TRIBUNNEWS.COM - Kronologi anak membunuh ayah kandungnya di Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Terkini, Satreskrim Polres Jember telah mengamankan pelaku pembunuhan terhadap ayah pada Senin (27/1/2025).
Pelaku adalah A (19), sedangkan korban berinisial J (61).
Keduanya, merupakan warga Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.
Sang anak tega menebas leher ayah hingga putus. Selanjutnya, pelaku pembunuhan tersebut, sudah diamankan polisi.
"Kami dapat laporan bahwa pelaku merupakan anak korban, menganiaya ayah kandungnya sudah kami amankan," kata Kasatreskrim Polres Jember, AKP Angga Riatma, saat ditemui di Mapolres Jember.
Angga menyebut, pihak kepolisian masih mendalami motif pembunuhan terhadap ayahnya.
Informasi sementara, diduga pelaku mengalami depresi.
"Kami masih melakukan pendalaman karena pelaku diduga mengalami depresi," katanya, dilansir TribunJatim.com.
Pelaku kini masih dalam perawatan di rumah sakit sehingga belum bisa dimintai keterangan.
Angga mengatakan, pihaknya akan mengecek kondisi kejiwaan pelaku setelah kondisinya normal kembali.
"Setelah tersangka normal kondisinya, kami akan lakukan cek psikiater," ungkapnya.
Sementara itu, polisi mengamankan barang bukti, berupa sebilah golok.
Golok tersebut, digunakan pelaku untuk membunuh ayahnya. Selain itu, ada baju yang dipakai, dan sampel darah.
J (61) tewas setelah dibunuh oleh anak kandungnya, A, pada Senin (27/1/2025).
Sekretaris Desa Mojosari, Muhammad Farit, membenarkan peristiwa pembunuhan tersebut.
Menurutnya, kejadian pembunuhan terjadi pada Senin dini hari.
"Iya benar, kejadiannya tadi malam sekitar pukul 00.30 WIB," katanya.
Ia mengatakan, kasus pembunuhan tersebut diduga karena sang anak mengalami depresi.
"Sejauh ini mengarah depresi karena anak itu beberapa hari ini sering marah-marah," ungkap Farit.
Polisi Lakukan Pemeriksaan terhadap Saksi-saksi
Polisi melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait kasus anak menebas leher ayah hingga putus itu.
Babinsa Desa Mojosari, Koptu Herman Jatmiko, mengungkapkan pelaku sempat mencoba mengakhiri hidup setelah menghabisi sang ayah.
Pelaku sempat menggorok lehernya sendiri dengan parang.
"Dia mengalami luka cukup parah di bagian leher, setelah membunuh ayahnya," kata Koptu Herman Jatmiko.
Menurutnya, pelaku sekarang masih menjalani perawatan medis di RSD Balung Jembe.
"Makanya kami mengambil kesimpulan, pelaku mengalami depresi. Sebab setelah kejadian itu, si anak ini mencoba mengakhiri hidup," imbuh Herman.
Sementara itu, korban yang juga ayah pelaku tewas di tempat kejadian perkara (TKP).
Sebab, menurut Herman, kepala dan tubuh korban terpisah usai ditebas lehernya oleh pelaku.
Selanjutnya, peristiwa tragis ini, diketahui warga setempat pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 01.00 WIB, dini hari.
Saksi mengetahui korban sudah tewas tanpa kepala di pinggir jalan Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember.
Saksi pun berteriak minta tolong. Namun, seorang warga terluka dalam kejadian anak menebas leher ayah.
Warga yang merupakan saksi itu, terluka saat mencoba menggagalkan upaya percobaan mengakhiri hidup pelaku.
"Selain ayah kandungnya, juga ada korban lain. Yakni saksi yang hendak melerai," ungkap Koptu Herman Jatmiko, Senin (27/1/2025).
Menurutnya, jari tangan saksi ditebas pakai parang saat hendak menghentikan aksi pelaku mengakhiri hidup.
Herman mengatakan, tetangga korban kini harus dirawat di RSD Balung Jember karena jarinya terpotong.
(Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Imam Nawawi)