TRIBUNBATAM.idTANJUNGPINANG-Selain jeruk yang dianggap sebagai simbol keberuntungan, Ikan juga dipercaya membawa keberuntungan saat perayaan Imlek.
Untuk di Kepulauan Riau (Kepri) bisanya memburu Ikan dingkis yang memiliki nama latin Siganus canaliculatus.
Ikan ini berpenampilan mungil, memiliki filosofi unik bagi masyarakat Tionghoa yang dijadikan simbol saat perayaan Imlek.
Tak heran saat menyambut perayaan Imlek, harganya di Kepri bisa melonjak naik hingga Rp. 250 sampai Rp 500 ribu perkilogram.
Tokoh Tionghoa di Tanjungpinang, Rudy Chua mengatakan, Ikan sendiri memiliki arti bila ditafsirkan dalam bahasa mandarin.
“Ikan itu dalam bahasa mandarin mempunyai arti berlebih. Jadi bukan Ikan dingkis. Tapi semua Ikan. Kebetulan setiap peryaaan imlek di Kepri yang melimpah Ikan Dingkis,” sebutnya.
Dijelaskannya, Ikan Dingkis saat peryaaan Imlek hanya berlimpah di perairan Kepri saja. Untuk daerah lain, tentu ada jenis ikan lainnya.
“Kalau kayak di Jawa bukan dingkis tapi bandeng. Yang dianggap berlimpah dan keberuntungan itu pada semua jenis Ikan,” ujarnya.
Sebab itu, orang Tionghoa percaya, bahwa memakan Ikan saat perayaan Imlek akan membawa kemakmuran.
Menyedikan Ikan setiap Imlek ini juga merupakan budaya Nian Nian Yau Yue (setiap tahun ada ikan).
Sajian makan Ikan bagi orang Tiongha tidaklah berbeda pada umumnya, dapat disediakan dengan berbagai cara seperti direbus, digoreng, ataupun dibuat masakan khas lainnya seperti asam pedas ataupun asam manis.
"Yang penting ikannya tidak boleh dipotong, harus disajikan secara utuh,"sebut Rudy yang juga legisaltor Kepri.
Menurutnya, ada pantangan juga saat memakan Ikan. Tidak boleh berbicara akan membalikan Ikan atau dibalik posisi.
“Daging ikan kalau sudah disajikan posisinya atas dan bawah kan. Nah, kalau mau membaliknya jangan sebut membalik atau dibalik. Itu pantangannya,” sebutnya.
Bila itu terucap, akan berpengaruh terhadap keberuntungan orang yang menyebutnya.
“Itu sudah menjadi petuah kalau kita sebut dari zaman dulu,” sebutnya.
Shio 2025 yakni Ular Kayu
Masih Rudy Chua menyampaikan, bahwa Shio Ular Kayu dihitung pada 29 Januari 2025 sampai 16 Febuari 2026.
Ia juga menyampaikan, bahwa Shio Ular Kayu melambangkan dengan pribadi yang Cerdas, Bijaksana dan Anggun.
“Juga shio ini cenderung pribadi yang ingin taunya tinggi,”ujarnya.
Kemudian, Shio Ular ini dianggap akan mengganggu Tai Sui tahun ini. Dalam kepercayaan China, Tai Sui adalah dewa yang mengawasi nasib dan kekayaan semua makhluk hidup di alam semesta.
“Karena itu, jika bershio ular, bersiaplah menghadapi tahun yang penuh perubahan. Kamu diramal bisa membalikkan gelombang nasib buruk melalui tindakan yang menguntungkan seperti menikah, memulai keluarga, membeli properti, atau memulai bisnis,”jelasnya.
Selain itu, Menurutnya juga ada keuntungan bagi Shio lainnya. Seperti Shio Kerbau, Kelinci, dan Tikus.
“Secara konteks umumnya seperti yang sudah dibuat dalam buku-buku. Bahwa beberapa Shio tadi akan mendulang keuntungan atau keberuntungan,”ucapnya.(dra)
(Tribunbatam.id/endrakaputra)