TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Daimler Commercial Vehicles Indonesia, Agen Pemegang Merk Mercedes-Benz Truk dan Bus di Indonesia membantah bus antarkota antarprovinsi PO Cititrans yang terbakar habis di tol Nganjuk, Jumat shubuh, 24 Januari 2025 bersasis Mercedes-Benz.
Bantahan ini dikirimkan pihak Daimler melalui surat digital kepada Tribunnews, hari ini.
Sebelumnya, Tribunnews menyebut, bus Cititrans milik Bluebird Group bernomor polisi L 7020 UC yang terbakar tersebut bersasis Mercedes-Benz OH 1626 L.
"Kami perlu menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Bus yang dimaksud dalam kejadian tersebut bukanlah Mercedes-Benz OH 1626 L, melainkan produk dari merk lain," sebut Daimler.
Sebelumnya, seperti diberitakan Tribunnews, satu unit bus Cititrans terbakar habis di ruas tol Nganjuk dan menyebabkan semua kendaraan roda empat yang melintas dihentikan saat insiden terjadi dan saat proses pemadaman.
Berdasar rekaman video para pengguna jalan, api menyulut badan bus dari kabin depan, lalu menjalar ke kabin tengah hingga belakang.
Saat fajar, pihak operator jalan tol terpantau menderek bus tersebut untuk proses evakuasi.
Kebakaran bus Cititrans ini diduga dari korsleting listrik. Berkaca pada kasus-kasus kebakaran yang menimpa bus di Tanah Air sebelumnya, kasus kebakaran sebagian dipicu oleh perilaku penumpang mengecas power bank di bus.
Sejumlah perusahaan otobus (PO) sudah mengeluarkan aturan larangan mengecas power bank di kabin bus karena memicu kebakaran pada bus.
Polres Nganjuk yang menangani kasus kebakaran bus Cititrans ini menyatakan, kebakaran dipicu oleh hubungan arus pendek.
Kepala Unit Penegakan Hukum Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Nganjuk Inspektur Polisi Satu Heri Buntoro dikutip Kompas.com mengatakan, korsleting diduga menjadi pemicunya.
"Begitu ada percikan api, sopirnya meminggirkan kendaraan, setelah minggir, penumpangnya diminta turun semua, terus terbakar,” ungkap Heri saat dikonfirmasi, Jumat (24/1/2025).
Insiden terbakarnya bus Cititrans ini terjadisekitar pukul 03.37 WIB.
Bus dikemudikan oleh driver asal Salatiga berinisial TFQ (49). Saat kebakaran terjadi bus melaju dari arah Jakarta menuju Malang.
Saat bus melintas di Km 642.400, sopir bus Cititrans melihat ada percikan api di dashboard bus yang kemudian membesar dan menghanguskan seisi bus.
"Yang bersangkutan menepikan kendaraan ke kiri, dan berhenti di bahu jalan setelah pengemudi melihat ada percikan api di dashboard bus," kata Heri.
Bus dikemudikan oleh driver asal Salatiga berinisial TFQ (49). Saat kebakaran terjadi bus melaju dari arah Jakarta menuju Malang.
Saat bus melintas di Km 642.400, sopir bus Cititrans melihat ada percikan api di dashboard bus yang kemudian membesar dan menghanguskan seisi bus.
"Yang bersangkutan menepikan kendaraan ke kiri, dan berhenti di bahu jalan setelah pengemudi melihat ada percikan api di dashboard bus," kata Heri.