemputnya di Terminal Gayatri, Kabupaten Tulungagung, pada Minggu sore.

"(Pembunuhan) sudah direncanakan oleh pelaku jauh hari. Korban sering minta uang ke pelaku," ungkap Farman dalam konferensi pers di Polda Jatim, Senin (27/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Setelah bertemu, Antok lantas mengajak Uswatun check-in di sebuah hotel di Kota Kediri.

Saat tiba di hotel, keduanya terlibat cek-cok, hingga Antok mencekik Uswatun.

"Pengakuannya ada percekcokan dan terjadilan korban dicekik oleh yang bersangkutan sehingga meninggal," jelas Farman, dilansir TribunJatim.com.

Mengetahui Uswatun tewas, Antok berencana membuang jasad korban.

Antok diketahui sempat pulang ke rumahnya di Tulungagung untuk mengambil koper merah.

Tetapi, karena koper miliknya tak muat, pelaku memutilasi tubuh korban menjadi tiga bagian.

"Koper tersebut diambil di rumah, kemudian menyiapkan beberapa barang seperti plastik, lakban, termasuk pisau yang dibeli di salah satu tempat," ungkap Farman.

"Kepala diupayakan masuk, tapi tidak cukup, kemudian dimutilasi kaki kanan, ulangi kaki kiri sampai batas paha, dimasukkan ternyata masih tidak cukup. Baru terakhir betis dimutilasi," imbuhnya.

Setelah memutilasi Uswatun, Antok kemudian membuang jasad dan potongan tubuh korban di tiga kabupaten berbeda, yaitu Trenggalek, Ponorogo, dan Ngawi.

Motif Antok Bunuh Uswatun

Dalam kesempatan yang sama, Kombes M Farman mengungkapkan rasa cemburu dan sakit hati menjadi motif Rohmad Tri Hartanto alias Antok nekat membunuh Uswatun Khasanah.

Antok mengaku cemburu saat tahu Uswatun pernah mengajak teman pria masuk ke dalam kosan.

Padahal, Antok mengaku sebagai suami siri kepada tetangga sekitar kos.

"Korban pernah ketahuan memasukkan laki-laki ke dalam kos korban. Sementara, tersangka di sekitar kos mengaku sebagai suami siri dari korban," jelas Farman.

Tak hanya itu, Antok juga sakit hati sebab Uswatun pernah mendoakan jelek anak pelaku.

Umpatan itu disampaikan Uswatun yang merasa tak terima, karena tahu Antok dan istri sahnya memiliki  anak kedua.

"Korban pernah berucap kepada tersangka, korban mendoakan nanti sudah besar (anak pelaku) akan menjadi PSK, tersangka sakit hati," urai Farman.

"Korban tidak terima pelaku punya anak kecil. Korban sempat meminta supaya pelaku menghilangkan anak keduanya," pungkas dia.

Keluarga Berharap Antok Dihukum Mati

Sementara itu, ayah kandung Uswatun Khasanah, Nur Khalim, membenarkan Rohmad Tri Hartanto alias Antok, adalah suami siri sang anak.

Nur mengaku pernah dikenalkan dengan Antok tiga tahun lalu.

"Ya, itu Antok (yang membunuh Uswatun). Pernah dikenalkan kepada saya sebagai suami siri anak saya," ungkap Nur saat ditemui di rumah duka di Desa Sidodadi, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Senin.

Lebih lanjut, Nur mengaku bersyukur pelaku pembunuhan terhadap anaknya telah ditangkap.

Ia berharap Antok dijatuhi hukuman mati karena telah menghabisi nyawa Uswatun.

"Jelas (pelaku) harus dihukum berat. Anak saya sudah jadi korban mutilasi, kalau bisa (pelaku) ya harus dihukum mati. Dia yang bertindak melukai anak saya," tutur dia.

Nur juga berharap potongan tubuh Uswatun yang telah ditemukan, segera diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan jadi satu dengan tubuh sang anak.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pihak kepolisian yang telah berhasil mengamankan pelaku dan menemukan potongan tubuh Uswatun.

"Saya juga berterima kasih kepada kepolisian yang sudah membantu menemukan pelaku dan jenazah anak yang dibuang pelaku," pungkas Nur.

Penemuan jasad Uswatun dalam koper di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Kamis (23/1/2025), berawal saat ada warga yang hendak membuang sampah.

Tiga hari berselang, Antok berhasil ditangkap di Kabupaten Madiun, Minggu (26/1/2025) dini hari.

Dari pengakuannya, polisi kemudian menemukan potongan kepala dan kaki korban di dua kabupaten, yaitu Trenggalek dan Ponorogo.

(Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Luhur Pambudi, Kompas.com/Izzatun Najibah)

Baca Lebih Lanjut
Uswatun Khasanah Pernah Melabrak Istri Sah Antok di Jombang, Minta Cepat Dinikahi Berakhir Caci-Maki
Choirul Arifin
Puncak Kemarahan Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah, Tersinggung Diminta Ceraikan Istri Sah
Weni Wahyuny
Uswatun Khasanah Tewas Dimutilasi Antok, Ini Upaya Polres Blitar untuk 2 Anak Almarhumah
Choirul Arifin
Dendam Kesumat Antok ke Uswatun Khasanah Berujung Mutilasi, Anak Disumpahi dan Disuruh Dihilangkan
Nuryanti
Kamar Hotel 301 Saksi Bisu Antok Mutilasi Jasad Uswatun Khasanah Pakai Pisau Kecil, Beraksi 3,5 Jam
Tribunnews
TAK Cuma Mutilasi Uswatun Khasanah, Pelaku Rohmad Juga Jual Mobil Korban Rp57 Juta Lalu Beli Vios
Angel aginta sembiring
'Ya Itu Antok Suami Siri Uswatun Khasanah' Cerita Nur Khalim Sempat Marah Tak Pernah Jadi Wali Nikah
Iksan fauzi
Gaya Hidup Antok Tersangka Mutilasi Uswatun Khasanah Diungkap Tetangga: Angkuh, Gonta Ganti Mobil
Theresia Felisiani
Antok Mutilasi Uswatun Khasanah Pakai Pisau Selama 5 Jam
Detik
Antok Sebar 4 Potong Tubuh Uswatun: Kaki di Ponorogo, Kepala di Trenggalek
Detik