SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Kabupaten Kediri menyimpan banyak peninggalan bersejarah, salah satunya Candi Tegowangi yang terletak di Desa Tegowangi, Kecamatan Plemahan.
Candi ini telah lama menjadi destinasi wisata sejarah, namun semakin ramai dikunjungi dan tertata lebih rapi setelah pandemi COVID-19.
Menurut Kitab Pararaton, Candi Tegowangi merupakan tempat pendharmaan Bhre Matahun.
Sementara dalam Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Bhre Matahun wafat pada tahun 1388 M.
Keberadaan candi ini menjadi bukti penting sejarah kejayaan Kerajaan Majapahit.
Juru Pelihara Candi Tegowangi, Nur Ali mengungkapkan bahwa perubahan manajemen dalam beberapa tahun terakhir telah membawa dampak positif terhadap peningkatan jumlah pengunjung.
Sebelumnya, kawasan sekitar candi kurang terawat dan tampak liar, namun kini telah mengalami banyak perbaikan.
"Kini kawasan candi lebih tertata dan nyaman untuk dikunjungi. Banyak wisatawan yang datang, baik dari Kediri maupun luar kota," kata Nur Ali, Senin (27/1/2025).
Candi Tegowangi buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 17.00 WIB.
Yang menarik, tidak ada tiket masuk alias gratis.
Pengunjung bisa menikmati wisata edukasi sejarah tanpa harus mengeluarkan biaya.
Saat ini, kawasan seluas 2 hektare ini sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti pagar kawat besi di bagian depan, toilet, musala, serta gazebo untuk bersantai.
Pengunjung dari berbagai kalangan, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa, datang untuk menikmati keindahan candi.
Salah satu wisatawan, Citra Wati Agustina dari Desa Canggu, Kecamatan Badas, Kediri, mengatakan bahwa kondisi candi kini lebih bersih dan tertata dibanding sebelumnya.
Ia sering membawa anaknya ke Candi Tegowangi untuk berlibur sekaligus mengenalkan sejarah.
"Selain untuk rekreasi, saya juga ingin mengenalkan anak tentang sejarah. Di sini mereka bisa belajar sambil bermain," jelasnya.
Citra juga menambahkan bahwa berkunjung ke Candi Tegowangi menjadi pilihan tepat karena murah meriah, tanpa biaya tiket masuk, serta jajanan di sekitar candi yang masih terjangkau.
Tak hanya sebagai destinasi wisata sejarah, Candi Tegowangi juga sering menjadi lokasi pagelaran seni budaya, seperti festival tari dan pertunjukan seni lainnya.
"Saat akhir pekan atau hari-hari tertentu sering ada event budaya, jadi semakin menarik untuk dikunjungi.
Menurutnya, daya tarik utama Candi Tegowangi terletak pada event budaya dan suasananya yang asri.
Bahkan, banyak pelajar dari Kampung Inggris Pare yang datang ke sini untuk belajar kelompok di area yang teduh di bawah pepohonan sekitar candi.
"Biasanya anak-anak dari Kampung Inggris sering ke sini, mereka belajar atau berdiskusi di tempat yang teduh sambil menikmati suasana candi," tambah Puryanto.
Menurutnya, daya tarik utama Candi Tegowangi terletak pada event budaya dan suasananya yang asri.
Bahkan, banyak pelajar dari Kampung Inggris Pare yang datang ke sini untuk belajar kelompok di area yang teduh di bawah pepohonan sekitar candi.
"Biasanya anak-anak dari Kampung Inggris sering ke sini, mereka belajar atau berdiskusi di tempat yang teduh sambil menikmati suasana candi," tambah Puryanto.