Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Sebanyak 6 kecamatan di Kabupaten Sragen terdampak banjir pada Senin (20/1/2025).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sragen, R. Triyono Putro mengungkapkan, hingga kini genangan air belum benar-benar surut.
Salah satunya di Desa Sribit, Kecamatan Sidoharjo.
Di jalanan, air masih setinggi lutut orang dewasa.
"Sungai juga masih meluap. Belum ada tanda-tanda surut. Kami akan melakukan pengecekan," kata Triyono kepada TribunSolo.com, Selasa (21/1/2025).
Seperti diketahui, banjir terjadi setelah Kabupaten Sragen diguyur hujan lebat.
"Pada Senin kemarin, wilayah Sragen diguyur hujan, dengan curah hujan sedang hingga tinggi dengan durasi lama, sehingga mengakibatkan sungai di wilayah Sragen meluap," katanya.
Enam kecamatan yang terdampak adalah Sukodono, Tanon, Sidoharjo, Sambungmacan, Sragen, dan Jenar.
Di Kecamatan Sukodono, banjir setinggi 100 cm merendam 4 RT di Dukuh Weru, Desa Juwok, dimana total ada 83 rumah dan satu pertokoan yang terendam banjir.
Banjir di Kecamatan Sukodono berdampak pada 238 jiwa, dimana 95 jiwa diantaranya butuh evakuasi ke tempat saudara.
Sementara banjir di Kecamatan Tanon sedalam 20 cm-100 cm merendam 2 desa, yakni Desa Kalikobok dan Desa Pengkol.
Banjir di Kecamatan Tanon berdampak ke 435 jiwa, dan merendam 114 rumah.
Kemudian, 76 warga di Kecamatan Tanon memilih mengungsi ke rumah saudara yang tidak terdampak luapan air.
Desa Sribit dan Desa Pandak di Kecamatan Sidoharjo juga terendam banjir dengan ketinggian 30 cm - 50 cm.
Terdapat 3 rumah di dua desa tersebut yang terendam banjir, dan berdampak ke 10 jiwa.
Luapan air di Kecamatan Sidoharjo menggenangi akses jalan dan sebagian rumah warga.
Pantauan TribunSolo.com di lapangan, hingga Selasa (21/1/2025) pagi, banjir masih merendam jalan di Desa Sribit.
Akses jalan yang tergenang mengganggu aktivitas warga, bahkan beberapa anak-anak tidak masuk sekolah karena banjir.
Air yang menggenangi rumah dan jalan di Desa Sribit merupakan luapan dari Sungai Bengawan Solo.
Banjir setinggi 30 cm - 50 cm merendam Desa Banaran dan Desa Cemeng di Kecamatan Sambungmacan.
Tercatat ada 20 rumah yang terendam banjir, dengan jumlah jiwa yang terdampak sebanyak 181 orang.
Terdapat 76 warga Kecamatan Sambungmacan membutuhkan evakuasi.
Bencana banjir juga merendam 5 dukuh di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen dengan ketinggian kurang lebih 20 cm.
Selanjutnya, terdapat 23 unit rumah di Desa Mlale dan Desa Kandangsapi di Kecamatan Jenar yang terendam banjir.
Banjir di Kecamatan Jenar berdampak ke 64 jiwa, yang semuanya membutuhkan bantuan evakuasi.
"Total yang terdampak banjir di Kabupaten Sragen ada 6 kecamatan, 9 desa, dan merendam 243 rumah, 2 tempat peribadatan, dan 1 unit pertokoan," jelasnya.
"Banjir juga merendam area persawahan dengan luas kurang lebih 10 hektare, dan total warga yang terdampak sebanyak 946 jiwa dan total yang mengungsi sebanyak 311 orang," pungkasnya.
(*)